Hallo semuanya sorry kalo up nya kelamaan hehehe
Happy reading guys
Don't forget to vote and coment
Typo bertebaran harap maklum ya
💚💚💚💚💚💚💚
********
Sesuai dengan instruksi yang sudah di berikan, tama menjalani pemeriksaan secara menyeluruh pada tubuhnya. Berhubung kondisi tama yang sudah lebih baik dari hari kemarin maka pemeriksaan yang sudah di jadwalkan untuk tama segera di lakukan.
Setelah semua pemeriksaan selesai dilakukan, salah satu suster langsung mengantarkan tama kembali ke kamar rawat inap nya. Sedangkan bunda mala dan ayah gunawan sedang berada di ruangan kerja milik evan menunggu hasil pemeriksaan milik tama keluar.
Saat sampai di depan pintu ruang rawat inap miliknya bisa tama dengar dengar jelas betapa riuh nya suasana di dalam ruangan itu. Tidak usah di tanya siapa pelakunya sudah pasti para sahabatnya dan beberapa saudaranya yang ia tidak tau apa yang sedang mereka lakukan di dalam sana.
Suara pintu yang dibuka mengalihkan seluruh atensi semua orang yang berada di ruangan itu. Mereka semua memperhatikan seseorang yang sedang duduk tenang di kursi roda yang di dorong seorang suster di belakangnya.
Fahmi mengambil alih mendorong kursi roda yang awalnya di didorong oleh seorang suster tadi. Dan membantu adiknya untuk kembali berbaring di tempat tidurnya di ruangan itu. Setelah itu tak lupa mereka semua mengucapkan terimakasih kepada sang suster karena sudah mengantarkan tama kembali ke ruangannya.
"Gimana tadi pemeriksaan nya, lancar?" Tanya fahmi setelah memastikan tama nyaman dengan posisinya.
"Ya lancar lancar aja mas, kan cuman di periksa aja" jawab polos tama.
Semua orang mendadak gemas setelah mendengar jawaban dari tama barusan. Ingatkan mereka bahwa tama itu perwujudan dari anak P3 atau lebih tepatnya pura pura polos.
"Tam lo harus tau kalo misalnya kita di kasih tugas kimia banyak bener gue yakin lo gak bakalan sanggup ngerjainnya" leo mencoba mendramatisir ucapanya. Sebenernya saat tama tidak masuk sekolah mereka memang diberikan tugas rumah mata pelajaran kimia. Namun tugasnya tidak terlalu sulit karena semua cara mengerjakan tugas itu sudah di jelaskan dengan baik saat di sekolah. Hanya saja untuk orang dengan kapasitas otak seperti leo semua itu akan terasa menyulitkan.
"Kalo tama mah gue yakin bakalan bisa ngerjainnya. Orang anaknya otak ya encer gitu. Nah kalo lo sih berdoa aja ada yang mau ngasih contekan buat tuh tugas" ucapan ian bagaikan pukulan telak mematikan untuk leo. Ingatkan dirinya untuk membalas laki-laki pendek satu itu.
"Istirahat aja dulu, jangan di pikirin dulu tugas tugas sekolahnya. Nanti biar abang yang ngerjain lo fokus istirahat aja"
Baik leo maupun radhit memandang iri kepada tama. Enak sekalia teman mereka yang satu ini, kenapa seluruh saudara tama memiliki kepintaran yang di atas rata-rata. Jadi wajar saja jika seorang Malik Adhitama itu sangat pintar. Lihat saja semua keluarganya.
"Bang mau jadi keluarga gue aja gak sih. Serius deh di jamin hidup lo aman dan sejahtera sehat sentosa" ucap radhit sembari meraih tangan darren untuk ia genggam.
"Idih gak boleh bang lo jadi abang gue aja deh. Rela gue keluarin saudara gue yang nyebelin itu dari kartu keluarga biar lo bisa masuk ke keluarga gue"
Naufal dan alex kompak merotasi kedua bola mata mereka. Melihat kelakuan dari kedua sahabatnya itu membuat mereka seketika malu sendiri. Astaga apakah urat malu leo dan radhit sudah putuskah sehingga mereka tidak merasa malu sedikitpun dengan ucapannya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Bontot Ayah Gunawan
Fanfic"Sebuah kisah penuh suka yang berakhir duka" "Sebuah rasa penuh kasih yang dipaksa berhenti bahkan sebelum dimulai" . . . ~_~_~_~_~_~ Bunda, terlahir sebagai anak bunda dan ayah merupakan suatu anugerah yang Tama selalu syukuri di setiap detik nafas...