Budayakan vote dan coment sebelum dan sesudah membaca ya semua
Happy reading
*****
Ujian nasional penentu kelulusan bagi seluruh siswa dan siswi tingkat sekolah menengah atas sudah selesai dilaksanakan. Terlihat bagaimana rona bahagia yang terpancar dari raut wajah semua orang yang ikut dalam ujian yang sangat menyusahkan itu. Bahkan beberapa dari mereka langsung pulang kerumah mereka masing-masing untuk langsung mengistirahatkan tubuh dan pikiran mereka dari seluruh kegiatan dan soal-soal yang sudah mereka kerjakan tadi.
Tapi bagi beberapa orang mereka lebih memilih untuk menikmati waktu setelah ujian dengan berkumpul bersama teman-teman mereka yang lainnya. Mereka lebih memilih melakukan kegiatan lain seperti bermain bola kaki bersama, bermain basket bersama bahkan ada yang hanya duduk dan bercerita bersama.
Seperti saat ini terlihat beberapa anak adam yang sedang serius bermain basket bersama di lapangan indoor sekolah mereka. Peluh keringat membasahi sekujur tubuh dan wajah mereka semua, bahkan beberapa dari mereka menghembuskan nafas dengan sangat kasar menandakan seberapa lelahnya mereka saat ini.
"Sial, kayaknya gue udah makin tua sekarang. Baru main bentar aja udah ngap banget rasanya"
"Ya elah fal, kencing masih belum lurus aja udah ngerasa tua"
Naufal memandang sengit ke arah lawan bicaranya sekarang. Dan dengan senyum menawan miliknya naufal melempar bola basket yang sedari tadi ia pegang tepat ke arah ian yang menjadi lawan bicaranya itu. "Upsss sorry tangan gue kepeleset" ucapnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Ian menyunggingkan senyum tipis mematikan miliknya. Masih terasa menyakitkan punggungnya yang menjadi korban lemparan bola basket naufal tadi. "Oh sorry tangan gue juga kepeleset, sepatu lo jadi basah deh" jika kalian menebak ian hanya akan diam saat di lempar bola basket tadi maka jawaban nya salah, yang di lakukan lelaki kelahiran desember itu adalah menuangkan air di botol minumannya ke sepatu milik naufal yang dilepas pemiliknya karena merasa pengap di kakinya.
Tama yang sedari tadi menjadi penonton perdebatan kedua sahabatnya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Anggap saja ia sedang sangat lelah sehabis bermain basket tadi sehingga dirinya terlalu malas untuk memisahkan kedua sahabatnya itu yang sedang bertengkar. Bahkan alex, radhit dan leo yang biasanya akan ikut jika ada pertengkaran seperti ini, memilih menjadi penonton saja. Mereka sama lelahnya dengan dirinya.
Sebenarnya tama seharusnya libur saat ini karena ujian yang dilaksanakan. Tapi berhubung tama menajdi anggota OSIS, menjadikan dirinya dan para sahabatnya sebagai panitia pelaksana kegiatan ujian para senior nya. Jadilah seperti sekarang ini, anggap saja mereka sedang merayakan berakhirnya ujian para senior mereka dan berakhir juga tugas mereka untuk menjadi panitia pelaksana ujian.
"Leo minta minum lo dong" Tama yang memang sudah kehausan sejak tadi dan sialnya dirinya lupa untuk membawa minum akhirnya meminta minum milik leo yang kebetulan duduk di sebelahnya.
"Abisin aja, nanti gue beli lagi" ujar leo sembari menyerahkan botol air minum di tangannya kepada tama.
"Thanks, lo berdua bisa diem gak sih. Gue lakban juga tu mulut biar gak ngoceh lagi" katakan lah tama sudah jengah mendengar aksi saling mengejek antara ian dan naufal. Dengan berat hati akhirnya tama membuka suaranya juga untuk memisahkan kedua sahabatnya yang sedang berselisih tadi.
"Udah nikah aja kalian berdua ikhlas gue beneran" alex yang baru saja berbicara mendadak terdiam karena mendapat tatapan sinis dari ian dan naufal. Tapi apa pedulinya mengalahkan kedua sahabatnya itu merupakan hal yang mudah untuk di lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Bontot Ayah Gunawan
Fanfic"Sebuah kisah penuh suka yang berakhir duka" "Sebuah rasa penuh kasih yang dipaksa berhenti bahkan sebelum dimulai" . . . ~_~_~_~_~_~ Bunda, terlahir sebagai anak bunda dan ayah merupakan suatu anugerah yang Tama selalu syukuri di setiap detik nafas...