Seperti pagi yang biasa, tama berjalan pelan menuju ke arah kelasnya tempat ia menimba ilmu beberapa bulan terakhir ini, setelah sampai di pintu depan kelasnya dapat tama lihat beberapa sahabat sepopok kannya sedang berkumpul membicarakan sesuatu yang tama sendiri belum tau apa itu.
"Pokoknya Lo semua kudu bantuin gue gak ada penolakan, ini hukumnya wajib" ucapan seorang laki-laki dengan kulit tan nya kepada teman-temannya yang sedang memperhatikannya saat ini.
Dengan wajah bingung setelah mendengar ucapan sahabatnya tadi, tama yang baru tiba di bangkunya menatap bingung sahabatnya itu "bantuin apa, lu buat masalah lagi?" Tanya tama.
"Si maneh teh baru dateng, enak banget ngomongnya" ucap laki-laki tadi yang tidak terima dengan penuturan tama barusan.
"Udah gak usah di dengerin si fake crocodile, mending belajar aja nanti ada ulangan kan" laki-laki ber name tag Abhimanyu Julian atau yang lebih akrab di sapa ian oleh setiap sahabat dan keluarganya.
"Si kutil badak, ini masalah lebih penting dari ulangan sial bener dah" ucap laki-laki ber name tag Leo Ardiya, yang sedari tadi ucapannya di abaikan oleh sahabat-sahabatnya.
"Oke oke, emg masalah nya apa sih dari tadi lu gak ada ngejelasin masalahnya bambang" ucapan laki-laki bersurai coklat dengan name tag bernama Naufal Altezza, diucapkan dengan penuh nada jengkel pada sahabatnya yang satu ini, bagaimana tidak sedari tadi sahabatnya itu hanya meminta tolong tanpa memberitahukan permasalahan apa yang ingin sahabatnya itu mintai tolong pada yang lainnya.
"Oke dengerin baik-baik ucapan gue.......... bantuin gue gagalin pernikahannya buk fatma" dengan wajah serius leo mengutarakan maksud permintaan tolongnya.
Hening setelah kalimat itu terucap hanya suasana hening yang di dapat bahkan suara jangkrik saja bisa terdengar akibat keterdiaman semua orang saat ini, bagaimana tidak yang sedang mereka bicarakan saat ini adalah buk fatma guru honorer mengajar biologi di sekolah mereka, dan apa tadi leo bilang menggagalkan pernikahannya masih waraskah pikiran sahabat mereka yang satu ini.
"Si anjing gue udh dengerin serius, ni anak emang sakit dah gilak sumpah pengen gue buang ke kali rasanya" laki-laki pemilik suara bas yang dalam dengan nama Alex Shankara akhirnya ikut membuka suaranya setelah serius mendengar sahabatnya bicara, ia pikir sahabatnya itu benar benar sedang membutuhkan bantuan yang serius namun semua pikirannya mendadak buyar setelah mendengar sendiri ucapannya sahabatnya itu, ingatkan alex untuk melempemarkan leo ke kali di dekat sekolah.
"Udah gue duga sih bakalan gini, kalian semua kayak gak tau sifat si crocodile jadi jadian satu itu" menanggapi dengan santai Radhitya Balinda atau yang lebih sering di panggil radhit hanya menanggapi santai ucapan leo barusan karena ia sudah tau bahwa sahabatnya yang satu itu tidak pernah serius orangnya.
"Tuker tambah sahabat boleh gak sih serius deh pengen gue gadai ni anak" tama berbicara sembari mendengus kan nafasnya.
"Ini gue serius, apa buk fatma gak bisa nunggu gue bentar sampek gue lulus dan siap buat bawa dia ke plaminan apa" ucapan leo dengan menggebu-gebu dan hanya di hadiai gelengan dari semua orang yang sedang melihatnya.
"Lex mending kita bawa ke abang lu deh sih leo, biar di tes kejiwaan nya siapa tau udh konslet otaknya"ucapan naufal barusan langsung dihadiahi pukulan gratis buku paket yang sedari tadi di pegang oleh leo.
"Maneh pikir kuring gelo hayu, urang gelut ayeuna" seperti inilah jika leo sudah kesal maka bahasa sundanya akan keluar dengan lancar.
"Lagian lu aneh buk fatma di galauin kayak gak ada cewek lain aja di dunia, mup on donk brother" ucapan ian berhasil membuat semua orang yang duduk di meja itu tertawa minus leo tentunya, lelaki itu masih meratapi cinta pertamanya yang kandas bahkan sebelum ia sempat berjuang, sebenarnya tidak ada yang yakin dengan pernyataan bahwa buk fatma merupakan cinta pertama dari seorang Leo Ardiya karena kalo kata alex sih jangan pernah percaya dengan seorang fake crocodile seperti leo musyrik hukumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Bontot Ayah Gunawan
Fanfiction"Sebuah kisah penuh suka yang berakhir duka" "Sebuah rasa penuh kasih yang dipaksa berhenti bahkan sebelum dimulai" . . . ~_~_~_~_~_~ Bunda, terlahir sebagai anak bunda dan ayah merupakan suatu anugerah yang Tama selalu syukuri di setiap detik nafas...