Hallo semuanya
Update guysssss hahahaha
Don't forget to vote and comentnya
Typo bertebaran
Happy reading
💚💚💚💚💚💚💚
Hari itu untuk pertama kalinya tama membenci hujan. Bahkan semua hal yang terjadi pada hari itu membuat tama mempertanyakan tentang apa itu keadilan.
Mengapa keluarga nya selalu mendapat cobaan setiap harinya. Apa tidak cukup memberikan cobaan melalui dirinya, apa masih kurang. Sehingga ayah dan saudaranya juga harus mendapatkan cobaan seperti ini. Dunia seperti tidak suka dengan kebahagiaan nya.
Suara hentakan sepatu yang saling beradu dengan lantai menggema di sepanjang koridor rumah sakit.
Dari suara langkah kaki yang terdengar sudah bisa menggambarkan bagaimana kondisi orang-orang yang sedang berlari itu.
Dengan langkah kaki yang tergesa-gesa seluruh anggota keluarga gunawan berlari menuju ruang operasi dengan evan sebagai pemimpin jalan.
Di depan ruang operasi sudah ada perawat yang menunggu kedatangan keluarga gunawan.
"Bagaimana keadaan ayah saya" tanya evan yang sampai terlebih dahulu di hadapan perawat itu.
"Mohon maaf karena saya harus menyampaikan kabar buruk ini. Pasie atas nama gunawan mengalami pendarahan di kepala yang cukup parah akibat benturan yang sangat keras"
"Ditemukan tulang yang retak di kaki kanan dan pendarahan di bagian dalam perut yang mengharuskan kami mengambil tindakan operasi secepatnya"
Penjelasan yang keluar dari bibir perawat itu mampu membuat sekujur tubuh tama kaku seketika. Pandangannya perlahan memburam seiring air matanya yang mengalir membasahi kedua pipinya.
Bunda mala yang berdiri di sebelahnya mendadak terjatuh. Jika tidak di tangkap bang darren maka bisa dipastikan bunda mala akan terjatuh cukup keras di lantai rumah sakit ini.
Evan mencoba mengendalikan dirinya. Jika ia ikut larut di dalam kesedihan seperti yang lainnya maka siapa yang akan memastikan bahwa ayahnya yang sedang berada di dalam ruang operasi saat ini baik-baik saja.
"Saya mau bertemu dengan dokter yang sedang mengoperasi ayah saya di dalam sana" ucap evan setelah berhasil menguasai dirinya.
"Mohon maaf, tidak sembarangan orang yang bisa masuk ke dalam ruang operasi. Jadi kami tidak bisa memberikan izin untuk anda masuk ke dalam" ucap perawat itu.
Tanpa banyak berbicara evan mengeluarkan kartu identitas dokter miliknya. Bahkan ia mengatakan jika perawat itu cukup menyebutkan namanya kepada pihak rumah sakit. Maka evan pastikan bahwa dirinya akan mendapatkan izin untuk masuk kedalam ruang operasi.
Perawat itu mengikuti instruksi yang disebutkan oleh evan. Dan benar saja tidak butuh waktu lama evan sudah di izinkan untuk masuk kedalam ruang operasi meninggalkan keluarganya yang lain.
Setelah kepergian evan mereka semua membantu bunda mala untuk menenangkan dirinya. Dan berdoa bersama untuk kebaikan ayah mereka.
Alan yang seakan tersadar akan sesuatu, berjalan meninggalkan keluarganya menuju meja resepsionis.
"Ada yang bisa kami bantu" tanya orang yang menjaga meja resepsionis itu.
"Saya mau nanya, korban yang dibawa ke rumah sakit ini karena kecelakaan ada dua kan" tanya Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Bontot Ayah Gunawan
Фанфик"Sebuah kisah penuh suka yang berakhir duka" "Sebuah rasa penuh kasih yang dipaksa berhenti bahkan sebelum dimulai" . . . ~_~_~_~_~_~ Bunda, terlahir sebagai anak bunda dan ayah merupakan suatu anugerah yang Tama selalu syukuri di setiap detik nafas...