Hello semuanya
Update guysssss
Jangan lupa buat vote and comentnya
Happy reading semuanya
💚💚💚💚💚💚💚
Semilir angin yang menyejukkan memberikan kesejukan bagi siapapun di hari yang cerah ini. Karena cahaya mentari yang sedikit menyilaukan membuat seorang pemuda menutup sedikit wajahnya dengan salah satu telapak tangannya guna menghalau sinar mentari agar tidak terlalu mengenai wajahnya.
Sebuah senyum kecil terbit dari wajah sang pemuda, di depan sebuah gerbang yang cukup besar pemuda itu merenggangkan otot-otot tubuhnya. Tergambar jelas bagaimana raut bahagia dari wajah pemuda itu.
"Woy pak tentara" teriakan nyaring dari seseorang berhasil membuat pemuda yang sedang menikmati sejuknya semilir angin di siang itu mengalihkan atensinya.
"Gak adil, lo kok tetep putih sih. Itu kulit di kasih pemutih pasti"
Darren tidak bisa menyembunyikan senyumnya ketika melihat bang elvan dan mas fakhri yang saat ini tengah berdiri di hadapannya dengan tangan di pinggang seperti ibu-ibu di depan komplek.
Ya pemuda tadi adalah darren, tepat tujuh bulan sudah darren ikut pelatihan penerimaan awal sebagai salah satu bagian tentara angkatan udara. Dan tepat hari ini darren sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah beberapa bulan sebelum pelatihan selama 4 tahun yang akan dilakukan dirinya nanti.
Kepulangannya hari ini dirahasiakan darren dari seluruh keluarganya hanya bang elvan dan mas fakhri yang darren beritahu. Sebenarnya darren hanya memberitahukan bang elvan tentang kepulangannya dan meminta saudaranya itu untuk menjemputnya saat akan pulang nanti, namun entah bagaimana saat darren memberitahu bang elvan mengenai kepulangannya ternyata ada mas fakhri di sebelah bang elvan sehingga mas fakhri juga mengetahui mengenai perihal itu.
Alhasil saat ini bang elvan datang menjemputnya bersama mas fakhri tentunya. Lihatlah bagaimana dirinya sudah menjadi bahan tontonan orang-orang akibat ulah dari kedua saudaranya itu.
Bagaimana tidak saat ini bang elvan tengah memakai rumbai-rumbai yang terbuat dari tali rapia di pinggangnya serta kedua tangan yang memegang ucapan selamat atas kepulangan darren. Sedangkan mas fakhri melakukan hal yang lebih memalukan lagi dengan membawa sebuah megaphone di tangannya dan berbicara kepada orang-orang yang berada di sekitanya bahwa yang sedang berdiri di sana adalah adiknya. Mas fakhri terlihat seperti pemimpin demo yang berdiri di baris paling depan dengan memegang megaphone itu.
Darren menutup nutupi wajahnya agar tidak ada yang melihat dirinya. Namun ulah mas fakhri membuatnya menghembuskan nafas kesal bukan main. Bagaimana tidak dengan suara yang menggema melalui megaphone yang di pegang nya mas fakhri memanggil manggil namanya sembari menunjuk ke arah dirinya. Bahkan mas fakhri menyebutkan beberapa data dirinya yang seharusnya tidak perlu di ucapkan saudaranya itu.
"Itu pak, buk yang keliatannya pendek kulitnya putih sipit sipit kayak koko penjual pulsa di konter konter. Itu adik saya buk" ucap fakhri menggema lewat megaphone yang di pegang nya.
"Tampangnya emang agak nyeremin buk, tapi kalo liat kecoak bakalan nangis, terus masih suka nangis kalo mati lampu sendirian di rumah. Adik saya itu buk" lanjut fakhri lagi.
"Astaghfirullah'alazim minta di lelang bener mas fakhri" gumam darren dengan tangan yang masih sibuk menutupi wajahnya agar tidak dilihat oleh orang lain.
"Bukan keluarga saya buk" ucap darren pada orang yang sedang memperhatikan dirinya "saya gak kenal pak serius" ucap nya lagi.
Sepanjang perjalanan menuju ke bang elvan dan mas fakhri, tak henti-hentinya darren mengatakan kepada orang-orang yang dilaluinya bahwa ia tidak mengenal kedua orang yang tengah menari-nari sembari berbicara dengan cukup keras di ujung sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Bontot Ayah Gunawan
Fanfiction"Sebuah kisah penuh suka yang berakhir duka" "Sebuah rasa penuh kasih yang dipaksa berhenti bahkan sebelum dimulai" . . . ~_~_~_~_~_~ Bunda, terlahir sebagai anak bunda dan ayah merupakan suatu anugerah yang Tama selalu syukuri di setiap detik nafas...