Hai hey hello yorobun
Aku kasih dobel update karena udah lama banget gak update ceritanya
Happy reading semuanya
Don't forget to vote and comentnya
Typo bertebaran di mana-mana
💚💚💚💚💚💚💚
Suara barang yang saling bertubrukan mengalun indah mewarnai malam hari keluarga gunawan.
Terlihat bagaimana berantakannya kamar milik darren dan tama, dimana malam itu darren tengah mempersiapkan segala macam keperluan nya untuk berangkat kembali ke akademi militer nya.
"Bang kaos kakinya jangan ketinggalan" ucap tama sembari menyerahkan beberapa gumpalan kaos kaki yang sudah ia lipat dengan rapi ke bang darren.
"Oke makasih adek abang yang ganteng" ucap darren menerima kaos kaki yang diberikan tama lalu memasukkan nya kedalam koper besar di hadapannya.
Tama memperhatikan dalam diam bang darren yang tengah fokus memasukkan segala macam keperluan nya untuk kembali ke dalam pelatihan nya.
Untuk kali ini bang darren akan melaksanakan pelatihan kemiliterannya lebih lama. Bang darren akan tinggal di asrama kemiliteran mulai besok.
Bang darren akan bersekolah di sana selama empat tahun seperti perkuliahan semestinya. Mungkin hanya hari hari tertentu saja bang darren bisa pulang kerumah.
Hal itulah yang membuat tama dilanda galau yang berkepanjangan. Bagaimana bisa dirinya harus berpisah selama itu dengan bang darren.
Perpisahan yang kemarin saja sudah membuat tama kepikiran dan merindukan saudaranya itu berlebihan. Bagaimana dengan yang kali ini, tama takut dirinya tak akan bisa lagi bertemu dengan bang darren kedepannya.
"Nih jaket sama kaos yang kamu minta ren" ucap bang alan yang berhasil membuyarkan lamunan tama.
"Makasih bang, darren pinjem dulu ya nanti di balikin lagi" ucap darren menerima pemberian bang alan.
"Ambil aja buat kamu. Punya abang masih banyak" ucap bang alan.
"Sepatu lo mau bawa berapa. Gue baru ambil tiga atau mau nambah" tanya mas fakhri dengan tangan yang penuh dengan sepatu milik darren.
"Bawa empat aja bang biar gak kebanyak" ucap darren yang langsung mengambil alih sepatu di tangan mas fakhri.
"Perlengkapan kesehatannya udah abang siapin. Jangan sampek ketinggalan" ucap bang evan menunjuk kotak perlengkapan kesehatan yang sudah dirinya persiapkan untuk darren.
"Ay ay kapten" ucap darren sembari memberi hormat kepada bang evan.
"Belajar yang bener di sana, jangan banyak main main" ucap mas fahmi.
"Jadi tentara yang bisa mengabdi pada negara dan membuat negara bangga sama kamu" lanjut mas fahmi.
"Fokus sama pendidikan kamu, jangan mikirin yang lain. Semua urusan rumah serahin aja sama kita semua kamu fokus aja sama kegiatan kamu di sana" ucap bang alan ikut memberi wejangan kepada adiknya itu.
"Lo gak perlu khawatir di rumah ada gue yang bisa ngelindungi mereka semua" ucap bang elvan yang entah sejak kapan sudah bersandar di pintu kamar.
"Iya bang, insyaallah darren bakalan ngelakuin semua nasehat kalian semua" ucap darren sembari memberikan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Bontot Ayah Gunawan
Fiksi Penggemar"Sebuah kisah penuh suka yang berakhir duka" "Sebuah rasa penuh kasih yang dipaksa berhenti bahkan sebelum dimulai" . . . ~_~_~_~_~_~ Bunda, terlahir sebagai anak bunda dan ayah merupakan suatu anugerah yang Tama selalu syukuri di setiap detik nafas...