23. PUNISHED

25.1K 5.6K 132
                                    

~ oOo ~

⭐ H A P P Y R E A D I N G ⭐

~ oOo ~

Disisi lain, kini Mita sedang berhadapan dengan seorang laki laki yang menurutnya adalah penghancur kebahagianannya.

"Kaparat!"

Mita, mengusap sudut bibirnya yang terasa sedikit perih akibat tamparan dari seseorang di hadapannya.

"Cuih, gak usah sok suci lo." Ujar seseorang dihadapan nya.

Mita kini memberanikan diri menatap orang yang selalu menyiksanya, dia adalah saudara nya sendiri.

"Apa mau lo?" Tanya seseorang dihadapannya.

"Gue cuma mau ketemu ayah, gue kangen sama ayah gue yang udah nyokap lo rebut. Anjing!"

"Hahaha, Nyokap gue? ngerebut bokap gue dari lo? jelas bokap lo yang lebih milih nyokap gue, dibandingkan anak kandungnya sendiri."

Mita berusaha tegar dan menahan sesak didada, bertahun tahun ia menjalankan hidup dengan neneknya. Semenjak ibunya meninggal akibat kecelakaan, ayahnya selalu pulang kerja hingga larut dan sampai suatu ketika ia bermain dengan perempuan lain.

Mita Aileey, nama yang selalu ia gunakan. Meskipun nama aslinya adalah Zoey Lamita Aileey. hanya orang-orang tertentu yang tau, dan sahabat nya selagi kecil yang kini sangat ia rindukan.

"Butuh berapa digit?"

Mita, mengepalkan tangannya. Berusaha meredam emosinya, dengan segala dendam yang terselubung di hatinya pada seseorang di hadapannya.

Namun, ia berusaha mencari suasana lain. Percuma juga ia jika melawan seseorang di hadapannya jika badannya saja kalah telak.

Mita menarik nafas dalam, menejernihkan kembali fikirannya yang semula hanya ada rasa ingin membunuh.

"Gue gak butuh duit lo. Black card gue juga masih numpuk tuh." Jawabnya sambil menyilangkan tangan di dada.

Seseorang dihadapannya kini menyerngitkan dahinya. Mita naik satu tangga agar jaraknya lebih dekat dengan seseorang dihadapannya, dan berbisik.

"Puas-puassin manjanya. karna, sampai kapanpun lo cuma anak tiri."

Setelahnya, Mita menepuk rahang tegas milik seseorang dihadapannya yang membuat sang empu semakin mengeraskan rahangnya.

Mita meninggalkan manssion tersebut dengan perasaan kacau, tetapi ia lebih puas dengan apa yang baru saja ia lakukan. menurutnya apa yang ia lakukan adalah kebenaran.

Mita mengeluarkan ponselnya dari dalam slingbag bermerek yang ia gunakan.

"launch all tomorrow, report if I get sick"

...


"Lo mah, kebiasaan. ninggalin gue ter—buset udah banyak yang mayungin aja."

Ucap Jupiter yang kini berjalan mencle pada Matahari yang sedang hormat di tiang bendera namun merasa adem manakala Merkurius, Venus, Bumi dan Mars juga ada disana menghalangi sinar matahari untuk Matahari.

Jupiter pun begitu, meskipun misuh misuh dirinya tetap berdiri di depan Matahari sembari hormat ke tiang bendera dan menghalangi adanya celah untuk panas menyinari Matahari.

"Lo ber-empat ngapain kesini? Udah belajar aja. Biar si Atta gue yang jaga" Ucap Jupiter so-soan.

"..."

"Percuma Jup lo ngomong, mereka semua lagi ngambek. gara-gara gue gak ngasih tau mereka kalo gue lagi dihukum."

"Possesive amat sih abang-abang."

Dilain sisi, kini para kaum hawa sedang menjerit tak karuan. manakala melihat Matahari yang dilindungi super ketat oleh kelima pria tampan dengan keringat yang kini mengucuri tubuh atletis kelimanya.

Venus yang sejak tadi berdiri kini menekuk salah satu lututnya dan membuat Matahari bingung.

"Ngapain lo begitu?" Tanya Matahari.

"Ruguo leile jiuzuo xia." (kalo cape duduk aja) jawabnya.

Keempat saudaranya yang lain pun tidak mau kalah oleh perhatian yang diberikan Venus untuk Matahari dan mengikuti apa yang Venus lakukan.

Matahari menganga, ini dilapangan sekolah. menurutnya terlalu berlebihan, terlebih pada Jupiter yang membaringkan dirinya di atas lapangan tanpa alas apapun.

"LO NGAPAIN REBAHAN?"

"Kalo lo cape, udah banyak yang mau jadi wadah lo duduk. tapi kalo lo ngantuk, cini bobok cama dedek jup—"

"DUGG"

Mendadak Jupiter mendapat bogeman mentah dari Mars

"NGAWUR!!!"

...

|BERSAMBUNG|
REMINDER

maaf banget nih ya riders, aku seneng kok kalian baca. bahkan yang tadinya baru ratusan udah 1k viewrs, makasih banyak ya

aku hargai kalian sebagai pembaca, tapi salah gak kalau aku minta kalian buat vote juga? biar aku juga ada semangat buat ngelanjuttin ceritanya

jujur sebenernya aku sempet mau berhenti, ya karena aku udah mau putus asa. tapi ngeliat views nya yang makin meningkat, aku jadi semangat buat lanjutin lagi cerita ini. tapi ngeganjel, vote nya masih segitu-gitu aja.

jadi tolong banget ya, bantu aku karena nyari ide cerita setiap partnya biar gak kaku juga butuh tenaga hehehe. Cuma vote aja kok, its so easy.

Terimakasiy
Lanjut opo tydack nih?

big lop!

SIXTWINS [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang