~ oOo ~
⭐ H A P P Y R E A D I N G ⭐
~ oOo ~
George terus merintih kesakitan, karena kini tangan bagian kanan nya sedang di jadikan mainan oleh Matahari.Matahari menyayat, mencongkel, dan menguliti tangan kanan nya tanpa rasa iba sedikit pun. Karena baginya, siapapun yang memulai api maka ia harus bisa memadamkan nyam
"Arrghh, S-sakit!" Rintih nya saat Matahari baru saja memutuskan satu persatu jari jemari nya.
"Hahaha, sumpah. Ini seru banget."
Matahari tertawa lepas, melihat mangsanya merintih kesakitan karena sayatan-sayatan yang diberikan nya.
Matahari menoleh ke arah kembaran nya yang lain dengan tatapan mata yang berbinar.
"Kalian, mau coba? gue baru ambil bagian tangan kanan loh ini." ajak nya dengan antusias.
Namun, seluruh kembaran nya hanya diam tiada yang berani menjawab. Karena mereka tau, dalam situasi seperti ini Matahari sangat sulit mengendalikan diri. Biarlah ia bermain sampai puas, toh memang sudah hak nya.
"Lo liat, dia udah digituin aja. Gak ada ampun-ampun nya si monyet." Ucap Jupiter berbicara pada Venus.
Venus diam, enggan menjawab. Menurut nya tidak penting, sangat sangat tidak penting. Dirinya juga masih punya mata untuk melihat bahkan secara lebih detail.
"Salah orang gue." Jupiter mendengus, Udah sok-asik tetap saja jadinya classic.
Matahari melanjutkan aktivitas nya, kini bukan lengan George yang menjadi incaran tetapi bagian kaki nya.
Perlahan tapi pasti, Matahari mulai menggoreskan mata pisau nya yang kini sudah berwarna darah pekat yang kian lama kian mendalam.
"Argh!!!!!!" Teriak George menahan rasa sakitnya, kini sekujur kaki nya tidak bisa ia rasakan lagi.
"Sakit ya?" Tanya Matahari seakan mati rasa menyeringai dengan wajah smirk nya.
"Cepat bunuh saja saya, saya mohon. Jangan siksa saya, ini sangat menyakit kan."
George memohon pada Matahari, dan sayang nya Matahari seakan menutup rapat telinga nya dan terus melanjutkan aksinya.
"Dasar biadab! L-lo sama sekali gak punya perasaan, psycopath gak waras." Maki George pada Matahari.
Matahari kembali emosi, lalu menghantam tubuh George hingga jeratan nya terlepas. Ditancapkan nya pisau itu ke mata kiri George, diputar putar nya mata pisau tersebut hingga kini George tak sadar kan diri.
"Mati?" Tanya Matahari yang kini menepuk nepuk pipi George dengan pisaunya.
Jangan tanyakan dimana mata kiri George sekarang, yang pasti sudah dijadikan mainan oleh Mars dan Jupiter.
"Gak seru." Matahari memalingkan wajahnya dan bermuka masam, entah apa yang akan ia lakukan setelahnya.
Matahari berjalan menjauh dari tempat penyiksaan tadi, rupanya ia mengambil senjata lainnya berupa paku dan linggis.
Dari tempat senjata, ia mulai membidikkan paku dengan mengapitkan paku tersebut ke di kedua jari nya dan melemparkan nya ke arah mata kanan George.
Dan yap! Tepat sasaran.
Tidak ada perlawanan, tidak ada rintihan dari George. Dia sudah benar-benar mati di tangan Matahari.
Matahari masih dengan linggis nya, kembali berjalan ke arah George yang sudah tak bernyawa.
Matahari mencengkeram dagu George dan di hadapkan ke arah nya, mata yang hilang sebelah dan sebelahnya lagi tertancap paku seakan tidak ada pengaruh nya bagi matahari.
"Bilang apa tadi, Biadap?"
Tanya Matahari pada George remeh, Atta memalingkan wajahnya dengan senyuman mengerikan yang di tampilkan nya.
Sraaaakhh
Matahari menancapkan Linggis yang ia genggam tepat di kepala George, bukan hanya itu ia bahkan kini sudah mengobok isi dari kepala George.
Puas mengobok isi kepala nya, kini Linggis itu ia tancapkan lebih dalam lagi sehingga menembus keluar kerongkongan mayat George.
Kini ruangan eksekusi bersimbah darah, dan Semua orang yang berada di dalam nya baik yang melakukan maupun yang menyaksikan tersenyum penuh kemenangan.
"Ini baru seru."
...
|BERSAMBUNG|
jangan lupa vote and comment
T B C ♡
S E E Y O U
KAMU SEDANG MEMBACA
SIXTWINS [ TERBIT ]
De TodoNovel sixtwins sudah bisa di pesan di TBO kesayangannya kamu ya! *** Kembar enam? emang ada? beneran? hoax kali. eh tapi masa beneran ada sih?! siapa bilang adanya kelahiran enam orang anak kembar sekaligus itu hoax? dia belum baca cerita ini. *** G...