SIXTWINS [ TERBIT ]

12. RAPPER

~ oOo ~

⭐ H A P P Y R E A D I N G ⭐

~ oOo ~

Venus, Bumi, dan Mars pun memasuki kelasnya dan sudah pasti banyak pasang mata yang menyorot dengan arah kekaguman, atas pesona yang dimiliki ketiganya, Terutama Venus.

Karena ini adalah kelas unggulan, dan pastinya mereka hanya diam dan berbisik kecil tidak heboh seperti kelas lainnya, demi menjaga citra kelas nya.

Seorang guru tampan, dan nampaknya masih terbilang cukup muda itu berdiri dari tempatnya.

"Baik anak-anak, mereka bertiga adalah siswa baru yang akan mengisi kehampaan dikelas ini. Baik nak, sebelumnya nama saya Nino dan saya biasa dipanggil Paknin dan untuk kalian silahkan perkenalkan diri kalian."

Ucap Paknin ramah dan dibalas anggukan oleh ketiganya.

"Venusaeruligagrissham."

Ucap Venus cepat dan membuat seluruh siswa siswi di kelas ini kebingungan, Venus hanya memasang wajah tenang tanpa dosa sedikit pun.

Mars yang seakan mengerti, melanjutkan maksud dari kakak kembar nya.

"Namanya, Venus pak. Kalo saya Mars, biasa dipanggil Marsganteng!" Lawak Mars.

Dan lawakan itu, berhasil membuat siswi disini takjub sementara siswa nya merutuki dirinya mengapa harus datang di kelas ini? Jadi nambah saingan, mana sekaligus tiga. memang produk starmoon tidak pernah gagal, always good.

Sekarang giliran Bumi memperkenalkan ke-soft-an dirinya. Apalagi saat mendengar suara khas nya, lembuuuut banget.

"Saya Bumi Aeruliga Grissham, biasa dipanggil Bumi. Tapi kalo kalian mau manggil gue sayang, baby, honey, bunny, sweety, darling. Sok atuh, gass keun!"

"Ha! Gila, manis banget!!"

"Sumpah, gue sesek nafas."

"Lo kena corona!?"

"Dada gue sempit anjir! Dikelilingi keturunan dewa yunani"

"Kirain."

"HAAAAYLAVYU A!"

"Anak orang kaya nih, bisa lah gue lamar."

"Lo cowok, gimana ceritanya? Homo lo?"

"Ngelamar jadi temennya maksudnya."

"Aish, gelo sia!"

"Venus? A Great name."

Para siswi dikelas ini kembali dibuat menjerit batinnya oleh Bumi, memang Bumi si big baby kang modhus khao!

"Oke, kalian silahkan duduk di tiga bangku kosong yang sudah di siapkan untuk kalian."

Ketiga nya pun mengambil tempat masing masing, Venus duduk di bangku barisan pojok posisi tengah dekat jendela sedangkan Mars dan Bumi duduk di barisan tengah posisi belakang.

"Hai, Venus ya? Aku Alvia, semoga betah ya." Sapa seorang siswi manis bernama Alvia Ratuliszra yang duduk di samping bangku Venus.

Venus hanya melirik sekilas tanpa memandang wajah manis nan anggun milik Alvia, lalu fokus lagi ke depan.

"Hei, aku ngomong sama kamu loh." Ucap Alvia.

Venus masih enggan menjawab, memang sudah sifatnya seperti itu. Saat ini hanya matahari yang mampu meluluhkan hati kerasnya.

"Eum, aku tebak. Kamu——amandelan ya?!" Tanya Alvia polos.

Dan pertanyaan itu, berhasil membuat Venus mengalihkan pandangannya ke arah Alvia

"Sweet" Satu kata yang terpendam dalam batin Venus saat ini.

"Tuh kan kamu nengok! Berarti bener ya? Kamu amandelan? Kenapa kamu gak periksa ke dokter? Sampe gagu gitu, bisa bahaya loh Nus." Oceh Alvia.

Venus kembali membuang pandangan pada Alvia, tidak ingin berlarut dalam keterkagumannya melihat wajah Alvia. Baru pertama kali, selain wajah Aminya dan Atta ia mengatakan kata pujian, walaupun secara tidak langsung.

"Atau——kamu, periksa di tempat kakek aku aja! Mau?" Tawar Alvia.

Dan ya kali ini, Venus menjawab.

"Kakeklodokter?"

"Hah?! Apa?? Kamu kalo ngomong pelan pelan aja, aku tau kamu jago nge-rapp tapi gak usah cepet-cepet gitu. Nanti tambah sakit loh." Peringat Alvia pada Venus.

Venus menghela nafas kasar.

"Tampang doang manis, cerocosannya ngelebihin congornya si Juplih." Venus membatin.

"Kakek lo dok.ter?" Tanya Venus penuh penekanan di akhir kata.

"Bukan." Alvia menggeleng

"Terus?" Venus mengangkat salah satu alisnya.

"Dukun."

Dua makhluk yang menyimak tertawa sekaligus speechels, melihat kembaran kutub nya berinteraksi dengan perempuan lain selain Ami dan kembarannya.

"Bengek, anjir!"

...

|BERSAMBUNG|

vote and comment jangan lupa

T B C ♡
S E E Y O U