53. LAST BULLET

17.5K 2.8K 111
                                    

Mita kini sedang menyendiri di apartemen yang ia tempati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mita kini sedang menyendiri di apartemen yang ia tempati. Kini, ia tidak memiliki siapapun setelah kejadian beberapa minggu lalu yang membuat ia kini benar-benar sendirian.

Kilas ingatannya kembali saat kejadian dimana ia mengetahui hal yang sebenarnya terjadi.

"Lo tuh beneran ya, definisi dari manusia bajingan!" Mita sedari tadi masih terus mencerca sepupunya itu.

"Gue gak habis pikir. Otak lo, otak lo dimana, njing?! Yang lo perkosa itu kakak gue, sepupu lo sendiri!"

"Tapi kalo kenyataan gue suka sama dia gimana, Zoey. Bahkan lo sendiri juga belum tentu bisa mengendalikan perasaan lo disaat lo cinta sama——"

"OBSESSION, WHAT YOU FEEL IS OBSESSION, AIRLEEY. BUKAN CINTA, KALO LO EMANG SESAYANG ITU SAMA GAURA, YOU SHOULD TAKE CARE OF HER! BUKANNYA MALAH MERUSAK DAN BIKIN DIA MENGAKHIRI HIDUPNYA SENDIRI."

Airleey terdiam, kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Mita memang benar. Tidak seharusnya ia merusak sepupunya sendiri, demi menuruti perasaannya.

"Dan lo tau apa yang lebih parah lagi? Lo, bilang ke gue, kalo yang membuat Gaura mati adalah orang lain, bukan lo. Where is your brain, A?"

Mita mengusap airmatanya, dan tertawa hambar. "Damn."

"Sekarang apa yang mau lo lakuin, Zo?"

"Masih nanya? Jelas, gue mau lo membusuk di penja——"

Dering di handphone Mita membuat Mita menghentikan ucapannya, nomor yang tidak tertulis namanya muncul di layar ponselnya, Mita mengangkat telpon itu, dan suara seseorang yang tidak asing terdengar dari seberang sana.

"Mita, ini nomor lo kan?"
Suara itu, adalah suara Dalano.

"Kenapa lo telfon gue? Dan lo dapet nomer gue dari siapa?"

"Itu semua gak penting, Zoey. Yang mau gue kasih tau ke lo sekarang adalah, kalo papa Daniel, lagi berusaha membunuh kembar enam dari keluarga Grissham beserta orang tuanya. Gue, gue gak bisa liat darah terlalu banyak, gue gak akan tega liat mereka disiksa cuma karena ego dari papa. Gue mau kabur dari sini. Gue juga gak mau terlibat kalau semisalnya papa Daniel ditangkap polisi."

"Pengecut. Lo harusnya bantu papa untuk meredakan egonya!"

"Gue gak peduli."

"Dalano! Dala——"

Sambungan itu terputus secara sepihak, raut wajah Mita berubah menjadi kekhawatiran, memancing Airleey ikut bertanya apa yang sedang terjadi.

"Ap——"

"Shut up, after dragging you to jail, I'll take care of everything myself."

Setelah memasukkan Airleey kedalam penjara karena kesalahan yang ia perbuat, saat itu juga ia mendengar bahwa Jupiter telah meninggal karena terbunuh oleh ayahnya sendiri, yaitu Daniel.

Ia tidak mengetahui bagaimana kondisi Daniel saat ini, tapi yang pasti, Daniel berada dalam masalah yang besar, karena sudah membuat salah satu anak cucu keturunan Grissham pergi menghadap Tuhan dengan cara yang mengenaskan.

Ia mengambil sebuah foto berbingkai yang tersimpan didalam lemari nakasnya, itu adalah foto dirinya dengan Gaura saat mereka masih kecil.

"Kak, gue sekarang benar-benar sendirian. Semua berlalu begitu cepat, gue—–gue udah melakukan kesalahan karena terlalu percaya dengan orang orang di sekitar gue. Sampai gue menyalahkan orang lain atas kematian lo."

"Maafin gue, kak. Gue janji, gue akan perbaiki kesalahan-kesalahan yang udah gue lakuin."

SIXTWINS [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang