50. CRUELTY

16.7K 3.2K 452
                                    


~ oOo ~

⭐H A P P Y R E A D I N G ⭐

~ oOo ~


Daniel berhenti mengelus punggung matahari, kemudian ia tertawa dengan keras. Kemudian ia melihat ke arah pemilik suara itu.

"Disaat-saat titik lemah lo itu, lo masih sempat membela saudari lo ini?"

Daniel menengok ke arah anak sambungnya Dalano, yang sejak tadi masih menyaksikan kegiatan pembantaian satu sama lain, "Dalano, enaknya, anak ingusan itu, diapain ya?"

"H-hah? Terserah, papa. Dala——dala mau masuk dalam aja, pap! Dala mual disini banyak darah!" Lalu Dalano pergi dari keterpakuannya.

"Dasar anak manja." Ucap Daniel sambil terkekeh.

Kemudian, ia kembali mendekati Matahari, dan sengaja memperhatikan putri sematawayang dari Bintang.

"Kali ini, media memang gak bohong karena selalu memberi berita hangat tentang kecantikan yang dimiliki anak lo ini." Kalimat yang keluar dari mulut Daniel membuat Matahari lagi dan lagi berdecih.

"Oh ya, kamu pasti penasaran kan? Kenapa saya menculik dan mungkin akan membunuh kedua orang tua kalian?"

Matahari masih diam, ia masih tidak sudi mengeluarkan suaranya untuk menjawab setiap pertanyaan dari lelaki bajingan di hadapannya, "Oke, gue akan ceritakan apa latar belakangnya."

"Jadi, bokap lo itu." Kemudian Daniel menunjuk ke arah Bintang, "Bokap Lo itu yang udah merebut semua kebahagiaan gue, dari mulai perempuan. Hingga kekayaan."

"Harusnya gue! Yang sekarang jadi pendamping nyokap lo, ya Bulan Ellyra. Tapi, nyatanya nyokap lo itu gak pernah suka sama gue, Daniel Brigata Aileen. Justru, Bulan lebih memilih Bintang dibanding gue, Lo tau bintang? Gue sakit hati."

"Dan, setiap ada kolega bisnis yang berpengaruh besar, gak pernah berhasil gue dapatkan. Mereka lebih tertarik dengan perusahaan dari keluarga grissham yang dikelola sama lo, Bintang."

"Awalnya gue bahagia, saat dengar kalau lo dan bulan gak bisa punya anak, selama lima tahun. Gue bahagia, karena gue tau, kalau tanpa adanya keturunan, hidup Kalian gak akan pernah sempurna."

"Tapi, semenjak kehadiran Lo dan kelima saudara lo itu." Daniel mencengkram rahang matahari, "Kebahagiaan gue hilang untuk yang kesekian kalinya!"

"Daniel, gue beneran gak nyangka lo sebusuk itu."

"YA! gue memang brengsek, dan gue gak peduli Lo mau bilang gue busuk atau apapun. Yang terpenting untuk gue adalah, hidup lo hancur dan gak pernah lengkap, Bintang!"

"Dan, sekarang, ini adalah saat nya untuk gue kembali berbahagia."

Daniel mengambil samurai dari tangan anak buahnya, kemudian ia mengarahkannya ke leher bulan, "Lo liat, kepala ini, akan terpisah dari tubuh cantik milik istri lo."

Bintang membulatkan manik matanya, wajahnya memerah, ia tidak akan siap jika melihat istrinya akan dibunuh di depan mata kepalanya sendiri, "ENGGAK! LO BUNUH GUE AJA DANIEL, PLEASE JANGAN BULAN, LEPASIN DIA. Rasa iri dan sakit hati Lo itu tumpahin aja ke gue, semuanya! Jangan sama bulan, ataupun anak-anak gue."

Daniel tertawa lepas, "Justru itu, Bintang. Gue, mau liat lo menderita terlebih dahulu."

Matahari diam-diam memotong tali yang mengikat tangannya menggunakan pisau lipat yang ada di baju lengan panjangnya. Kemudian setelah ia berhasil, ia menusukkan pisau itu tepat di jari Daniel yang tadi dengan lancangnya menyentuh kulitnya. Hingga samurai yang ada di tangan Daniel terjatuh.

SIXTWINS [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang