4

87 11 0
                                    


"Apa maksudmu?" tanya Kuroo dengan ekspresi wajah yang lekat akan corak kekhawatiran.

"Um, ayah Kuroo, sebenarnya aku sudah sadar kalau aku bukan anak manusia itu sejak lama"
"Hm?"
"Ibuku tidak mempunyai sihir penyembuh kan? Dan ayahku seorang manusia. Tapi, justru kaulah yang mempunyai sihir penyembuh. Kau pikir dari mana aku mendapatkan sihir penyembuh?"

"Kau benar-benar cerdas Oikawa" ucap Kuroo dengan mata berair.
"Kuroo, kau ayah kandungku kan?" tanya Oikawa lagi memastikan.

"Ya ya ya... Akulah ayahmu. Kau benar, aku mencintai ibumu. Aku mencintai Alisa. Maaf, aku justru meninggalkanmu dan Alisa bersama para manusia" jujur Kuroo dengan kepala menunduk dan derasnya liquid bening mengalir dari matanya, begitupula dengan Oikawa.

" Kenapa yah?"

"Ibumu jatuh cinta dengan ayahmu. Aku mengizinkannya pergi dengan harapan, Alisa dan kau bisa aman di antara manusia untuk beberapa waktu"

"Ne ayah, maukah kau menceritakan apapun yang ayah tau tentang ibu?" pinta Oikawa dengan tubuh yang kembali menjadi wujud anak 5 tahun.

Oikawa melangkahkan kaki kecilnya dan duduk di pangkuan Kuroo. Kuroo hanya diam dengan pandangan penuh kasih serta hati yang lega, karena Oikawa tidak membencinya.

"Apa kau mau bermanja pada ayahmu ini hm? Kemarilah, kau tidur saja" ucap Kuroo sembari mengangkat tubuh Oikawa kecil dan membaringkannya di ranjang kamarnya. Kuroo duduk disampingnya dan mengelus surai coklat putranya.

.
.
.
.
.

Kuroo POV

Sakit

Hanya itu yang aku rasakan saat itu.

#nye nye nye 🤢 // author.
#Gw mau cerita an*j! Gw gibeng juga lu//Kuroo.
#iye iye, dasar koceng buluk//author run
#awaslu// Kuroo.

Saat itu aku hanya seorang anak aib. Dalam tubuhku tidak hanya mengalir darah siluman dan iblis.
Aku di anggap aib karena didalam tubuhku terdapat darah clan witch penyembuh, iblis, siluman, dan manusia.

Aneh bukan? Normalnya dalam satu tubuh hanya terdapat satu atau dua aliran clan. Tapi itu tidak berlaku padaku. Orang orang bilang aku hanya bayi kecil yang lahir dari kesalahan seorang penyihir gila.
Dan karena itu, aku tidak memiliki clan. Aku dibesarkan oleh seorang manusia. Ia begitu baik meski tau aku bukan manusia, bak malaikat yang bisa aku panggil dengan sebutan ibu.

Tapi tentu saja, kami terlampau jauh dalam pertumbuhan. Ibu meninggal di usia 89 tahun, dimana aku masih menjadi seorang anak kecil berusia 7 tahun.

Sejak saat itulah aku mulai berkelana tak tentu arah, bahkan aku pernah diperbudak oleh bangsawan ras witch.

Perbudakan berhenti saat aku kabur di usiaku yang ke 10 thn. Aku terlalu lelah. Aku bahkan ingin mati saja daripada hidup tanpa tujuan. Belum lagi menanggung banyaknya caci maki dari seluruh ras.

Aku menjatuhkan diri ke sungai, dengan harapan aku bisa mati disana.

Tapi Alisa menolongku.

"Kakak, bagai-mana bis-bisa hanyut di sungai malam-malam? Aah dia belum sadar" itulah ucapan yang bisa aku dengar dengan samar.

Saat aku bangun, mata merahnyalah yang pertama ku lihat.

"Wah kakak sudah sadar"

"Dimana aku? Kenapa aku masih hidup?"

"Apa maksudnya? Apa kakak sebenarnya bunuh diri di sungai itu?"

"Hmm yaa, siapa kau? Dan dimana ini?" tanyaku diantara rasa sakit di sekujur badan.

DisguiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang