19

48 7 2
                                    

"Yaho Iwa Chan, kau sedang berlatih?" sapa Oikawa setelah sampai ke tempat itu. Rumah mereka.

"Oikawa, haah ya. Kau masuk saja ke dalam, aku sudah memasak kelinci tadi. Aku akan ke sungai untuk mandi" pamit Iwa Izumi sembari menyarangkan pedangnya.

"Um, iya"

'Iwa Chan kakkoi ( ꈍᴗꈍ)'

.
.
.
.
.

Yey uwu

.
.
.
.
.

Oikawa melihat punggung Iwa Izumi yang menjauh, ia benar-benar ingin tetap seperti ini dengan Iwa Chan nya. Ia tau, tak akan lama lagi semuanya terbongkar. Harus bagaimana Oikawa sekarang? menjadi raja iblis dan membela keluarga nya sendiri dan ras nya, atau berkhianat dan pergi bersama Iwa Chan nya setelah Iwa Chan nya membunuh raja iblis. Tentu saja, itu raja iblis buatan nya. Hanya sebagai boneka pelampiasan untuk Iwa Chan nya.

Detik demi detik, fikiran Oikawa semakin keruh akan kebimbangan.

'Oikawa san itu manis, mangkanya kak Shimizu dan kak Tanaka gemas dengan kak Oikawa'

'Harusnya aku yang jadi kakak'

'Hahaha, aku saangaat senang kak'

Bayangan Nishinoya yang tertawa kembali berputar dalam benak Oikawa. Adik kecilnya tidak pernah ikut campur urusan perang, kenapa harus dibunuh?

"Maaf Iwa Chan, aku tidak bisa bersikap pengecut dan pergi meninggalkan keluargaku dan dendam adik adikku. Kali ini, aku akan melawan mu sebagai Lucius"

"Ak demo, untuk hari hari ini. Aku akan selalu bersama Iwa Chan. Uwaah apa ini benar benar masakan Iwa Chan? (人 •͈ᴗ•͈)" tambah Oikawa sembari menahan air liurnya saat melihat hidangan yang ditinggalkan Iwa Izumi di ruang makan.

"Lama"

"Iwa Chan lama"

"Aku lapar ಥ‿ಥ"

Sudah hampir dua jam Oikawa menunggu Iwa Chan nya pulang dan menyantap makanan bersama.

Tapi sampai detik ini pun, Iwa Chan nya belum kembali. Sedikit rasa khawatir mulai terbesit dalam benak Oikawa. Ini adalah hari kedua setelah enam belas tahun berpisah. Apa secepat itukah Iwa Chan nya akan berubah menjadi kesatria bengis tanpa belas kasih?
Oh maaf, Oikawa juga makhluk tanpa belas kasih pada musuhnya.

'Padahal aku hanya ingin bersama Iwa Chan lebih lama lagi'

Oikawa berjalan keluar rumah, mencoba menyegarkan pikirannya. Dan langkahnya menuntun ke sebuah bukit di dekatnya. Ia termenung, menatap langit.

"Kenapa tidak ada ras malaikat yang baik hati? Bukankah musuh iblis itu malaikat dan manusia?" celetuk Oikawa menatap hamparan langit biru.

"Disguise. Karena kau seorang malaikat Oikawa. Sosok iblis hanyalah topeng di wajahmu"

Oikawa menoleh, menatap sosok di sampingnya yang sedang berbicara sembari memasangkan rangkaian mahkota bunga pada Oikawa.

"Iwa Chan kau lama"

"Ada sedikit gangguan dari ular iblis di dekat sungai"

"..." mendengar jawaban Iwa Izumi, Oikawa kembali mengalihkan pandangannya pada hamparan langit.

"Kemari, ayo pulang. Kau belum makan karena menungguku kan?" tanya Iwa sembari meraih tangan Oikawa dan menggendong belakang laki-laki bernetra merah itu.

"Iwa Chan turunkan aku, aku bisa jalan sendiri"

"Sudah diam saja. Berpeganglah"

"Um baiklah"

DisguiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang