Disguise

8

"Pedangmu sangat besar, apa kau tidak keberatan membawanya?" tanya Hinata sambil merentangkan tangannya ingin menyentuh pedang di atas meja Iwa Izumi.

"Hinata jangan!!"

.
.
.
.
.
.
.

Makasih yang masih mau baca...😖🙏
Kita lanjutkan acara bunuh membunuh chr nya...😃
#plak!!~ di gampar Sugawara# mama Suga hidoi~ 😖#

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hinata yang terlanjur memegang pedang itu heran dengan orang orang di sana.

"Memangnya ada apa?" Tanya Hinata polos sambil mengangkat pedang itu secara miring.

Lain halnya dengan Hinata yang bingung kenapa orang orang disana berteriak. Justru Tsukishima, Iwa Izumi, dan Ushijima yang masih tidak percaya dengan pemandangan apa yang mereka lihat.

Tsukishima tau, pedang itu hanya bisa digunakan oleh Iwa Izumi, bahkan orang orang dewasapun tidak bisa mengangkatnya. Tapi bagaimana mungkin Hinata bisa mengangkatnya dengan mudah?

"Hmm, jangan bingung seperti itu Izumi. Mungkin bukan sekarang, tapi Hinata sama sepertimu. Dia terikat takdir dengan kami" jelas Akashi dalam pikiran Iwa Izumi.

'Aah begitu, baiklah Akashi san'

"Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa kau mengangkat pedang itu Hinata?" Tanya Tsukishima heran.

"Hinata, apa kau menyukai pedang itu? Kau tau? Pedang itu juga suka kepadamu" ucap Iwa Izumi lembut.

"Uwaah benarkah? Apa aku bisa memakainya?"

"Sayangnya tidak. Dan sekarang lepaskan pedangku Hinata. Aku ingin menunjukkan hal hebat kepadamu"

"Gwaaah, makasih Iwa Izumi San" ucap Hinata girang sembari mengekor di belakang badan Iwa Izumi.

"Jadi, kita di abaikan? Padahal Iwa Izumi tadi bilang lelah" tanya Ushijima Wakatoshi yang masih specles.

"Haah, lebih baik aku kembali ke tempat tadi" ucap Tsukishima pasrah.
Dan tiga hari setelah rapat itu, para ketua clan kembali kediaman mereka masing-masing

.
.
.

"Aah Iwa Chan!"
"Berhenti berteriak seperti itu kusoikawa!"

.
.
.

"Iwa chan, kau kesini lagi"
"Berhenti memelukku kusoikawa"

.
.
.

Hari demi hari, Iwa Izumi tidak pernah mengingkari janjinya. Ia selalu datang ke tempat Oikawa setiap dua minggunya. Entah untuk latihan, atau hanya sekedar bermain.

"Oikawa, pastikan kau pergi dari tempat ini yaa" pinta Iwa Izumi pada Oikawa setelah tiga bulan sejak pertemuan pertama dari sekian lama berpisah.

"Memangnya ada apa Iwa Chan?" Tanya Oikawa penasaran.

"Aku rasa, ras kami akan menyerang wilayah iblis. Aku tidak tau secara pasti. Tapi sejak aku pulang beberapa bulan lalu, para ketua clan merundingkan sesuatu. Dan para pasukan lebih ketat dalam pelatihan"
terang Iwa Izumi.

"Tapi-"

"Aku tidak mau tau, kau harus sembunyi Oikawa. Aku tidak mau kau sampai terluka" tegas Iwa Izumi.

"Ne Iwa Chan, apa kau ikut dalam pasukan?"

"Aku tidak tau. Secara usia, mungkin aku tidak diperbolehkan. Tapi bagaimanapun juga, aku kepala clan Iwa Izumi sekarang. Mungkin jika aku ikut, aku hanya akan ditempatkan di barisan belakang" jelas Iwa Izumi sedikit sedih.