Disguise

26

☺️Haaiii

Mon maap, ni chapter ku up sekarang, harusnya masih Minggu depan, tapi kayaknya, Minggu depan aku agak sibuk, jadi gk bisa up 🙏

So, selamat membaca 😉✌🏻
.
.
.
.
.

"Iwa Chan ore no oka chan desu ka?"

"Oikawa"

"Ah Iwa Chan hidoi yo"

"Oikawa"

"Nice kill Iwa Chan!"

"Toruu"

"Iwa Chan sukidayo"

"Toruu"

"Iwa Chan, setidaknya kumohon bicaralah"

"Toruu jangan!"

"Iwa Chan aku tidak pernah menyentuh mu! Aku bisa jelaskan semuanya!"

"Toruu aku percaya"

"Iwa Chan, bisakah kau bicara? Kumohon beritau apa yang harus kulakukan agar kau mau memaafkanku"

"Aku yang salah! Jangan pergi!"

"Matilah Oikawa, matilah atau menghilang lah dari hidupku"

"Toruu ikanaide! Aku tidak bilang seperti itu! Toruu!"

"Aku senang kau mau berbicara. Baiklah, aku akan pergi"

"Tidak jangan! Toruu ikanaide!"

Mata hitam Iwaizumi terbuka setelah beberapa jam pingsan dan di larikan ke rumah sakit.
Matanya terbuka dengan sungai sungai yang mengalir darinya karena mimpi itu.
Mimpi yang menampilkan dirinya sendiri dan Oikawanya sejak kecil.

Ia harap kecelakaan pesawat sebelumnya hanyalah mimpi. Sampahkawa nya tidak mungkin mati.

Tapi semua itu hanya sebuah harapan. Harapannya hancur saat matanya menangkap siluet sebuah tas kecil di atas nakas disamping ranjang nya.

Di detik berikutnya pula ia sadar ia ada di rumah sakit. Dan tas basah di atas nakas adalah tas milik Oikawa Toruu.

"Matilah Oikawa. Matilah atau menghilang dan pergi dari hidupku"

"Aku tidak mengatakannya dengan sungguh-sungguh. Toruu apa kau benar-benar akan meninggalkan ku?"
cicitnya sembari meraih dan memeluk tas Oikawa.

"Iwaizumi akhirnya kau sadar. Kami sangat mengkhawatirkanmu"

"Hajime, nak kau sudah sadar" ucap Matskawa dan ibu Iwaizumi senang.

Iwaizumi tak menanggapi apapun yang dibicarakan kedua orang di depannya.
Ia hanya ingin sahabat kecilnya di sini, menghiburnya dengan ocehan konyolnya.

Setelah beberapa waktu dokter memeriksa keadaan Iwaizumi lagi, ia pun diperbolehkan pulang.

"Hajime, istirahatlah di kamar, ibu akan bawakan makanan ke kamarmu"

"Ibu" panggil Iwaizumi yang berhasil menghentikan langkah ibunya.

"Ya? Ada apa Hajime?"

"Apa Oikawa benar-benar ada di pesawat itu?"

"..."

" Kenapa ibu diam? Apa Oikawa benar-benar ada di sana?"

"Haah, Hajime. Ibu tau kau sedih dan tidak terima kalau Oikawa memang menjadi korban pesawat itu, tapi ibu juga sedih. Toruu sudah seperti anak ibu sendiri. Jadi ibu mohon, ikhlaskan nak Toruu ya?"
terang ibu Iwaizumi.