Gemuruh peperangan kian melemah setelah tiga hari berturut-turut perang berkecamuk tanpa henti.
Oikawa mendapat luka yang cukup banyak, begitupula dengan ayahnya.
Di tengah aliran sungai merah terdengar jelas banyak pasukan ras manusia yang datang untuk membantu pasukan Daichi. Ya mereka adalah pasukan Hinata dan sisa-sisa pasukan Tsukishima.
Mereka terus mengarahkan serangan secara bersamaan pada Kuroo.
Tentu saja Kuroo dapat mengelak semua itu dengan mudah, meski beberapa anak panah Kageyama berhasil menusuk di beberapa titik tubuhnya.
Kenma melihat semua itu. Ia sudah berjanji untuk tidak terlibat dalam peperangan jika tetap ingin berada di sisi Kuroo. Ia menyembunyikan dirinya dengan sihir.
Perlahan, hatinya ikut tertusuk melihat banyaknya liquid merah keluar dari siluman kucing hitam kesayangannya.
Beberapa saat kemudian, tanpa mereka sadari Hinata terpisah dari mereka. Untuk beberapa saat, mereka benar benar tak sadar jika simanis jeruk itu tidak ada di samping mereka. Kageyama menjadi orang pertama yang sadar tidak adanya hawa keberadaan Hinata pun bergegas mencarinya.
Di satu sisi Kuroo mulai kewalahan menghadapi Daichi dan Tsukishima dengan serangan tak terbaca nya.
Kenma masih bertahan di posisinya untuk tidak ikut campur dalam perang meski dengan bibir berdarah. Kenma menahan rasa khawatirnya terhadap Kuroo dengan tanpa sadar menggigit bibirnya hingga berdarah.
Uhuk
Mata Daichi membola melihat putranya memuntahkan seteguk darah dari mulutnya akibat pukulan Kuroo.
"Kau! Matilah kau iblis biadab!!!" teriak Daichi penuh emosi.
Tapi tidak dengan Kuroo yang justru merasa puas setelah melihat kelemahan musuhnya. Ya, kejam memang, tapi dia ingin menggunakan bocah berambut pirang itu untuk umpan. Itu sebabnya ia hanya menghindar dari serangan Daichi.
Perlahan, sebuah bola api ia buat di tangannya untuk diarahkan pada tubuh Tsukishima yang sedari tadi masih bersimpuh lemas tak mampu berdiri.
Daichi yang sadar dengan tujuan Kuroo dengan segala ingin memotong bola api itu.
Tapi percuma, bola api itu terlanjur melesat membidik putra sulungnya.
Tak ada lagi cara yang dapat ia fikirkan untuk menolong putranya kecuali membuat dirinya sendiri sebagai temeng untuk menghalau serangan Kuroo.AAAKKKHHHH!!!!!
Sebuah teriakkan keras berhasil menyita perhatian Tsukishima yang sedari tadi tertunduk menahan rasa sakit di ulu hatinya.
Matanya mengerjap lekat akan rasa terkejut menatap siapa pelaku yang berteriak di depannya.
Terpampang jelas punggung tegap ayahnya berdiri tegak di depannya menjadi sebuah perisai hidup untuknya sebelum beberapa detik kemudian tubuh itu mulai terhuyung.
Entah reflek atau apa, lengan Tsukishima berhasil menangkap tubuh tegap ayahnya.
"K-kei, maafkan ayah uhuk. Ayah sel-selalu menyayangimu. Hid-hiduplah put-putra keb-kebanggaan ayah"
Tsukishima masih menatap garis tegas wajah ayahnya. Perlahan, rasa sesak memenuhi rongga dadanya.
Prok
Prok
Prok
"Wah wah, sangat dramatis sekali. Ayah yang rela mengorbankan nyawa hanya untuk putra sulungnya. Haah Daichi Daichi, kalau saja kau bukan musuhku, mungkin kita bisa berteman sebagai sesama seorang ayah yang rela mengorbankan apapun untuk putranya" komentar Kuroo tanpa menghentikan tepuk tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/242268818-288-k967990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Disguise
FantasyCERITA ACAK!!!! Ku gk tau kenapa ni cerita jadi acak. Padahal gw up sesuai urutan kok. Mana gk bisa dibenerin 😫 ‼️ Seluruh karakter hanya milik Haruichi Furudate, mangaka Haikyuu‼️ ‼️ Semua art ku ambil dari Pinterest. Jadi BUKAN PUNYA SAYA‼️ ‼️...