6

65 9 1
                                    

Berjuta-juta tahun yang lalu, jauh sebelum empat ras tercipta, dua makhluk yang disebut dewa saling berperang. Minerva dan burung hantunya melawan Hades dengan ular hitamnya.

Mereka terus bertarung selama ratusan tahun. Di akhir pertarungan itu menyebabkan ledakan energi, bak nebula yang tercipta karena adanya dentuman besar antara dua bintang. Dari sisa-sisa kekuatan mereka lah empat kekuatan ras tercipta dan sebuah pedang yang konon menjadi perwujudan dari roh Minerva yang masih tersisa.

Sampai sekarang pun, tak ada yang tau dimana letak pedang misterius itu. Jangankan untuk mengetahui letaknya, bahkan adanya pedang itupun menjadi misteri. Tak heran apabila hampir semua ras tak mempercayai adanya pedang Minerva. Dan legenda juga menegaskan bahwa pedang itu hanya akan muncul apabila sang takdir telah lahir. Dan sama seperti yang lainnya, lagi lagi tak ada satupun orang yang tau apa maksud dari "takdir yang terlahir" itu.

.
.
.
.
.
.
.

"Ushijima san" panggil Kenma.
"Pedang itu dibawa oleh Hajime Chan. Aku tidak tau darimana ia mendapatkan pedang seperti itu. Terlebih lagi, Hajime bisa mengangkat pedang besar itu tanpa kesulitan"
"Apa kau bercanda? Mana mungkin bocah empat tahun membawa pedang sebesar itu?"
"Aku juga tidak percaya. Tapi itu kenyataannya. Dari awal pun aku sudah yakin kalau pedang itu bukan pedang biasa"

"Ushijima san, aku akan meneliti pedang ini bersama putramu nanti"

'Apakah pedang itu adalah pedang Minerva? Itu mustahil bukan? Pedang itu tidak nyata. Tapi aku bisa merasakan aura dan kekuatan yang begitu besar dari pedang itu. Apa ini?' batin Kenma berfikir.

Kenma melangkah mendekati pedang besar itu. Ia mencoba mengangkatnya namun nihil. Tak seinchipun pedang itu terangkat, bahkan geserpun tidak. Justru tanpa ia sadari, ia sendiri mulai terikat dengan tali takdir pedang itu.

Tanpa mereka sadari, sepasang kaki kecil mendekati ruangan itu.

"Izumi San?" Teriak Ushijima kecil terkejut melihat Iwa Izumi berjalan ke ruangan. Sedangkan yang lain ter intrubsi oleh suara Ushijima kecil.

"Hajime Ch-" panggil Ushijima terpotong.

"Mereka marah. Seberapa besarpun kekuatan yang kau pakai untuk mengangkat mereka, mereka tidak akan mau" potong Iwa Izumi.

"Mereka? Siapa yang kau maksud Iwa Izumi San" tanya Kenma menyelidik.

"Mereka yang ada di dalam sana" jawab Iwa Izumi dengan menunjuk pedang itu.

Iwa Izumi kembali mendekat pada pedang besar itu.
Jari jemari kecilnya menyentuh dengan pelan pedang itu.

"Kalian tenanglah. Terimakasih sudah menolongku"

Tepat setelah ucapan Iwa Izumi selesai, pedang itu terangkat dengan mudah di tangan Iwa Izumi.

Di lain sisi, tubuh Iwa Izumi semakin lemah karena belum sanggup menahan kekuatan besar yang ada di pedang itu dengan tubuhnya.

Tetes demi tetes likuid merah berbau anjir keluar dari mulut kecil Iwa Izumi.

"Iwa Izumi! Lepaskan pedang itu!" Teriak Kenma.

Bak tuli, Iwa Izumi tidak melepaskan pedang itu hingga ia memuntahkan cairan merah.

Pandangan nya mengabur. Menyisakan teriakan teriakan dari Kenma, Ushiwaka, dan Ushijima.

.
.
.
.

Dentuman keras antara bola voli dan lapangan menjadi akhir dari pertarungan antara Aoba Josai dan Karasuno. Pertarungan yang membuat para gagak kembali terbang di kancah internasional.
Pertarungan terakhir bagi Oikawa Toruu dan Iwa Izumi dalam turnamen volly SMA.

DisguiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang