11

48 6 3
                                    

"Siapa kau?" tanya Lucius sekali lagi dengan suara rendah, lekat akan hawa ketidaksukaan.

"Aku Kenma, kenalan Kuroo. Tidak perlu menatapku seperti itu. Aku akan segera pergi. Taruh kucing kecil ini di samping Kuroo, itu akan sedikit membantu memulihkan kekuatannya" jelas Kenma lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja.

"Meow?"

.
.
.
.
.

Target ku sih chapter 11 ini jadi chapter terakhir, tapi keknya bakal lebih...🙃✌🏻

Ja selamat membaca...
//Klk masih ada yg mau baca sih 😌👌🏻

.
.
.
.
.
.
.

"Daichi, anak anak dari para ketua clan masih terlalu kecil untuk memimpin clan. Mereka belum cukup kuat. Harusnya kau sebagai ketua clan dewasa yang tersisa mampu membimbing mereka" tegur Sugawara.

"Aah ya, aku ingin membuat pelatihan khusus untuk anak anak ketua clan. Aku akan bicarakan ini dengan Ushijima Wakatoshi. Aku rasa, dari semua anak, hanya dia yang benar-benar sudah siap mengemban tugas sebagai ketua clan"

"Yaa, kau benar. Meski usianya masih belasan, dia sangat bisa diandalkan" tambah Sawamura Asahi, adik Daichi.

Saat Iwa Izumi pulang dari tempat Oikawa, Sawamura dan ke dua adiknya merundingkan tentang pelatihan para putra kepala clan di kediaman Ushijima.

Mereka berencana untuk memberitahukan hal ini pada Ushijima Wakatoshi, setelah anak itu pulang ke kediaman nya.

Ya, Ushijima Wakatoshi sekarang masih mengunjungi beberapa desa yang masih ada konflik. Meski masih belasan tahun, Ushijima Wakatoshi benar benar sudah sempurna untuk menjadi kepala clan.

Di halaman belakang kediaman Ushijima kini riuh karena adanya dua makhluk yang tak pernah bisa berhenti bertengkar.

"Bakageyama? Kenapa kau mencoba memanahku huh?!"

"Kau menutupi targetku boge!"

"Tapi kau bisa bilang baik- baik! Untung tidak kena, kalau sampai kena aku bisa mati tau!!"

"Heh? Kau mati pun aku tidak perduli boge! Kenapa kau tidak mati saja huh?!"

"Sialan kau Kageyama!!!"

Dan adu bacot mereka di lanjut dengan adu pukul yang sebenarnya mereka cuma bisa mengelak tanpa bisa menyerang dengan benar.

"Bodoh sekali. Kalian terlalu berisik. Sekarang aku sedikit menyesal karena tidak ikut Wakatoshi pergi" sesal Tsukishima kala lelah melihat adik kecilnya dan Raja bertengkar.

"Daichi, bukankah mereka sudah terlalu berisik?" Tanya Asahi.

"Haah, aku akan menegur mereka nanti" ucap Daichi dengan raut wajah yang pasrah.

"Hahaha, biar aku saja yang menegur mereka. Toh mereka anak anak yang manis" ucap Sugawara dengan senyum manis, tapi mengerikan.

.
.
.
.
.
.

Di lain tempat, di kamar Oikawa, Kuroo masih nyenyak dengan tidur panjangnya.

Oikawa membawa anak kucing itu mendekat ke tubuh Kuroo.

"Emangnya kau bisa menyembuhkan ayahku?" Tanya Oikawa pada kucing yang ia gendong.

"Meow mew-"

Saat kucing itu belum selesai bicara, tubuhnya mengeluarkan asap dan cahaya biru. Cahaya itu menyatu dengan tubuh Kuroo.

Oikawa yang melihat itu hanya bisa terdiam dengan was was. Ia khawatir kucing itu justru akan membunuh ayahnya.

Saat cahaya yang menyelimuti kucing itu pudar, kucing kecil berwarna hitam itu sudah tidak ada, seakan benar benar masuk ke tubuh Kuroo.

DisguiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang