20

52 8 0
                                    

Indah

Hangat tanpa kesepian

Menjalani hari hari singkat penuh kebahagiaan

Siapa yang ingin mengakhiri waktu waktu berharga seperti itu?

Begitupula dengan Oikawa dan Iwa Izumi. Tidak di dimensi para pemburu iblis, tidak di kehidupan nyata, mereka sama. Hanya saja, dengan sifat Iwa Izumi yang berbeda.

Setelah seminggu penuh bersama Oikawa, Iwa Izumi izin pulang.

Berat, satu Minggu saja tak cukup untuk melepas rindu mereka. Tapi Iwa Izumi adalah ketua clan Iwa sekarang, bagaimanapun juga dia harus kembali ke kehidupan ras manusia.

Dan hari ini, Iwa Izumi akan kembali ke kediaman clan Ushijima. Ia sudah bersiap dengan pedang legendaris yang bertengger indah di pundaknya.

Kali ini ia kembali sendirian. Tentu saja karena ia tidak tau dimana Kenma berada. Mungkin saja, tabib itu sudah lebih dulu kembali ke clan nya kan?

"Iwa Chan"

"Oikawa, bersumpah lah kau akan pergi dari wilayah iblis dan tidak melibatkan diri dalam perang" pinta Iwa Izumi tegas dengan tangan yang memegang erat pundak pemuda manisnya.

Oikawa hanya membalas permintaan Iwa Izumi dengan senyuman. Sungguh, ia sendiri tak memiliki cukup kekuatan untuk menggerakkan lidahnya hanya untuk sekedar menjawab 'ya'

Cup

Di sela lamunan Oikawa, perlahan kecupan manis mendarat di bibirnya.
Oikawa masih memproses apa yang sedang terjadi, sedangkan Iwa Izumi semakin menelusupkan lidahnya ke dalam, dan menikmati ciuman sepihaknya.

Beberapa pukulan Iwa dapat dari Oikawa tanda kehabisan nafas.

Tak rela, itulah yang Iwa rasakan. Tapi bagaimana pun juga, ia tidak ingin membunuh Oikawa yang kehabisan nafas.

"Hah i hah Iwa Chan hah apa yang kau lakukan?" tanya Oikawa di sela nafasnya.

"Menciummu.  Apa lagi? Oikawa, aku mencintaimu"

Matanya membola, ia tau itu. Tapi akal sehatnya masih belum percaya bahwa pemuda di depannya akan mengatakan kalimat itu sekarang, dan sangat tiba-tiba.

Tapi jika dipikir lagi, mungkin tak akan ada kesempatan lagi bagi mereka untuk mengatakan itu. Jangankan untuk mengatakan, bertemu saja mungkin akan mustahil setelah ini. Lebih tepatnya, pertemuan sebelum perang.

Setelah mengatakan itu, Iwa Izumi menjauh. Melangkahkan kakinya kembali ke ras manusia. Meninggalkan Oikawa yang masih termenung sibuk dalam lamunan tugas dan jati diri nya sebagai raja iblis.

"Kenapa kau harus mengatakan itu?, Kau ingin menyiksa ku huh? Iwa Chan?" Ucap nya parau sembari menatap punggung orang yang ia cintai menjauh. Ya, ia belum sempat mengatakan jawabannya.

'Oikawa, tunggulah, bertahan lah. Setelah aku membunuh Lucius, aku akan membawamu pergi. Akan ku sembunyikan kau dari dunia. Tidak ada satupun orang yang akan ku izinkan untuk menyentuh milikku. Entah itu kau mau, atau tidak mau. Kau milikku' ucap Iwa Izumi bulat dalam hatinya

Punggungnya menjauh. Menggenggam kekuatan dari masalalu, dan pergi dengan langkah tegap untuk menggapai masa depannya yang baru saja ia tinggalkan.


Di lain tempat. Suara monitor jantung masih memenuhi ruangan. Menciptakan kesunyian yang lumayan mencekam.
Hari ini, kondisi Bokuto masih sama, terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit tanpa bisa memberi kepastian kapan ia akan bangun.

Kali ini, benar benar tak ada satupun orang yang sanggup menemaninya terlelap. Bahkan itu Akashi sekalipun. Ia tidak pergi seperti orang tua atau Kuroo dan anggota tim voli yang lain. Ia masih setia menunggu mantan kaptennya bangun. Hanya saja, kali ini ia tak bisa menemani burung hantunya itu. Ia sedang ujian kenaikan kelas. Tentu saja, ini sudah hampir setengah tahun dari turnamen voli musim semi. Mau tidak mau, bisa tidak bisa, ia harus tetap melanjutkan sekolahnya. Tentu saja sebelum berangkat ia menyempatkan diri menjenguk burung hantunya.

DisguiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang