21

41 6 5
                                    

Awan kembali bergelayut dengan rona hitam.
Suasana mencekam yang kembali terulang, mengiringi setiap langkah para pasukan.

Semua sudah berangkat menuju wilayah iblis dengan kekuatan api keberanian.

Begitupula para ras iblis yang telah disiapkan oleh Oikawa maupun Kuroo. Mereka masih menggunakan formasi sebelumnya. Tapi sekarang, mereka akan menggunakan seluruh kekuatan mereka.

"Kenma, pergilah dari wilayah iblis" pinta Kuroo tegas.

"Bagaimana denganmu?"

"Aku akan melawan mereka bersama putraku" jawab Kuroo teduh.

"Kau tau? Sampai sekarang aku masih berfikir bagaimana bisa iblis iblis seperti kalian memiliki hati seorang malaikat?" ucap Kenma sedih.

Andai semuanya bisa saling mengerti. Andai semua ras tak menonjolkan dengan angkuh kekuatan masing-masing. Andai legenda permusuhan antara Minerva dan Hades tak pernah terjadi. Mungkin, perang bodoh seperti ini tak akan pernah terjadi.

"Kenma san. Kembalilah ke ras mu, kau akan aman bersama mereka" tambah Shimizu ikut khawatir.

"Tidak sebelum aku bisa memastikan keselamatan Kuroo"

Final, baik Kuroo, Shimizu maupun Oikawa tak mampu lagi membantah keputusan Kenma kalau sudah bulat seperti ini.

"Haah baiklah. Pastikan kau tetap aman Kenma san" ucap Oikawa mengizinkan.

Tak begitu lama, mereka juga berangkat menuju perbatasan, dengan hati yang teguh mempertahankan apa yang ingin mereka lindungi. Tentu saja dengan raja tangguh mereka, Lucius.

Kali ini, Lucius mengenakan pakaian kebesarannya, tak terkecuali dengan topeng yang selalu menjadi simbol nya. Tapi sungguh, ia sedikit merasa bersalah pada rasnya. Mungkin ia dianggap sosok yang paling tangguh. Nyatanya, ia bahkan sudah kalah dengan perasaannya, sejak pertama kali mengenal manusia yang kini menjadi raja dihatinya.

'Aku akan tetap hidup sampai melawanmu Iwa Chan. Pastikan kau selamat sampai aku mengungkap semuanya' batin Oikawa, ahh lebih tepatnya Lucius dengan hati Oikawa.

Derap langkah kedua kubu sama sama berhenti di perbatasan. Saling menatap musuh dengan tatapan kebencian.

Iwa Izumi berhadapan dengan  Terushima. Saat semua terasa hening, sebuah teriakan keras bergema di kedua kubu tanda peperangan dimulai.

Para pasukan iblis berlari dan menerjang tubuh tubuh pasukan depan.

Denting pedang dan suara sobekan tubuh menjadi melodi sepanjang jalan Iwa Izumi.

Iwa Izumi melawan langsung siluman rubah di depannya. Ia bertarung dengan penuh nafsu kebencian, begitupula dengan Terushima.

Di lain tempat hal yang sama juga terjadi. Kuroo kembali bertemu dengan pasukan Sawamura Daichi.

"Kau lagi huh?" ucap Kuroo malas.

"Ho, kau masih mengingatku rupanya. Kucing hitam"

Mereka kembali beradu dalam serangan penuh darah. Daichi melawan Kuroo dengan penuh perhitungan.

Iwa Izumi dengan Terushima, Sawamura Daichi dengan Kuroo,
Sawamura Hinata dengan Shubaru,
Ushijima Wakatoshi dengan Lucius.

"Lihat akibat dari perbuatan jahatmu Akashi"

"Aku tau, tak perlu memperjelas lagi. Aku ingin dia' cepat mati dan aku bisa mencabut semua kekuatan spiritual seluruh ras yang terkunci di dalam dirinya"

"Haah, terserah"






























Di dimensi yang berbeda, sepasang mata gelap membola mencoba memahami apa yang terjadi padanya sekarang.

DisguiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang