Chapter 2

6.3K 758 31
                                    

Hari ini adalah mimpi buruk bagi Wei Wu Xian. Ya, Wei Wu Xian tiba-tiba berubah menjadi terlihat mengerikan. Wajah yang membekak dengan bagian mata menggembung, tubuhnya bahkan membengkak merata jadi membuat dirinya seperti gendut. Jiang Fengmian bahkan menelpon pihak Universitas untuk membuat ijin bagi putranya itu untuk membawanya ke Rumah Sakit sedangkan Jiang Cheng dipaksa madam Jiang untuk tetap berkuliah, begitupula dengan Jiang Yanli.

Kini ketiganya yaitu Jiang Fengmian, madam Jiang, dan Wei Wu Xian berada diruangan dokter Wen Ruohan, dokter spesialis kulit, sahabat Jiang Fengmian.

"Ehm, ini adalah alergi, apa kau memakan sesuatu atau menyentuh sesuatu yang memicu alergi?" tanya dokter Wen.

Wei Wu Xian menggeleng "sejak kapan aku memiliki alergi paman?"

Madam Jiang mengangguk "benar, Xian-Xian tidak pernah alergi akan sesuatu"

Dokter Wen, "tidak pernah bukan berarti tidak ada. Ini buktinya dia alergi akan sesuatu"

"Apa ada sesuatu yang kau makan sebelum tidur A Xian? Atau sesuatu yang kau lakukan?" tanya Jiang Fengmian yang meringis melihat anak angkatnya menjadi berubah rupa.

Wei Wu Xian menggeleng "tidak ada ayah, aku seperti biasa, dan ah aku hanya makan coklat, ayah"

Madam Jiang, "coklat? biasanya kau makan coklat berapapun tidak apa"

Dokter Wen, "mungkin kandungan campuran di dalam coklatnya, kalau masih ada sisa, kita bisa analisa"

Madam Jiang, "apa masih ada sisa coklatnya? Kita coba bawa ke dokter"

Wei Wu Xian menggeleng "tidak ada, aku sudah menghabiskannya"

Madam Jiang, "apa kau ingat membelinya dimana?"

Wei Wu Xian tertunduk lesu "aku tidak membelinya bu, aku mendapatkannya dari seseorang"

Madam Jiang, "kalau begitu tanyakan pada orang itu"

Wei Wu Xian, "masalahnya aku menerima banyak coklat setiap harinya dan aku tidak ingat bahkan wajah orang-orang yang memberikannya"

Madam Jiang hanya dapat menghela nafas dan Jiang Fengmian menggelengkan kepalanya.

Jiang Fengmian, "kalau begitu tolong berikan obatnya saja, Ruohan"

Dokter Wen menghela nafas "masalahnya alergi itu tidak seperti penyakit lainnya, obat yang diberikan tergantung alerginya, bagaimana bila justru kita memberikan obat yang mengandung sesuatu yang di alergi kan oleh A Xian. Bila kita berada di Amerika atau Eropa, disana sudah ada uji alergi hanya melalui darah, itupun sangat mahal dan hasilnya juga tidak cepat, namun beribu sayang, alat itu belum masuk ke China. Bila kita kirim sampel darah A Xian ke Amerika bisa saja, tapi bisa memakan waktu yang sangat lama mungkin sekitar 3 bulan"

Madam Jiang, "jadi maksudmu sekarang A Xian tidak bisa diobati?"

Dokter Wen, "bukan tidak bisa diobati melainkan bila tidak menggunakan obat maka sembuhnya akan lama. Tapi itu lebih baik daripada salah memberikan obat. Karena setiap reaksi alergi yang ditimbulkan itu berbeda-beda, salah-salah bahkan paru-paru bisa membengkak dan menyebabkan susah nafas, terparah justru bisa sampai gagal jantung. Untuk keamanan A Xian, aku hanya dapat meresepkan anti radang"

Wei Wu Xian melotot "lalu, perlu berapa lama fisikku akan seperti ini?"

Dokter Wen, "tergantung tubuh A Xian, tapi melihat kondisi alergi A Xian saat ini, paling lama 2 bulan"

"APA??" teriak Wei Wu Xian dan madam Jiang bersamaan.

***

*Kediaman Keluarga Jiang – Ruang Keluarga*

Madam Jiang, "tidak, tidak, kita harus menyembunyikan A Xian"

Jiang Fengmian mengernyit "kenapa? Apa kau malu?"

"Bisakah kau berpikir luas? Bukan karena aku malu, tapi ini demi kebaikkan A Xian, siapa yang akan percaya bahwa fisik A Xian yang seperti ini adalah sementara? Kalau mereka mulai menggunjing A Xian dan berujung kedepannya tidak ada yang mau meminang A Xian karena kondisinya, bagaimana? Aku tidak ingin A Xian merasa krisis kepercayaan diri karena alerginya" debat madam Jiang.

Disaat Jiang Fengmian dan madam Jiang berdebat, justru yang didebatkan tengah asik memakan biji polong teratai yang dikupasi oleh Jiang Yanli.

"Menurutku, benar kata ibu, hal ini menyangkut masa depan Wei Ying juga" ucap Jiang Cheng.

"Ayah, ibu, aku pun setuju dengan ibu. Tapi kalau boleh ku meminta, tidak perlu menyembunyikanku dengan mengurungku dirumah, ijinkan aku tetap berkuliah namun beda universitas. Biarkan aku berkuliah di tempat baru dimana tidak ada seorangpun yang mengenalku, aku bisa leluasa tetap menjadi diriku juga disana. Bila aku sudah sembuh, aku akan kembali ke Universitas Yunmeng. Buatlah aku menjadi salah satu mahasiswa pertukaran pelajar, yah, bu"

Madam Jiang, "ibu tidak setuju! Justru ibu menyembunyikanmu agar kau tidak bertemu orang luar dan nanti malah berujung minder"

"Ibu, kau seperti tidak tahu aku saja. aku tidak mungkin minder bu. Lagipula, aku rasa ini justru kesempatan untukku menjadi orang baru yang tidak selalu dikerumuni orang. Lebih bagus lagi, aku jadi dapat bertemu dengan orang yang tulus berteman denganku bukan karena numpang eksistensi"

Jiang Fengmian mengangguk pelan "apa kau serius dengan keputusanmu? Ayah bisa saja melakukan itu, tapi apa kau tidak masalah ke tempat baru?"

Wei Wu Xian menggeleng "sangat tidak masalah ayah"

Madam Jiang, "Universitas apa kira-kira yang cocok dengan sistem pembelajaran di Yunmeng?"

Jiang Fengmian tersenyum "ada, Universitas Gusu"

Mendengar kata Gusu, sontak mata Jiang Cheng membulat "ayah biarkan aku menemani A Xian"

Wei Wu Xian melirik Jiang Cheng dan Jiang Cheng menatapnya penuh permohonan. Wei Wu Xian tahu bahwa Jiang Cheng hanya ingin dekat dengan tunangannya, namun itu juga keuntungan untuk Wei Wu Xian, setidaknya dia memiliki 1 teman disana.

"Ide bagus A Cheng, ayah, ibu, boleh ya?" Wei Wu Xian membujuk Jiang Fengmian dan Yu Ziyuan.

"Bilang saja kau ingin dekat dengan Xichen kan?" oops, tidak ada yang bisa mengelabui madam Jiang.

Jiang Fengmian tertawa "ya tidak ada yang salah dengan itu sih, baiklah, ayah ijinkan. Hari ini juga ayah akan menelpon Lan Qiren, agar besok kalian berdua sudah bisa berangkat ke Gusu"

Wei Wu Xian dan Jiang Cheng saling bertukar pandang seolah menyampaikan suka cita mereka.

***

*Kamar Jiang Cheng*

"A Cheng, menurutmu bagaimana penampilanku? Hah, kuyakin aku tidak akan memiliki teman baru disana" ucap Wei Wu Xian sambil memeluk lutut, memperhatikan Jiang Cheng yang sedang membereskan pakaian untuk dibawa besok ke Gusu.

"Bukannya kau yang mengatakan bagus karena jadinya kau bisa mengetahui mana teman yang tulus, mana yang tidak? Lagipula untuk apa teman banyak tapi munafik" balas Jiang Cheng.

Wei Wu Xian menghela nafas "memang benar, tapi aku bahkan mau menangis melihat diriku sendiri, mungkin juga mereka takut untuk mendekatiku"

Jiang Cheng menutup kopernya kasar "heh! Kau itu hanya membengkak bukan kudisan, apa yang perlu ditakuti dengan penampilanmu? Kalau mereka tidak mau mendekatimu, itu karena mereka memang pilih-pilih saja dalam berteman. Kalau mereka memilih ya kau juga. Buat mereka terdiam ketika penampilanmu sudah kembali. Simple kan?"



TBC

Ugly Duckling (WangXian FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang