"Lan Zhan, aku nanti pulang asrama agak malam ya, aku ada janji dengan A Cheng dan A Sang ke Caiyi, kau makan malam duluan dan jangan menungguku" ucap Wei Wu Xian saat kelas terakhir sudah usai.
Lan Wangji menatap Wei Wu Xian "ikut".
Wei Wu Xian tertawa kecil melihat tatapan Lan Wangji yang seperti anak kecil takut ditinggal ibunya dan reflek Wei Wu Xian menangkup wajah Lan Wangji yang masih duduk sedangkan Wei Wu Xian sudah berdiri.
Wei Wu Xian mengecup hidung mancung Lan Wangji "omega time sayang. Aku selalu bersamamu Lan Zhan, jadi aku juga ingin bersama teman-temanku karena mereka akan tidak leluasa bila ada kau bersama kami, sebelum jam 9 aku sudah pasti akan ada diasrama bila sekarang aku sudah berangkat. Jadi ijinkan aku pergi bila itu bersama A Cheng dan A Sang, yang lain kau boleh mengaturku tapi kumohon tidak dengan sahabat mengarah ke saudaraku, hm?"
Lan Wangji menghela nafas dan meraih pinggang Wei Wu Xian yang berdiri didepannya itu, kemudian memeluk Wei Wu Xian dan membenamkan wajahnya pada perut Wei Wu Xian.
Wei Wu Xian membelai surai hitam Lan Wangji lembut dan tertawa "disana belum ada Lan Zhan junior, apa kau berkomunikasi dengan organku yang lain?"
Lan Wangji yang mendengar ledekkan Wei Wu Xian justru menyingkap kaus Wei Wu Xian dan menggigit perut rata putih dan mulus itu.
"Awww LAN ZHAN!!" pekik Wei Wu Xian sambil menjambak pelan rambut Lan Wangji di genggamannya "kau ini kenapa menggigit perutku? Apa kau geram disana belum ada anakmu?", telinga Lan Wangji memerah dan semakin mengeratkan pelukannya.
Wei Wu Xian, "baik baik aku bercanda, sudahi manjamu Lan Zhan, ijinkan aku pergi sekarang atau aku pulang lebih malam?"
Lan Wangji sontak berdiri dengan tangan masih bertengger pada pinggang Wei Wu Xian "pergilah. Pulang sebelum jam 9" pasrah Lan Wangji.
Wei Wu Xian memeluk singkat Lan Wangji "siap sayangku, nanti kau boleh bermanja-manja lagi setelah aku pulang" lalu melepas pelukannya dan sedikit berlari "aku mencintaimu, Lan Zhan" teriak Wei Wu Xian sambil terus menjauh dengan melambaikan tangannya. Lan Wangji tersenyum tipis dan menggeleng.
Wei Wu Xian bersenandung ria kala berjalan di lorong kampus sebelum dengan tiba-tiba ada seseorang yang menutup kepalanya dengan kaos berwarna hitam hingga Wei Wu Xian kesulitan menerka keberadaan pihak 'lawan' karena Wei Wu Xian yakin ada lebih dari 1 orang. Saat hendak berteriak, bagian mulutnya sudah lebih dulu di bekap.
Wei Wu Xian di gendong bak karung di pundak seorang alpha dan dilempar begitu saja ke suatu tempat yang Wei Wu Xian tidak tahu dimana berkat kepalanya yang ditutup.
"Ahh sshh brengsek, kok aku mencium bau darah, ahh pasti kepalaku yang barusan terbentur, sialan!" hati Wei Wu Xian ingin berteriak.
Namun ternyata kini penutup kepala dan mulutnya dibuka oleh seseorang yang dirinya kenal, Wang Li Jiao. Dan wow ternyata banyak perempuan lain ditambah 1 pria yang diduga seorang alpa yang mengangkutnya tadi.
"Halo, buruk rupa. Ingat aku?" tanya Wang Li Jiao dengan seringaian.
Wei Wu Xian ingat namun mulutnya berkata lain "tidak, kau siapa?"
Wang Li Jiao melotot marah "kau!! Kau membuatku tercebur di pesta penyambutan Lan Wangji! Dan kau bilang kau tidak ingat?" menjambak rambut Wei Wu Xian kasar.
Wei Wu Xian ingin meringis namun ditahan, justru Wei Wu Xian terkekeh "ahh kau si ayam kampus yang menjadi kekasih Wen Chao?"
Plak
Sudut bibir Wei Wu Xian berdarah, kini tampilan Wei Wu Xian sangat mengerikan, sudah kepalanya berdarah hingga menodai wajahnya, kini sudut bibir Wei Wu Xian juga berdarah. Wei Wu Xian meludah dan tertawa kencang.
"Jadi apa karena itu kalian repot-repot membawaku kesini? Apa ini? Pembullyan tingkat tinggi?" ucap Wei Wu Xian meremeh.
"Kau!!" Wang Li Jiao hendak menampar kembali sebelum ditahan oleh seorang gadis. Gadis itu melangkah maju kesamping Wang Li Jiao yang masih menjambak Wei Wu Xian "jangan terlalu melukainya, kita disini untuk membuatnya menjauhi tuan muda kedua Lan, bukan untuk melakukan tindakan kriminal bila dia sampai terkapar"
"Bukankah yang kalian lakukan sekarang sudah kriminal, Xia Xin" ucap pemuda alpha itu yang sedang bersandar pada pintu yang tertutup sambil bersedekap tangan didepan dada.
"Diam kau, Xue Yang! Kau ikut andil dalam hal ini!" ucap gadis yang bernama Xia Xin itu.
Xue Yang memutar bola mata malas "terserah, aku hanya menginginkan uang kalian"
"Aku akan membayar mahal bila kau menodainya Xue Yang, buat tuan Lan Wangji meninggalkan omega jelek dan kotor ini" ucap gadis lainnya.
Xue Yang meringis "aww, kalian para gadis menyeramkan, kalian berlaku seperti itu tidak takut pada keluarga Lan?"
Gadis yang meminta menodai Wei Wu Xian tertawa keras "Xue Yang, kau lucu sekali! Selama ini mana ada Lan menikah dengan omega busuk sepertinya. Ibunya kedua giok lalu omega Jiang. Omega ini hanyalah angin lalu yang akan mudah dilupakan, belum tentu keluarga Lan lainnya setuju bila Lan Wangji tetap bersikukuh dengan omega ini, maka dari itu, kau sebagai alpha harus menodainya agar keluarga Lan benar-benar tidak akan menerimanya"
Xue Yang menyeringai "transfer dulu uangnya padaku, Liu Mei Yin, baru menyuruhku, begitu aturanku. Begitu pula dengan kalian, Wang Li Jiao, Ah Xia Xin, dan Jia Annchi"
Diskusi mereka dipecahkan oleh tawa Wei Wu Xian "hahaha astaga, kalian benar-benar nekad! Kalian akan menyesal bila berani menyentuhku"
Jia Ancchi mendorong pundak Wei Wu Xian yang terduduk di lantai dengan kakinya agak keras namun tidak sampai dapat dikatakan tendangan "kau tertawa tapi mengancam? Ku yakin kau pasti takut kan?"
Wei Wu Xian, "bohong kalau kukatakan tidak takut. Karena sebentar lagi aku akan dikotori, tidak! Bahkan kalian sudah berlaku seperti ini maka aku akan mengingat nama kalian dan membalas kalian satu per satu. Aku bukan omega lemah seperti kalian para gadis dan kukatakan bahwa kalian bermain-main dengan orang yang salah"
"Hahahaha, Xue Yang aku sudah mentransfernya, kau bisa memulai menodainya, ayo kita pergi, beri mereka privasi" ucap Wang Li Jiao mengajak ketiga sahabatnya.
Xue Yang membukakan pintu tralis agar ke 4 gadis itu pergi lalu menguncinya hingga meninggalkan Xue Yang dan Wei Wu Xian berdua didalamnya. Xue Yang melangkah mendekati Wei Wu Xian.
"Kau! Jangan mendekat!" panik Wei Wu Xian beringsut mundur.
Xue Yang menyeringai "loh aku kan dibayar untuk menyentuh tubuhmu, bagaimana aku melakukannya bila aku tidak mendekat?"
Wei Wu Xian semakin panik dan terus beringsut mundur sampai akhirnya menabrak tembok
***
Drrt drrrt drrrt
Telepon genggam Lan Wangji terus bergetar mengganggu Lan Wangji yang sedang belajar. Lan Wangji segera meraihnya dan mengernyit karena nomor asing menelponnya. Lan Wangji pun dengan terpaksa mengangkatnya karena merasa seperti harus mengangkat itu.
Sesaat setelah Lan Wangji mengangkat, belum menyapa 'halo' namun suara cempreng terdengar di seberang panggilan sana.
"Lan Wangji? Katakan dimana Wei Wu Xian, aku dan A Sang sudah menunggu direstoran Caiyi dari jam 5 sore namun sampai sekarang jam 8, batang hidungnya tidak terlihat dimanapun"
Lan Wangji kenal suara itu, suara tunangan kakaknya, Jiang Wanyin. Dan apa? Wei Wu Xian tidak ke Caiyi, lalu dimana kekasihnya itu?
Lan Wangji, "aku akan mencarinya" lalu mematikan sambungan telepon Jiang Cheng. Lan Wangji segera meraih jaketnya dan berlalu pergi. Lan Wangji menekan nomor Wei Wu Xian di telepon genggamnya namun panggilan tidak tersambung dengan alasan sang operator 'nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan'
"Wei Ying, kau dimana?" Lan Wangji sangat khawatir sekarang dan terus berlari tak tentu arah.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Duckling (WangXian FanFic)
FanficKetika primadona menjadi buruk rupa, bagaimana nasibnya di dunia barunya? *** Nama karakter meminjam tokoh dari "The Grandmaster Of Demonic Cultivation" Lan Wangji Wei Wu Xian Lan Xichen Jiang Wanyin OMEGAVERS OOC BXB - Homophobic menyingkir Modern ...