Menyadari itu, ibu kepala sedikit berdeham "maaf bila lancang, namun sudah ada 8 pasangan yang menginginkan mengadopsi juga, hanya saja mereka belum sempat melihat kemari"
Bagai mendapat cipratan air surga, Lan Wangji merasa bersyukur dengan ucapan ibu kepala.
Wei Wu Xian langsung menoleh kepada ibu kepala "begitu ya? Padahal harta Lan Zhan pasti sanggup membiayai banyak anak. Pasti ramai kediaman Lan bila kita memiliki anak 10, Lan Zhan. Pamanmu pasti senang. Sayang sekali"
Lan Wangji menggeleng pelan pada tingkah Wei Wu Xian "memiliki 1 saja sudah membuat paman senang, Wei Ying"
Wei Wu Xian mengusap wajahnya kasar dan pasrah "baiklah ayo kita lihat lebih dekat" dan tanpa menunggu, Wei Wu Xian jalan lebih dulu untuk melihat setiap bayi lucu disana.
Namun tiba – tiba suara tangis seorang bayi membuatnya begitu terpaku, semua bayi disana hampir seluruhnya menangis namun hanya 1 tangisan yang membuat hati Wei Wu Xian tersentuh dengan amat sangat, tanpa sadar kakinya melangkah begitu saja, mendekati seorang gadis beta yang sedang menimang bayi itu.
Terlihat gadis itu sedikit kesulitan karena bukannya tenang, bayi itu justru semakin menangis kencang. Dan entah keberanian darimana, tangan Wei Wu Xian terulur, meminta bayi itu dari gendongan gadis beta itu.
Gadis itu menoleh pada ibu kepala dan ketika mendapat anggukan, dengan hati – hati menyerahkan bayi itu pada Wei Wu Xian.
Wei Wu Xian merasakan hatinya tercurah pada bayi itu, dengan perlahan dan penuh kelembutan, dirinya menimang dan entah tuntunan darimana, Wei Wu Xian mengeluarkan sedikit feromonnya untuk melingkupi dirinya dan bayi mungil itu. Berusaha memberikan kenyamanan dan seolah mengatakan pada bayi itu bahwa semua akan baik – baik saja dalam perlindungannya.
Dan betapa terkejutnya sang beta dan ibu kepala ketika bayi mungil itu perlahan menjadi tenang dan terlihat begitu nyaman dalam dekapan Wei Wu Xian. Mata bayi itu terbuka untuk pertama kalinya dan langsung bersibobrok dengan manik merah Wei Wu Xian. Wei Wu Xian tertegun sesaat karena manik itu berwarna keemasan seperti milik suaminya. Wei Wu Xian tersenyum lembut dan reflek mengecup kening bayi mungil itu.
Terhanyut dalam jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap bayi mungil itu, tidak sadar bahwa sepasang lengan kokoh memeluk pinggang langsing Wei Wu Xian dari belakang dan merebahkan kepalanya pada pundak Wei Wu Xian, ikut memandang bayi itu.
Deg
Tidak hanya Wei Wu Xian, Lan Wangji pun merasakan perasaan hangat di hatinya ketika melihat bayi itu. Lan Wangji dan Wei Wu Xian seolah terpaku pada sosok mungil itu, seolah dunia mereka berhenti hanya untuk meresapi kebahagiaan keluarga kecil mereka itu.
Ibu kepala bahkan sudah berkaca – kaca melihat itu "akhirnya A Yuan menemukan orangtua pilihannya"
Lan Wangji langsung menatap ibu kepala sedangkan Wei Wu Xian masih fokus menatap bayi mungil itu sambil terus tersenyum.
"Kami memanggilnya A Yuan. Dia datang 3 hari lalu"
Lan Wangji mengernyit "datang?"
Ibu kepala mengangguk "A Yuan ditinggalkan di gerbang panti tanpa catatan apapun. Bahkan tali plasenta masih menempel di pusarnya. Dia anak yang tenang namun ketika ditimang, A Yuan akan menangis seolah menolaknya, sudah 3 keluarga berusaha mengadopsinya, namun seolah mengerti, dirinya terus menangis, membuat saya tidak mengijinkan mereka mengadopsinya. A Yuan hanya akan diam dalam pelukanku dan sekarang dengan nyonya muda Lan. Melihat A Yuan yang tenang dalam dekapan nyonya, membuat saya yakin bahwa A Yuan memilih kalian"
Lan Wangji mengangguk kecil dan kembali menatap A Yuan, sedangkan Wei Wu Xian yang menyimak penuturan ibu kepala, meneteskan air matanya membuat A Yuan juga ikut menekuk wajahnya seolah ingin menangis.
Wei Wu Xian yang biasanya tidak peka, kini seperti mengerti bahwa A Yuan tidak menyukai dirinya menangis, seketika perasaan hangat memenuhi hatinya kembali, Wei Wu Xian tertawa penuh haru "baik baik, aku tidak menangis. Sudah ya, jangan ikut menangis" ucapnya lembut sambil mengusap air matanya.
A Yuan langsung terdiam, membuat Lan Wangji tersenyum kecil. Tangan Lan Wangji kini terulur untuk menyentuh pipi A Yuan dengan lembut, entah nyata atau tidak, A Yuan tersenyum dengan ketidak adaan giginya itu.
Lan Wangji tidak bisa tidak ikut tersenyum "senyumnya mirip denganmu, Wei Ying"
Wei Wu Xian mengangguk "tentu saja, dia anakku. Dan coba kau perhatikan, bentuk wajah, mata dan hidungnya mirip denganmu. Sepertinya A Yuan terlahir memang untuk kita, Lan Zhan" lalu Wei Wu Xian menoleh untuk dapat melihat suaminya "apa kita dapat membawanya pulang hari ini?"
Lan Wangji tersenyum kecil dan melepas pelukannya untuk berjalan mendekati ibu kepala dan mengatakan pilihan mereka jatuh pada A Yuan. Ibu kepala tentu senang dan langsung mengarahkan Lan Wangji untuk mengikutinya menuju ruangan kerjanya.
Wei Wu Xian yang melihat Lan Wangji sudah pergi dengan ibu kepala, langsung kembali menatap A Yuan penuh cinta "sayang, mulai saat ini, kau anak kami. Ayahmu Lan Wangji dan ibumu Wei Wu Xian. Kau mengerti?"
Entah mengerti atau tidak, A Yuan menguap dan perlahan tertidur dengan nyaman dalam timangan lembut Wei Wu Xian. Membuat Wei Wu Xian semakin gemas.
Menunggu sekian lama, akhirnya Lan Wangji selesai mengurus semuanya dan mereka kini siap pulang dengan membawa anak mereka.
"Terimakasih sudah mengadopsi A Yuan, saya percaya kalian akan menjadi orangtua yang hebat untuknya. Saya doakan, keluarga kalian akan selalu dipenuhi kebahagiaan. Saya titip A Yuan ya tuan muda, nyonya" ucapnya sembari mengantar kepergian pasangan Lan itu.
Wei Wu Xian menunduk penuh hormat "terimakasih sudah merawatnya sebelum kami menjemputnya. Terimakasih juga doanya. Dan untuk anak – anak disini, saya akan mencoba membantu setiap bulan kebutuhan disini, mohon ibu kepala tidak menolaknya. Ibu kepala sudah mencurahkan hati untuk merawat anak – anak ini, maka biarkan saya dan suami saya membantu sedikit juga".
Ibu kepala itu menunduk diiringi dengan senyuman "kalau begitu terimakasih banyak tuan muda Lan dan nyonya muda Lan".
Wei Wu Xian, "baiklah kami pamit undur diri"
Lan Wangji membukakan pintu untuk sang istri yang menggendong putra mereka dan kemudian mengangguk sekali pada ibu kepala menyampaikan pamitannya, lalu masuk ke dalam mobil dan mobil mereka pun berlalu.
Ibu kepala masih menatap kepergian mobil itu sampai sebuah suara menginterupsinya.
"Terimakasih karena sudah menyerahkan bayi itu pada A Xian"
Ibu kepala menoleh dan menunduk hormat "sudah kewajiban saya juga untuk memberikan anak – anak malang itu kepada keluarga yang tepat dan sebenarnya bukan saya yang merekomendasikan melainkan nyonya muda Lan sendiri yang tergerak pada A Yuan begitupun A Yuan yang sepertinya memilih mereka sebagai orangtuanya"
"Hahaha aku tahu itu, aku melihatnya sendiri dan apakah ibu kepala percaya bila kukatakan bahwa bayi itu sebenarnya memanglah anak mereka"
Sang ibu kepala menatap orang yang berbicara dengannya terkejut tidak percaya.
"Ibu kepala, dunia ini sangatlah penuh misteri, banyak hal yang tidak orang mengerti ataupun percaya, tapi yang pasti sekarang, aku sudah menunaikan janjiku pada saudaraku untuk menyerahkan bayinya jikalau dia meninggal"
Ibu kepala, "maaf bila lancang, tapi mengapa pilihannya jatuh pada tuan muda Lan dan nyonya muda Lan?"
Orang itu tersenyum kecil "tentu saja aku harus menyerahkannya pada orangtua kandungnya. Karena di dunia ini, saudaraku itu belum mati" lalu akhirnya pergi begitu saja meninggalkan sang ibu kepala yang berdiri mematung karena masih merasa bingung dengan jawaban yang diterimanya. Seolah banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan kembali namun sayang sosok itu sudah hilang entah kemana.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Duckling (WangXian FanFic)
FanfictionKetika primadona menjadi buruk rupa, bagaimana nasibnya di dunia barunya? *** Nama karakter meminjam tokoh dari "The Grandmaster Of Demonic Cultivation" Lan Wangji Wei Wu Xian Lan Xichen Jiang Wanyin OMEGAVERS OOC BXB - Homophobic menyingkir Modern ...