Chapter 16

5.8K 754 77
                                    

Seminggu setelah insiden Wei Wu Xian di Universitas Gusu, keluarga Jiang membawa pulang Wei Wu Xian ke Yunmeng dengan alasan pemulihan, hal ini membuat Lan Wangji merasakan kehilangan akan seseorang yang biasanya mengisi hari-harinya yang sunyi dan sepi. Dirinya begitu merindukan sosok kekasih cerewetnya itu, bahkan hanya untuk video call saja tidak bisa karena telepon genggam Wei Wu Xian disita oleh orangtua angkatnya. Lan Wangji mengetahui hal itu dari kakaknya yang dipastikan mengetahuinya dari sang tunangan yang tidak lain adalah saudara Wei Wu Xian, Jiang Cheng.

"Wei Ying" lirih Lan Wangji menatap jendela dari dalam kelas karena kini dirinya sedang berada di kelas kesenian musik yang seharusnya menjadi duet nya bersama Wei Wu Xian.

"Lan Wangji" panggil dosen kesenian yang tidak lain adalah Xiao Xingchen.

Lan Wangji menoleh menatap Xiao Xingchen. Xiao Xingchen yang mengerti karakter Lan Wangji langsung tersenyum "giliranmu tampil Lan Wangji".

Lan Wangji mengangguk dan mengambil guqin miliknya yang sudah dibawanya lalu melangkah ke depan kelas dengan sangat menawan membuat semua mata memandangnya.

Lan Wangji segera duduk di panggung kecil yang sudah disediakan untuk mahasiswa atau mahasiswi yang akan tampil. Membenarkan posisi duduknya hingga ternyaman dan menyiapkan jari jemarinya diatas senar guqin.

Xiao Xingchen tersenyum, "apa kau akan tampil sendirian Lan Wangji? Karena didaftar minggu lalu, namamu tercantum dengan Wu Xian, apa dia belum kembali?"

Lan Wangji menunduk memandangi guqinnya "belum kembali" lirihnya. Sirat kesedihannya tidak ada seorangpun yang menyadarinya kecuali Xiao Xingchen yang memiliki tingkat kepekaan seperti Lan Xichen.

Xiao Xingchen masih dengan senyuman "dia akan kembali. Kau mulailah bermain"

Lan Wangji mengangguk dan mulai memetik senar guqin. Memainkan melodi dari original song yang dibuat Wei Wu Xian yang diberi judul 'Qu Jin Chen Qing'.

Saat nada pertama akan selesai dan seharusnya sudah bagian Wei Wu Xian untuk bernyanyi, Lan Wangji menghela nafas singkat karena dirinya tidak akan mendengar suara kekasihnya, bahkan dirinya belum pernah mendengar Wei Wu Xian bernyanyi, karena Wei Wu Xian hanya memberikan kertas balok nada dan rekaman nada detail untuk guqin Lan Wangji.

Namun betapa terkejutnya Lan Wangji dan bahkan seluruh mahasiswa dan mahasiswi saat tiba-tiba terdengar suara merdu menyahuti melodi yang dimainkan Lan Wangji. Suara yang sangat indah dan merdu, sangat sinkron dengan melodi guqin Lan Wangji dan seolah memang lagu itu dibuat untuknya. Lan Wangji tidak berhenti bermain walau kepalanya menoleh kearah pintu, Lan Wangji dapat mengenali suara itu, walau suara itu tidak pernah bernyanyi didepannya namun suaranya sangat ia kenali.

Perlahan pintu kelas terbuka, seorang pemuda berparas sangat elok dengan celana kulit ketat berwarna hitam dipadukan dengan kemeja merah yang 2 kancing atasnya dibiarkan terbuka sehingga memberikan kesan sexy disaat yang bersamaan. Pemuda yang sangat tampan sekaligus cantik itu bernyanyi namun tangannya membawa seruling hitam dengan rumbai teratai berwarna merah, sepadan dengan penampilannya. Semua orang terkesiap melihat omega cantik itu, bahkan banyak dari mereka yang reflek berkata bahwa sosok yang bernyanyi itu adalah omega tercantik yang pernah dilihatnya.

Lan Wangji tidak bisa tidak terpana, Lan Wangji yakin itu adalah kekasihnya, suaranya, manik mata merahnya, gigi kelincinya, dan mole dibawah bibirnya. Tapi bagaimana mungkin? Lan Wangji masih terpaku menatap sosok itu bahkan tanpa sadar, menghentikan permainannya. Membuat Wei Wu Xian menatap ke arahnya.

Wei Wu Xian mengerti, Wei Wu Xian semakin mendekat dan menaiki panggung kecil itu, berlutut disisi Lan Wangji karena posisi Lan Wangji yang membeku dalam silanya. Wei Wu Xian tersenyum hangat pada Lan Wangji "apa kau merindukanku, Lan Zhan?"

Ugly Duckling (WangXian FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang