"Apa kau selalu jujur Lan Zhan?" tanya Wei Wu Xian dan Lan Wangji dengan polosnya mengangguk.
"Lalu apa kau sedang menghiburku?" tanya Wei Wu Xian lagi dan Lan Wangji menggeleng.
Wei Wu Xian tertawa kikuk "jadi ucapanmu jangan menangis bukan untuk menghiburku melainkan karena takut wajahku yang pada dasarnya sudah bengkak menjadi semakin membengkak?" Lan Wangji mengangguk mantap tanpa rasa dosa.
Wei Wu Xian menghela nafas "apa kau tau atmosfer apa yang aku kuarkan tadi? Aku sedang melow Lan Zhan"
Lan Wangji mengangguk "aku tahu"
Wei Wu Xian, "kau tahu? Dan kau justru melawak?"
Lan Wangji bingung "aku tidak"
Wei Wu Xian tertawa keras "aku bahkan heran bagaimana bisa kejujuranmu membuatku tertawa. Lan Zhan oh Lan Zhan".
Lan Wangji melihat Wei Wu Xian tertawa justru bingung namun melihat Wei Wu Xian tertawa keras membuat Lan Wangji sontak menyunggingkan senyum yang hampir tidak terlihat itu bahkan Wei Wu Xian tidak menyadarinya.
"Ekhem, kau ingin mendengar ceritaku?" Wei Wu Xian berdeham menetralkan tawanya. Lan Wangji menatap Wei Wu Xian yang menunduk dan mulai menampilkan wajah sendunya.
Lan Wangji menghela nafasnya "tidak"
"Hah?" Wei Wu Xian tercengang.
Lan Wangji, "kalau sedih jangan cerita"
Wei Wu Xian, "kau tahu? Kau orang pertama yang mengatakan itu"
Lan Wangji, "kenangan untuk diingat tapi bukan untuk terus ditangisi"
Wei Wu Xian tersenyum "baiklah aku tidak akan bersedih. Aku hanya ingin kau mengenal orangtuaku. Entah kenapa aku ingin memperkenalkanmu. Sini lebih dekat"
Lan Wangji semakin mendekat hingga kini bahkan bahu mereka saling menempel.
"Ayah, ibu, kenalkan ini teman baruku, namanya Lan Wangji tapi aku memanggilnya Lan Zhan" ucap Wei Wu Xian pada bingkai foto di tangannya dengan wajah tersenyum hangat.
Lan Wangji mengangguk "Lan Wangji. Lan Zhan" dengan wajah datarnya membuat Wei Wu Xian tertawa. Wei Wu Xian langsung meletakkan bingkai foto itu dan menangkup wajah Lan Wangji untuk menarik kedua sudut bibir manusia bermuka tembok itu.
"Nah senyum ini lebih membuatmu tampak tampan Lan Er ge" ucap Wei Wu Xian sambil tersenyum lebar.
Lan Wangji yang berjarak sangat dekat dengan wajah Wei Wu Xian, menatap dalam manik mata berwarna merah darah itu. Membuat Lan Wangji seolah hanyut didalamnya.
"Matamu indah" gumam Lan Wangji.
Wei Wu Xian melepaskan tangannya di wajah Lan Wangji dan mengangguk "aku tahu itu, semua orang mengatakan itu dulu"
Lan Wangji, "dulu?"
"Hm, dulu" angguk Wei Wu Xian.
Lan Wangji, "sekarang juga".
Wei Wu Xian lagi-lagi dibuat tertawa "apa Lan Er ge sedang menggodaku?". Ucapan Wei Wu Xian sontak membuat telinga Lan Wangji memerah dan kali ini Wei Wu Xian melihat jelas itu "oh lihatlah kau sangat menggemaskan Lan Zhan" goda Wei Wu Xian.
Lan Wangji berdiri karena tidak ingin Wei Wu Xian melihatnya yang tersipu "aku mandi" lalu segera pergi meninggalkan Wei Wu Xian yang masih terkikik geli.
"Ayah, ibu, apa kalian memaafkanku bila aku melupakan rasa bersalahku saat bercerita soal kalian kedepannya?" gumam Wei Wu Xian sambil tersenyum "aku rasa ada seseorang yang mampu membuatku tidak terlalu sedih lagi ketika mengingat kalian".
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Duckling (WangXian FanFic)
FanfictionKetika primadona menjadi buruk rupa, bagaimana nasibnya di dunia barunya? *** Nama karakter meminjam tokoh dari "The Grandmaster Of Demonic Cultivation" Lan Wangji Wei Wu Xian Lan Xichen Jiang Wanyin OMEGAVERS OOC BXB - Homophobic menyingkir Modern ...