"Awwww sayang lepaskan!" pekik Hua Cheng ketika telinganya di jewer oleh sang istri tercinta, membuat yang melihatnya hanya menahan tawa.
"Kau lupa kita ada dimana? Bisa-bisanya kau menggunakan kekuatanmu itu dan harus kau ingat kau sedang menggendong bayi, San Lang" omel Xie Lian pada Hua Cheng.
"Iya maafkan aku, itu semua karena iblis itu" tunjuk Hua Cheng pada Luo Binghe.
Xie Lian memutar bola mata malas "iblis bilang iblis, ck! Hentikan kekonyolan kalian berdua dan sebenarnya ada apa ini? kenapa kalian malah berkumpul disini?"
"Cheng ge, kenapa istrimu jadi galak?" bisik Wei Wu Xian pada Hua Cheng di telinga yang tidak di jewer tentunya.
"Semenjak hamil dan memiliki anak, sifat garangnya keluar" bisik Hua Cheng kembali.
Xie Lian, "aku bertanya kenapa kalian malah bisik-bisik?"
"Iya sayang aku akan ceritakan tapi tolong lepaskan dulu ini, aku kan malu sayang dilihat oleh orang" bujuk Hua Cheng yang akhirnya dituruti oleh Xie Lian.
Setelah berhasil duduk dengan tenang, Hua Cheng menceritakan kembali pada istrinya dan sesuai dugaannya bahwa istrinya marah besar karena racunnya mencelakai adiknya.
"Sayang tapi kan bukan aku yang memberikannya" melas Hua Cheng.
Xie Lian, "tetap saja kau yang membuatnya, untuk apa kau membuatnya coba?"
Hua Cheng, "itu kuberikan pada tawanan maupun jalangnya prajurit, kau tahu sendiri ke brutalan prajuritku, aku tidak ingin mereka malah membangun rumah tangga di kerajaanku. Aku sama sekali tidak ada niatan untuk mencelakai adik-adikmu sungguh, ini murni kesalahan si brengsek itu" liriknya tajam pada Luo Binghe.
Xie Lian memijat pelipisnya dan menatap sendu pada Wei Wu Xian "maafkan kami, Xian-Xian"
Wei Wu Xian menggeleng "aku tidak apa selama benar ada obatnya kan ge?" harapnya cemas.
Xie Lian menghela nafas berat "itu tidak mudah, aku perlu meminta air teratai suci dari dewi kesuburan dan bila sudah seperti ini pasti kasus ini akan terdengar oleh kaisar langit dan masalah akan runyam. Terlebih ini melanggar aturan dan menyalahi alur takdir. Ini semua karena kalian" Xie Lian menatap tajam Hua Cheng dan Luo Binghe.
Mata Wei Wu Xian sudah berkaca-kaca "lalu bagaimana Lian ge?"
Xie Lian, "aku akan tetap memintanya pada dewi kesuburan dengan menggadaikan Luo Binghe"
"Apa?" pekik Luo Binghe tidak percaya dengan pernyataan Xie Lian.
"Kau yang membuat segala sesuatunya seperti ini, kau harus menerima hukumanmu dari langit" jawab Xie Lian acuh tak acuh.
Luo Binghe melotot "Lian ge tahu kan aku ini dari alam bawah bukan langit, aku sama seperti Cheng ge"
Xie Lian menatap sinis "siapa yang mengatakan kau berbeda dari San Lang? tapi aku tetap harus menyerahkanmu pada pengadilan langit kalau aku menginginkan air teratai suci. Aku menyerahkan pelaku yang melanggar aturan dan Xian-Xian ku dapat terobati, alur semesta kembali di jalur seharusnya"
Luo Binghe mengusap wajahnya kasar "berapa lama kira-kira ge?"
"Setahuku setetes air sama dengan 100 tahun" jawab Xie Lian sambil mengendikkan bahu.
"Apa? Lalu bagaimana nasib istriku ge?" protes Luo Binghe
Xie Lian, "aku yakin dia setuju dengan keputusanku. Lagipula 100 tahun tidak selama itu kok. Hanya 1 kehidupan manusia"
Luo Binghe, "aku hanya mengikuti permintaan terakhir Wei Wu Xian malah jadi seperti ini"
Xie Lian mencubit lengan Luo Binghe "dia memintamu memberikan pada orang yang pantas bukan memintamu memberikannya pada dirinya yang lain di dimensi berbeda. Akui saja kesalahanmu itu"
"Ah benar, tapi itu berarti kau pun harus mengantarkan A Yuan pulang ke dimensinya" lanjut Xie Lian.
Wei Wu Xian dan Lan Wangji tersentak "tapi dia sudah tidak memiliki siapapun disana ge" lirih Wei Wu Xian.
Xie Lian, "itu sudah takdirnya Xian-Xian. Kalau kasus ini sampai ke kaisar langit, tentunya segala sesuatu yang tidak sesuai alur harus dikembalikan termasuk A Yuan. Asal kalian tahu, 13 tahun setelah kematianmu disana, jiwamu dipanggil oleh orang lain dan kau kembali hidup, disana hidup barumu berlangsung dengan semestinya. A Yuan digariskan menjadi anak Hanguang Jun dan dia harus ada disana sebagai bentuk penyesalan terbesar seorang Lan Wangji disana. Kalau A Yuan disini, terlalu banyak yang berubah. Lan Wangji tidak mengetahui apapun dan berakhir dengan tidak menunggumu, berbeda dengan kehadiran A Yuan di hidupnya, penyesalan terbesarnya adalah tidak melindungimu dan dirinya akan bertahan menunggumu karena ingin memperbaiki segala sesuatunya termasuk memberikan keluarga lengkap untuk putra tercintanya. Itu alurnya A Xian. Jadi suka tidak suka, mau tidak mau, kau harus mengembalikannya kalau kau ingin rahimmu kembali. Ini adalah tuntutan mutlak bila bersinggungan dengan langit"
Wei Wu Xian menatap A Yuan yang tidur dalam gendongannya sekarang, air mata menetes "tapi bagaimana nasibnya? Apa keluarga ayahnya menerimanya? Mencintainya?" ucap Wei Wu Xian sendu.
Xie Lian mengelus kepala Wei Wu Xian "percayalah Xian-Xian dan ku bocorkan lagi karena kalian berbeda dimensi. Lan Wangji begitu mencintai putranya, putranya bersama omega yang terlambat disadari telah dicintainya. Bahkan ketua klan nya juga menyayangi A Yuan. A Yuan adalah kebanggaan mereka. Kau jangan khawatir. Duka A Yuan disana hanya satu yaitu tidak memilikimu disisinya. Ibu yang melahirkannya tidak ada bersamanya. Hanya itu. Tapi karena itu juga A Yuan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. Hidup Wei Wu Xian di masa kecil hingga remajanya disana memang menyedihkan tapi itu semua terbayar ketika jiwamu bangkit, takdir tidak sekejam itu, percayalah"
Wei Wu Xian menatap Lan Wangji dan Lan Wangji mengecup kening Wei Wu Xian lama sebelum mengangguk, menandakan bahwa keputusannya sejalan dengan Xie Lian. Wei Wu Xian hanya dapat pasrah dan kembali mencium kening A Yuan "sayang, aku memang bukan yang melahirkanmu, tapi aku sangat mencintaimu, nak. Andai bisa aku serakah dan egois, aku ingin memilikimu juga. Tapi kau perlu ada disana untuk Lan Zhan. Lan Zhan membutuhkanmu untuk memperbaiki hidupnya disana. Jadi maafkan aku sayang. Tetaplah sehat dan jadilah anak yang kuat. Semoga semesta tidak mengecewakanmu nak karena aku memilih percaya takdir bahwa akhir bahagia menantimu disana. Aku sangat sangat mencintaimu A Yuan"
Lan Wangji pun ikut mencium kening A Yuan sebelum memeluk Wei Wu Xian yang menangis.
Xie Lian yang melihat itu ikut meneteskan air mata dan berakhir dipeluk sang suami iblisnya, Hua Cheng.
Hua Cheng sendiri menatap tajam ke arah Luo Binghe "semua karena ulahmu! Iblis sialan!" desisnya kesal.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Duckling (WangXian FanFic)
FanfictionKetika primadona menjadi buruk rupa, bagaimana nasibnya di dunia barunya? *** Nama karakter meminjam tokoh dari "The Grandmaster Of Demonic Cultivation" Lan Wangji Wei Wu Xian Lan Xichen Jiang Wanyin OMEGAVERS OOC BXB - Homophobic menyingkir Modern ...