"Ayah.. Ibu" Wei Wu Xian terus menyebutkan nama itu di sepanjang Lan Wangji menggendongnya. Wei Wu Xian bahkan tanpa sadar meremat kemeja Lan Wangji yang tergapai tangannya "ayah.. ibu.. jangan tinggalkan Xian-Xian" Wei Wu Xian terus menangis dengan tubuh terus bergetar "api.. api.. ayah.. ibu.. bangun"
"Ssshhhh" Lan Wangji mendekap erat tubuh Wei Wu Xian yang terus terguncang dan meracau. Lan Wangji membawa Wei Wu Xian ke kamar tamu di mansion utama. Lan Wangji dengan sigap langsung menggantikan Wei Wu Xian pakaian dengan piyama tidur yang selalu disediakan di kamar tamu mansionnya. Setelah selesai, langsung membaringkan Wei Wu Xian di ranjang dan menyelimutinya.
Sesaat setelah Lan Wangji sudah menggantikan pakaian, Jiang Cheng dan Nie Huaisang masuk, sudah dengan pakaian kering. Lan Wangji yang menyadari keduanya segera menyingkir dari duduknya di tepi ranjang.
"A Xian" Jiang Cheng mengelus pipi Wei Wu Xian yang terus mengeluarkan air mata. Nie Huaisang bahkan sampai ikut menangis melihat Wei Wu Xian yang dibuat mengingat kenangan pahitnya.
"A Cheng" lirih Wei Wu Xian sambil sesegukkan. Lalu Wei Wu Xian duduk dibantu Jiang Cheng dan Nie Huaisang. Wei Wu Xian langsung menubruk Jiang Cheng, memeluknya.
"Sshh, ada kami disini" Nie Huaisang mengelus kepala Wei Wu Xian.
"Aku.. aku melihat ayah dan ibu" tangis Wei Wu Xian didalam pelukan Jiang Cheng "mereka terbakar" dan menangis histeris.
Jiang Cheng mengusap wajahnya kasar oleh lelehan air mata, Nie Huaisang langsung memeluk keduanya juga sambil ikut menangis, hingga kini mereka bertiga tampak berpelukan dengan saling menangisi penderitaan Wei Wu Xian. Lan Wangji hanya menatap mereka datar walau hatinya berkecamuk tidak suka melihat tangisan itu.
Nie Huaisang menggenggam tangan Wei Wu Xian "sudah berlalu A Xian"
Wei Wu Xian menggeleng "aku meninggalkan mereka A Sang, A Cheng. Aku membiarkan mereka terbakar" Wei Wu Xian terus menangis histeris.
Disaat ketiganya tengah berpeluk ria. Lan Xichen dan Nie Mingjue juga tiba setelah menyelesaikan kekacauan di pesta penyambutan adiknya itu. Bahkan kini Lan Qiren juga datang.
"A Xian" panggil Lan Qiren pelan. Lan Wangji yang melihat pamannya langsung menunduk hormat.
Mendengar kehadiran Lan Qiren, Jiang Cheng dan Nie Huaisang menyingkir, membiarkan sahabat orangtua Wei Wu Xian yang berlaku sebagai pengganti orangtua bila tidak ada keluarga Jiang.
"Pa..paman" lirih Wei Wu Xian sesegukkan.
Lan Qiren duduk di sisi ranjang dan merengkuh tubuh Wei Wu Xian yang masih bergetar akibat tangisan "aku membunuh orangtuaku"
Lan Qiren mengusap kepala Wei Wu Xian "tidak. Bukan salahmu A Xian"
Wei Wu Xian, "apa orangtuaku membenciku? paman membenciku? Apa ayah Fengmian membenciku??
Lan Qiren menggeleng "tidak, walau kau anak nakal, kami tidak membencimu"
"Aku tahu paman menyayangiku" kekeh Wei Wu Xian.
Lan Qiren menunduk melihat Wei Wu Xian "kau cepat juga dihiburnya. Baguslah paman jadi tidak repot harus merangkai kata halus yang menggelikan"
Wei Wu Xian mengeratkan pelukan Lan Qiren "tapi Xian-Xian nyaman seperti ini, rasanya seperti ayah yang memelukku"
Lan Wangji dan Nie Mingjue bingung kenapa Lan Qiren berlaku seperti itu. Bahkan Lan Wangji berpikir, siapa Wei Wu Xian bagi pamannya, jarang-jarang Lan Wangji melihat pamannya yang lembut pada orang lain bahkan pada keponakannya sendiri sangat tegas. Lan Wangji tidak tahu bahwa Lan Qiren juga sering marah pada Wei Wu Xian, ini hanya pertama kali bagi Lan Wangji melihat pamannya berinteraksi dengan orang lain dan bahkan bersikap lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Duckling (WangXian FanFic)
FanfictionKetika primadona menjadi buruk rupa, bagaimana nasibnya di dunia barunya? *** Nama karakter meminjam tokoh dari "The Grandmaster Of Demonic Cultivation" Lan Wangji Wei Wu Xian Lan Xichen Jiang Wanyin OMEGAVERS OOC BXB - Homophobic menyingkir Modern ...