Chapter 25

4.5K 621 36
                                    

Kini seluruh keluarga Lan sedang berkumpul di meja makan dengan tuan utama adalah Lan Qiren tentunya. Hidangan sudah selesai di sajikan dan mereka makan dalam damai. Sangat langka situasi ini, membuat Lan Qiren sedikit bingung, pasalnya dirinya sudah terbiasa dengan keributan yang dibuat oleh kedua menantu dajjal nya, tapi apa sekarang, baik Jiang Cheng maupun Wei Wu Xian, makan dalam diam.

Lan Qiren ingin membuka suara untuk bertanya, namun apalah daya, dirinya mengingat aturan keluarganya sendiri dan memilih menunggu hingga acara makan selesai dengan kecanggungan yang baginya luar biasa itu karena merasa aneh.

Saat acara makan selesai, Lan Qiren segera membuka suaranya "ekhem, Xichen, Wangji, apa istri kalian baik – baik saja?"

Lan Xichen dan Lan Wangji yang ditanya sempat bingung sesaat, mengapa pamannya bertanya pada mereka ketika istri – istri mereka berada di meja makan yang sama.

Lan Xichen tidak ingin memusingkan pun menjawab "tentu saja paman, kenapa paman bertanya demikian?"

Lan Qiren melirik ke arah Jiang Cheng dan Wei Wu Xian "karena tidak biasanya mereka diam"

Lan Xichen yang mengerti pun tertawa kecil "ah begitu, mungkin mood mereka sedang kurang baik, paman"

"Benarkah begitu Jiang Wanyin dan Wei Wu Xian?" kali ini Lan Qiren bertanya langsung pada kedua menantunya.

Dan mata Lan Qiren dibuat melotot kaget saat Jiang Cheng tersenyum anggun menanggapi pertanyaannya "tidak paman, mood ku sedang sangat baik"

"Eeee kok malah kurasa sebaliknya ya? Ada apa dengan senyuman itu?" kikuk Lan Qiren. Yang dirinya tahu, Jiang Cheng selalu berwajah suram, selalu berteriak dan mengomeli Wei Wu Xian, intinya kedua manusia itu selalu ribut kapanpun dan dimanapun, walau tidak benar – benar berkelahi.

Yang membuat Lan Qiren semakin bergidik lagi ketika mendengar Wei Wu Xian tertawa anggun, dimana sifat bar – bar nya?

"Paman, apakah paman tidak senang dengan perubahan kami?" tanya Wei Wu Xian sopan dengan kekehannya yang begitu anggun.

Lan Qiren menepuk pipinya beberapa kali "astaga. Ini belum akan kiamat kan? Dunia masih baik – baik saja kan? Atau ini mimpi?" Lan Qiren terus menggelengkan kepalanya, berpikir mungkin dirinya berhalusinasi.

Wei Wu Xian melirik Jiang Cheng "A Cheng apa kau tidak ingin memberikan hadiah itu pada paman? Paman pasti akan gembira" ujar Wei Wu Xian yang tidak kalah sopannya walau itu sekedar berbicara pada Jiang Cheng.

Jiang Cheng tersenyum dan mengangguk "tentu saja aku akan memberikannya" lalu bangkit berdiri setelah mengeluarkan kotak kecil dari saku nya dan berjalan mendekati Lan Qiren.

Lan Qiren yang masih shock justru memundurkan bangkunya seolah menghindari Jiang Cheng yang mendekat "tunggu! Aku yakin kalian bukan menantuku, siapa kalian?! Atau malaikat bodoh mana yang bersedia merasuki menantu-menantuku?"

Jiang Cheng berhenti dengan mata berkaca-kaca dan menoleh pada suaminya, Lan Xichen "Huan, paman tidak mengakuiku menantunya" keluh Jiang Cheng dengan raut wajah seperti akan menangis.

Lan Xichen sudah mengerti 2 hari ini, semenjak kehamilan Jiang Cheng, Jiang Cheng berubah menjadi pribadi yang 180 derajat berbeda. Yang biasanya tsundere, kini justru teramat manja dan mudah menangis pula.

Lan Xichen langsung berdiri dan memeluk Jiang Cheng sambil menatap tajam pamannya "paman! paman membuat A Yin sedih"

"Lho apa salahku? Apa kalian memang tidak merasa bahwa istri – istri kalian berbeda, justru kalian ini suami macam apa yang tidak mengetahui perubahan istrinya sendiri?" protes Lan Qiren.

Jiang Cheng kini sudah menangis sesegukkan "aku A Yin paman. Padahal aku ingin memberikan ini, tapi tampaknya paman tidak mengakuiku lagi" menyodorkan kotak kecil persegi panjang kepada Lan Qiren, setelah memberikannya, Jiang Cheng langsung berlari kecil menuju lantai 2, kamarnya bersama Lan Xichen.

Lan Xichen menghela nafas dan menyusul istri hamilnya itu. Lan Qiren yang tidak merasa bersalah pun membuka kotak itu, seketika matanya membulat "i..ini" sambil mengangkat testpack.

Wei Wu Xian mengangguk "benar paman, A Cheng sedang hamil"

Lan Qiren tersenyum lebar "astaga, pantas saja dia berubah, ternyata bawaan hormon? Cucuku pasti mirip Lan Xichen karena bahkan membuat ibunya yang bar – bar menjadi anggun" senang Lan Qiren.

Lalu seketika Lan Qiren terdiam dan menoleh pada Wei Wu Xian "lalu apa kau juga hamil?" tanyanya senang, karena yang berubah kan tidak hanya Jiang Cheng, melainkan Wei Wu Xian juga.

Wei Wu Xian menunduk "aku belum paman, maaf" sendunya, yang langsung tangannya diraih oleh Lan Wangji untuk digenggam.

Lan Qiren kini mengerti, Wei Wu Xian mungkin merasa sedih karena belum hamil sedangkan Jiang Cheng sudah "ekhem, A Xian, kalian menikah baru hampir sebulan sedangkan A Cheng sudah 3 bulanan, jadi wajar saja, jangan pasang muka jelekmu begitu, sudah jelek makin jelek saja"

Wei Wu Xian seketika menatap jengkel pamannya mertuanya itu "paman nih ya, bukannya menghibur malah menghinaku, kalau aku jelek, apa kabar omega lain diluar sana? Lagipula, jelek – jelek begini juga, keponakanmu cinta mati padaku" protes Wei Wu Xian.

Lan Qiren akhirnya bernafas lega, Wei Wu Xian nya sudah kembali bar – bar. Lan Qiren yang sedang tidak ingin berdebat dan ingin menikmati kesenangannya akan momen mendapatkan cucu pun pergi meninggalkan Lan Wangji dan Wei Wu Xian di meja makan.

Wei Wu Xian melotot terkejut "Lan Zhan!! Lihatlah pamanmu. Tega – teganya meninggalkan kita sendirian disini"

Lan Wangji menggeleng "tidak"

Wei Wu Xian menoleh menatap Lan Wangji "apanya yang tidak?"

Lan Wangji, "kita itu berdua. Tidak sendirian"

Wei Wu Xian mendengus kesal "padahal aku sedang bersedih karena belum hamil tapi kalian bahkan tidak menghiburku. Sudahlah, kau nanti tidur di kamar tamu. Aku kesal"

Lan Wangji melotot kaget dan menggeleng "jangan. Justru kalau ingin hamil harus dibuat"

Wei Wu Xian menaikkan sebelah alisnya "kita sudah membuatnya 3 minggu berturut – turut"

Lan Wangji, "buat terus sampai jadi"

Wei Wu Xian bangkit berdiri dengan wajah memerah entah karena jengkel atau malu "MESUM!!" lalu berlari kecil meninggalkan Lan Wangji sendirian. Kali ini benar – benar sendirian.



TBC

Ugly Duckling (WangXian FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang