"Sudah sudah, kita disini untuk membahas kalian kan? Aku disini hanya sebagai pendengar saja" ucap Hua Cheng yang masih senantiasa menggendong A Yuan.
Wei Wu Xian yang sadar akhirnya mencoba merentangkan tangan "berikan padaku Cheng ge" meminta anaknya.
Hua Cheng hanya menggeleng "sudah kalian urus dulu urusan kalian, A Yuan cukup nyaman di gendonganku, aku juga cukup terbiasa dengan bayi, aku menyukainya".
Wei Wu Xian hanya tersenyum kecil dan kembali duduk bersandar berdempetan dengan suaminya "baiklah jadi kau benar Binghe ge yang ada di mimpiku itu?"
Luo Binghe mendengus "apa mimpi itu masih kurang jelas. Ah tapi ralat, itu bukan mimpi tapi itu memang dirimu di masa lalu"
Wei Wu Xian mengangguk kecil dan meraih tangan Lan Wangji untuk digenggamnya "jadi bisa tolong Binghe ge ceritakan semuanya? Maksudku aku dan Lan Zhan ingin mengetahui semuanya"
"Ya memang dia harus tahu, bagaimanapun dulu kau mati juga karena dia" sinis Luo Binghe menatap Lan Wangji. Lan Wangji yang mendengar itu membeku, bertanya-tanya dalam hati maksud dari perkataan itu, bagaimana mungkin dirinya membunuh orang yang begitu dia cintai, itu seperti mustahil atau di masa lalu mereka bukan mate?
Luo Binghe yang dapat membaca pikiran Lan Wangji kembali menyindir "tentu saja kalian mate, semua kehidupan kalian, kalian itu mate tapi di masa lalu kau terlalu naif dan munafik sampai kau terus menyangkal perasaanmu sekalipun kau tidak menyangkal, kau terlalu pengecut untuk melawan sekte bersihmu, kau baru berani melawan ketika Wei Wu Xian sudah meregang nyawa, bukankah konyol?"
"Hentikan Binghe ge, Lan Zhan disini berbeda ge, jangan pojokkan suamiku terus. Sebaiknya ceritakan saja bukan terus menyindir suamiku ge, aku tidak menyukainya" protes Wei Wu Xian atas sikap Luo Binghe.
Luo Binghe, "ck dari dulu kau selalu membelanya. Baiklah. Aku hanya ingin mengatakan bahwa A Yuan adalah anak kalian di masa itu. Kau melahirkannya di usia 15 tahun dan meninggal setelah mengeluarkannya dari perutmu"
Wei Wu Xian dapat merasakan alphanya keringat dingin, oh sungguh Wei Wu Xian tidak pernah melihat Lan Wangji seperti ini. tidak tidak, pernah sekali, saat Wei Wu Xian terus menyendu karena sulit memberikan keturunan pada Lan Wangji. Wei Wu Xian membenci keadaan Lan Wangji yang seperti ini.
"Ge, ceritalah dari awal, jangan darisana, itu aku sudah tahu dari mimpiku itu" kembali Wei Wu Xian melayangkan protes.
Luo Binghe bersidekap tangan di depan dada menatap Lan Wangji dan Wei Wu Xian bergantian sebelum akhirnya menghela nafas kasar "aku tidak tahu seluruh ceritamu 100% tapi ini yang ku lihat dan ku tahu karena kau menceritakannya saat itu. Wei Wu Xian seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di keluarga Jiang. Kau anak yang cerdas tapi terlalu nakal hingga madam Yu selalu mencambukmu. Kau bilang bahwa karena sifat urakanmu yang membuat Wen terprovokasi dan akhirnya membantai keluarga Jiang, menyisakan kau, Jiang Wanyin dan Jiang Yanli. Keadaan tidak membaik karena Jiang Wanyin kehilangan inti emas. Jaman itu, inti emas begitu penting untuk ber kultivasi pedang. Dan karena rasa bersalahmu, kau memberikan inti emasmu tanpa siapapun tahu. Kau begitu lemah saat itu hingga Wen melemparmu ke Burial Mounds. Disanalah kita bertemu. Kau hampir menjadi makanan para iblis di tanah kuburan yang begitu banyak energi kebencian itu. Mulanya aku tidak ingin menolongmu karena itu bukan urusanku tapi melihatmu yang masih bersikeras bertahan walau keadaan hampir tidak memungkinkan membuatku penasaran dan akhirnya membantumu. Kau sekarat saat itu. Menyedihkan, tapi aku tidak dapat melihat tatapan penyesalan di matamu. Kau menerima dirimu yang sudah tidak memiliki inti emas, kau bahkan masih tersenyum lebar karena masih mampu menolong saudaramu. Hanya satu kali aku mendengar kau menyesal karena tidak mampu bertahan lebih lama untuk balas dendam pada Wen atas keluarga Jiang. Lucu bukan? ketika keadaanmu begitu memprihatinkan, kau masih mampu memikirkan orang lain. Aku kasihan padamu hingga aku menawarkan solusi untuk berkultivasi di jalurku. Aku memberitahu resikonya juga tentu saja. jaman itu terlalu munafik, mereka hanya berpikir hitam adalah hitam dan akan selalu hitam. Dan kau menerimanya. Keinginanmu hanya pada balas dendam pada Wen dan membuat Jiang kembali bangkit tanpa bayang-bayang Wen. 3 bulan ku habiskan waktu bersamamu, melatihmu dan berakhir aku memberikan harta karun leluhur yang kucuri dari kerajaannya" lirik Luo Binghe pada Hua Cheng. Hua Cheng sendiri terlihat acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Duckling (WangXian FanFic)
Fiksi PenggemarKetika primadona menjadi buruk rupa, bagaimana nasibnya di dunia barunya? *** Nama karakter meminjam tokoh dari "The Grandmaster Of Demonic Cultivation" Lan Wangji Wei Wu Xian Lan Xichen Jiang Wanyin OMEGAVERS OOC BXB - Homophobic menyingkir Modern ...