Chapter 18

5.6K 722 38
                                    

"Apa yang kalian lakukan?!" Lan Qiren menatap tidak percaya pada apa yang dilihatnya. Dirinya kini sedang menyiram taman bunga di halaman depan tepat dekat dengan gerbang mansion Lan. Dan sekarang dirinya dihadapkan pada pemandangan tak senonoh dimana keponakannya sedang menggendong seseorang ala koala begitu.

Lan Wangji melangkah maju mendekati Lan Qiren dan sedikit menunduk "paman".

Lan Qiren tidak menjawab dan justru terpaku pada sosok yang digendong Lan Wangji yang tampak nyaman di gendongan keponakannya tanpa terusik.

"Siapa dia Wangji? Dan kenapa kau menggendongnya? Dia sudah besar!" murka Lan Qiren.

"Enngghh" Wei Wu Xian terbangun karena teriakan Lan Qiren.

"Paman, dilarang berteriak di kediaman Lan" tegur Wei Wu Xian meledek sambil turun dari gendongan Lan Wangji.

"Kauuu!!" pekik Lan Qiren menunjuk wajah Wei Wu Xian yang kini menunjukan senyum konyolnya.

"Pamannnn!! apa paman merindukanku?" peluk Wei Wu Xian menerjang tubuh Lan Qiren yang reflek Lan Qiren menjatuhkan selang airnya dan menahan tubuh Wei Wu Xian juga dirinya agar tidak terjungkal. Lan Wangji yang melihat itu tidak suka, Lan Wangji langsung menarik Wei Wu Xian, melepaskan pelukan Wei Wu Xian pada pamannya.

"Jangan peluk" tegur Lan Wangji pada Wei Wu Xian.

Wei Wu Xian mencebik "Lan Zhan, dia kan pamanmu juga pamanku"

Lan Qiren, "siapa pamanmu?"

Wei Wu Xian merangkul lengan Lan Wangji dan Lan Qiren di kedua sisi tangannya "tentu saja paman Qiren. Paman Qiren adalah paman Lan Zhan. Aku adalah calon istri Lan Zhan. Maka aku akan menjadi keponakan paman juga"

"APAAA?" pekik Lan Qiren. Entah sudah berapa kali kejutan diberikan padanya hari ini.

Wei Wu Xian menekan-nekan telinganya "paman kenapa berteriak ditelingaku? Kan sakit paman" keluh Wei Wu Xian. Lan Wangji yang mendengar keluhan itu sontak mengelus telinga Wei Wu Xian walau sebenarnya tidak berguna untuk kesembuhan telinga Wei Wu Xian.

Lan Qiren berdeham "jadi bisa kalian jelaskan sekarang, sebenarnya ada apa ini?"

Lan Wangji menatap pamannya dengan wajah datarnya seperti biasa "Wangji ingin menikahi Wei Ying"

Wei Wu Xian, "Lan Zhan, belum menikah, tapi tunangan"

Lan Wangji, "sama saja"

Wei Wu Xian menggeleng "beda dong"

"CUKUP!" Lan Qiren shock.

"Sejak kapan kalian berhubungan?" tanya Lan Qiren.

"Paman? Apa tidak sebaiknya kita masuk dulu? Aku bisa gosong disini" saran Wei Wu Xian sambil mengelap keringatnya yang terus mengucur di dahi dan lehernya.

Lan Qiren mengangguk dan masuk, diikuti oleh Lan Wangji juga Wei Wu Xian.

"Lho A Cheng? Kau disini?" sapa Wei Wu Xian saat memasukki ruang tamu dan melihat sosok Jiang Cheng sedang menonton televisi.

"Aku memang tinggal disini kalau kau ingat" ketus Jiang Cheng.

Wei Wu Xian mendudukkan dirinya kasar di samping Jiang Cheng "aiyo kenapa kau selalu galak, hm? Maksudku memang kau tidak ada kelas?"

Jiang Cheng menoyor kening Wei Wu Xian dengan telunjuknya "kalau aku ada kelas, aku tidak mungkin disini"

Lan Qiren yang duduk di sisi sofa lain menghela nafas "mereka itu selalu berdebat. Dan keduanya akan tinggal disini? Yang benar saja! Akan hilang kedamaian dalam kediamanku" keluh Lan Qiren pada angin.

Ugly Duckling (WangXian FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang