Chapter 5

4.7K 380 65
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Cacacillya.

Happy Reading!

__________________________________________

Saat pertama kali membuka mata, hal pertama yang Sasuke lihat adalah wajah Naruto yang tengah memperhatikannya dengan lekat. Terdapat sebuah kekhawatiran dari kedua mata safir indah tersebut.

"Kau baik-baik saja?" tanya pemuda itu dengan suara beratnya.

"Ugh!" Sasuke mengernyitkan kening ketika merasakan kepalanya sedikit pusing.

"Apa ada yang sakit?" Naruto kembali bertanya, nada suara pemuda itu terdengar khawatir.

"Pusing," sahut Sasuke singkat.

Naruto menghela napas saat mendengar jawaban tersebut. "Apa yang harus aku perbuat untuk menghilangkan rasa pusing di kepalamu?" tanyanya.

Sasuke menatap Naruto beberapa saat sebelum kemudian menjawab. "Peluk aku."

"Hah?" Naruto bingung.

"Peluk." Sasuke berdecak kesal.

Setelah mengerti, Naruto yang posisinya saat ini tengah berbaring dalam keadaan menyimpang satu ranjang dengan Sasuke, melingkarkan tangannya di pinggang sang pujaan hati dan pemuda itu dengan segera membalas pelukkan tersebut.

"Maaf." Sasuke berbisik di dalam pelukkan Naruto, suaranya terdengar pelan.

"Minta maaf untuk apa?" balas Naruto.

"Kau pasti sudah mendengar kabar yang beredar, Dobe," sahut Sasuke dengan nada sedikit kesal, tahu sekali jika pemuda yang tengah memeluknya ini sedang sengaja mempermainkannya.

"Ya, apa?" tanya Naruto dengan nada yang terdengar dingin kali ini.

Sasuke meringis pelan. "Maaf, aku mengingkari janjiku padamu," ucap pemuda itu seraya mengeratkan pelukkannya pada Naruto.

"Alasannya?" balas Naruto.

"Aku tidak bisa berhenti terhadap dendamku, Naru," sahut Sasuke lirih. "Walaupun aku berusaha untuk berhenti, tetapi aku tidak bisa melakukan itu.  Dendamku sudah terlalu dalam sampai aku tidak bisa menghentikan semuanya. Aku hanya bisa berhenti setelah dendamku terbalaskan."

"Sekarang dendammu pada Itachi sudah terbalas," kata Naruto dengan helaan napas yang terdengar berat. "Kau puas?"

Sasuke menggelengkan kepala. "Aku salah, Naru. Maaf," katanya pelan.

"Kau menyesal setelah tahu jika dalang sebenarnya dalam kejadian tersebut bukanlah Itachi?" ujar Naruto.

Sasuke mendongak, menatap pemuda itu dengan wajah terkejut. "Kau tahu dari mana jika ada orang di balik kejadian yang dilakukan oleh Itachi?" tanyanya.

"Seseorang dari Akatsuki yang memberitahuku tidak lama ini," jawab Naruto. "Aku memang percaya pada Itachi jika dia melakukan semua itu pasti ada alasan tertentu, tetapi aku tidak pernah berpikir jika dalangnya adalah orang besar di Desa kita sendiri."

Sasuke menundukkan kepala. Wajahnya nampak sedih. "Aku menyesal, Naru. Aku menyesal karena tidak mengikuti apa yang kau katakan untuk mencari tahu terlebih dahulu apa penyebab Itachi melakukan semua itu. Harusnya aku lebih bisa menahan diri."

Naruto mengusap rambut Sasuke dengan lembut. "Sudahlah. Semua sudah terjadi. Percuma menyesal, tidak akan ada yang berubah. Lagipula aku yakin jika Itachi memang menginginkan kematiannya berada di tangan Adiknya sendiri," ucap pemuda itu.

By My Side(ON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang