Naruto©Masashi Kishimoto
Story by Cacacillya
Happy reading!
.
.
."Sebaiknya kau segera membatu Hokage pertama untuk menyegel Madara, Naruto," ucap Son.
Naruto menatap ke arah pertarungan antara Hashirama dan Madara yang masih berlangsung. Walau jaraknya sedikit jauh dari tempat aliansi shinobi, namun cahaya dari jutsu mereka bisa dilihat.
"Ya, kau benar. Aku harus segera mengakhiri perang ini," kata Naruto seraya melepaskan tangannya di tubuh Sasuke. "Agar aku bisa hidup dengan tenang bersama Sasuke, anakku, Kurama dan juga kalian," lanjut pemuda itu. Tatapannya terarah pada ketujuh biju serta Karin, Jugo dan Suigetsu.
Kedua mata rookie 12 melebar kala mendengar perkataan dari Naruto.
Naruto tidak menyebutkan temannya di Konoha.
"Menjadi Hokage bukanlah hal yang penting lagi bagiku. Lebih baik aku pergi dari desa setelah perang ini berakhir. Para shinobi belum sepenuhnya memaafkan Sasuke. Aku masih bisa merasakan kebencian mereka. Bahkan Sakura dan Hinata. Saat ini di hati mereka muncul kebencian yang terarah untukku dan Sasuke," ucap Naruto di dalam hati.
"Sepertinya Naruto juga menyadari jika masih ada shinobi yang belum benar-benar menganggap Sasuke bukanlah musuh. Mereka hanya memilih untuk berpura-pura karena takut akan kemarahan Naruto," kata Karin membatin. Ia menatap Sasuke.
Rookie 12 tersentak ketika Naruto melirik ke arah mereka dengan tatapan dingin.
Ada apa dengan tatapannya?
Naruto mengalihkan pandangan. "Sasuke, tunggulah di sini sebentar. Aku harus membantu Hokage pertama untuk menyegel Madara," ucap pemuda bermata safir itu. Tatapannya melembut.
Sasuke mengangguk. "Berhati-hatilah. Madara berbeda dengan Obito."
Naruto tersenyum. "Iya. Kau tidak perlu khawatir," sahutnya. Ia melirik ke arah Karin, Jugo, Suigetsu serta ketujuh biju. "Tolong kalian jaga Sasuke."
"Ha'i!" jawab Karin dan Jugo bersamaan.
"Tenang saja. Serahkan pada kami," ucap Suigetsu.
"Beberapa dari kami akan ikut denganmu," ucap Matatabi. "Gunakan kekuatan kami untuk menyegel Madara."
"Tidak perlu. Kekuatanku dan Kurama sudah lebih cukup," balas Naruto seraya tersenyum kecil. "Tolong bantu jaga Sasuke saja, ya?"
Ketujuh biju terdiam, lalu mengangguk. "Baiklah. Jika kalian terdesak, panggi kami."
Kini Naruto yang mengangguk. Ia menatap Sasuke sebentar, kemudian menghilang setelah mengucapkan beberapa kata.
"Aku janji akan kembali dengan selamat, sayang."
Sasuke tersenyum tipis. "Hati-hati, Naruto....."
"Ayo, kita juga pergi, Hiruzen," ujar Tobirama yang sejak tadi berada di sana bersama Hokage ketiga.
Hiruzen mengangguk, kemudian kedua pria itu menghilang menggunakan hiraishin milik Tobirama.
Setelah kepergian Naruto serta dua Hokage ke tempat pertempuran Hashirama dan Madara, suasana terasa sunyi. Tidak ada yang berbicara. Aliansi shinobi saling diam tanpa melakukan apa-apa. Kecuali beberapa shinobi dari Konoha, Suna dan Kiri yang menatap pada Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side(ON)
FanfictionAku akan selalu ada di sisimu dan kau akan selalu ada di sisiku. NaruSasu fanfiction. Canon, Ninja. Gaylove Boyslove.