Naruto. © Masashi Kishimoto
Story by Cacacillya
Happy Reading!
.
.
.Sasuke memeluk Naruto untuk mengutarakan rasa senang karena sang suami menghidupkan kembali Obito ke dunia. Naruto membalas pelukkan istrinya.
Sementara para shinobi tengah bergeming setelah apa yang dilakukan oleh Naruto pada Obito. Mereka terlalu terkejut dengan kemampuan pemuda itu yang bisa menghidupkan seseorang yang sudah meninggal tanpa mengorbankan nyawanya sendiri.
Obito mengubah posisi menjadi duduk. Tubuh pria itu yang semula terasa lemah setelah ketujuh biju keluar dari tubuhnya, kini sudah mulai membaik. Ia menatap kedua tangannya dengan perasaan campur aduk.
"Naruto.... Kenapa?"
Pelukkan Naruto dan Sasuke terlepas saat Obito mengeluarkan suara di tengah keheningan yang melanda.
"Paman bilang hanya dengan cara mengorbankan nyawa maka dosamu diampuni. Sekarang kau telah melakukannya, Paman. Jadi, kau tidak perlu merasa bersalah lagi karena sudah menembus dosa-dosamu. Paman bisa hidup bersama kami tanpa perlu dihantui rasa bersalah," sahut Naruto seraya tersenyum. "Sasuke sangat membutuhkanmu karena kau adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki di klan Uchiha."
Obito beralih menatap Sasuke yang tersenyum padanya. Terlihat indah untuk ukuran seorang Uchiha yang jarang tersenyum.
"Aku tahu kalau Paman juga sangat ingin tetap hidup agar bisa melihat anak kami lahir, lalu menjadi guru untuknya," kata Naruto lagi. "Sekarang Paman telah hidup kembali. Jadi, ayo jalani kehidupan baru bersama-sama yang lebih baik dari sebelumnya."
"Paman....."
Obito menahan tubuhnya dengan satu tangan ketika Sasuke datang memeluknya.
"Jangan pernah mencoba untuk pergi lagi, Paman. Kau harus tetap hidup bersamaku, Naruto, anak kami serta yang lain," ucap Sasuke seraya melepaskan pelukkannya. "Jangan sia-siakan nyawa dari Naruto untukmu."
Obito tersenyum tipis. "Terima kasih, Sasuke, Naruto." Pria itu mencoba untuk bangun yang dibantu oleh Sasuke. Semua mata terus memandang ke arah mereka. "Aku memang masih ingin hidup lebih lama di dunia ini untuk melihat kehidupan kalian yang bahagia."
Sasuke mengangguk ceria. "Kau juga harus bahagia, Paman."
Kini Obito yang mengangguk. Pria itu menoleh ke arah Kakashi yang masih terpaku karena ia bisa hidup kembali.
"Selama aku mengenalmu, baru kali ini aku melihat wajahmu di balik masker, Kakashi," kata Obito.
Kakashi tersentak. Dia ingin bersuara, namun bingung dengan apa yang harus ia katakan. Ini terlalu mengejutkan untuknya.
"Uzumaki Naruto....."
Tatapan mata para shinobi terarah pada Raikage yang baru saja mengeluarkan suara.
"Bagaimana bisa kau melakukan semua ini?" tanya Raikage. Pandangan pria itu terlihat tajam. "Mata rinnegan milikmu itu asli. Dari mana kau mendapatkannya?"
"Ada pertanyaan lagi? Sekalian saja, biar aku langsung menjawabnya," balas Naruto dingin.
"Apa tujuanmu menghidupkan Obito kembali padahal dia sendiri yang mengorbankan nyawa untuk para aliansi yang tewas dalam peperangan sebagai penebus kesalahannya selama ini?" kata Raikage setelah sedikit terkejut karena Naruto tahu jika banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan. "Hanya itu dulu."
Semua mata kini fokus pada Naruto. Mereka ingin mendengar jawaban dari pemuda itu.
"Rikudo Senin yang memberikan mata ini untukku. Mata rinnegan murni yang hanya dimiliki oleh beliau," sahut Naruto menjawab pertanyaan pertama. "Kekuatannya jauh lebih besar daripada rinnegan milik Nagato."
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side(ON)
FanfictionAku akan selalu ada di sisimu dan kau akan selalu ada di sisiku. NaruSasu fanfiction. Canon, Ninja. Gaylove Boyslove.