Chapter 2

4.5K 380 13
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto.

Story©Cacacillya.

Happy Reading!

______________________

Naruto tengah berbaring di atas sebuah daun besar yang berada di Gunung Myoboku. Pemuda itu baru saja selesai berlatih senjutsu bersama tetua katak. Latihan hari pertama bisa dibilang tidak berjalan dengan mulus. Naruto tidak semudah itu menguasai senjutsu, apalagi fokusnya memang sedang terbagi ke hal lain.

"Ck!"

Pemuda bermata biru tersebut berdecak sembari mengacak surai pirangnya.

"Kupikir ada cara lain agar kau bisa menguasai senjutsu. Aku benar-benar tidak sudi berbagi tempat dengan seekor katak."

Naruto sama sekali tidak menyahut perkataan dari Kyuubi, rubah berekor sembilan yang bersemayam di dalam tubuhnya. Pemuda itu berhasil menjinakkan Kyuubi dua tahun yang lalu, dan sekarang mereka telah menjadi teman. Namun, ia sama sekali tidak memberitahukan perihal tersebut pada orang lain. Hanya Sasuke seorang yang mengetahuinya.

"Cih! Pikiranmu saja tidak sedang tertuju pada latihan," gerutu Kyuubi.

Kyuubi yang melihat host-nya sama sekali tidak merespon ucapannya mulai merasa malas.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan kondisi Sasuke dan anakmu. Aku yakin mereka baik-baik saja," kata Kyuubi.

"Kenapa kau seyakin itu?" balas Naruto.

"Bocah itu tidak mungkin mati begitu saja," sahut Kyuubi. 'Karena aku bisa merasakan ada serpihan chakra Indra di dalam tubuh Sasuke. Dia tidak akan mati. Kecuali Naruto sendiri yang membunuhnya.' Kyuubi melanjutkan perkataannya di dalam hati.

"Aku tidak tahu," gumam Naruto. "Saat ini aku hanya kecewa padanya karena dia tidak mengikuti perkataanku. Dia lebih memilih mengikuti keinginannya sendiri."

"Itu bukan salahnya, Naruto. Dendam mendarah di dalam diri Sasuke tidak bisa dihalau. Aku bisa merasakan jika keinginan membunuh yang begitu besar pada Kakaknya. Perasaan dendam yang sama seperti yang aku rasakan pada Uchiha Madara. Kau mungkin akan mengerti jika sudah merasakannya sendiri," kata Kyuubi.

"Aku sudah merasakan apa itu dendam, Kyuu," ujar Naruto.

"Dendammu tidak sedalam itu, Naruto. Hatimu terlalu baik sampai dendam itu tertutup dengan sendirinya," sahut Kyuubi.

"Tapi, aku memang tidak bisa tenang kalau belum tahu bagaimana keadaan mereka saat ini," ucap Naruto.

"Jangan terlalu memikirkan hal tersebut. Lebih baik kau fokus pada latihanmu kalau kau memang ingin menguasai senjutsu untuk melawan Akatsuki. Walau sebenarnya dengan menggunakan kekuatanku saja sudah cukup untuk membunuh mereka semua," kata Kyuubi.

"Belum saatnya menggunakan kekuatanmu, Kyuu. Aku ingin mengalahkan Akatsuki dengan kekuatanku sendiri," balas Naruto. "Sekarang lebih baik kau menyingkir dari kepalaku."

"Cih! Terserah!" sahut Kyuubi sembari menggulung tubuhnya. Dia akan tidur.

Naruto terdiam menatap langit biru di atas kepalanya. Suasana begitu sepi hingga suara desiran angin terdengar oleh telinganya.

"Semoga kau memberikan alasan kenapa kau tidak mendengarkan perkataanku, Sasuke," gumam Naruto seraya menutup kedua matanya. "Dan aku berharap kau menjaga anak kita dengan baik."

______________________________________

Sasuke terbangun dengan kondisi tubuh yang cukup lemah akibat bertarung dengan Itachi. Mata pemuda itu menatap ke sekeliling tempat ia berada yang semuanya bebatuan. Tidak ada siapa-siapa di tempat itu, hanya ada dirinya seorang.

By My Side(ON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang