Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Cacacillya
Happy Reading!
_______
Perjalanan bunshin Naruto menuju pulau kura-kura, terbilang sangat damai tanpa ada gangguan yang sempat diperkirakan oleh pemuda itu. Mereka sampai di pulau tersebut dalam waktu lima hari. Naruto sangat yakin jika saat ini peperangan sudah dimulai atau mungkin baru saja dimulai. Karena, Yamato, Maito Guy dan Aoba masih bersamanya. Ketiga Shinobi itu pasti akan turun ke medan perang di garis terdepan.
"Tidak sesuai perkiraan. Kita sampai di tempat tujuan tanpa ada sedikitpun gangguan," cetus Yamato ketika perahu yang mereka tumpangi berhenti di sekitaran area pulau kura-kura.
Naruto melirik ke arah pria itu sekilas, kemudian kembali menatap pemandangan asri yang terbentang luas di hadapannya. Ada satu hal ganjil tentang pulau ini.
"Sepertinya kalian sampai dengan selamat," cetus sebuah suara seorang pria yang merupakan Shinobi dari Kumogakure.
Naruto tidak perlu bertanya siapa pria itu, ia sedang malas mengeluarkan pertanyaan. Jadi, ia membiarkan Yamato mengambil alih. Sedangkan Aoba sibuk memapah Guy yang terkena mabuk laut selama perjalanan.
"Nah, Naruto! Mari kita pergi ke penginapan milik Motoi, kau bisa bertemu dengan Jinchuriki ekor delapan," ucap Yamato setelah selesai berbincang dengan Shinobi Kumogakure yang bernama Motoi tersebut.
Naruto hanya meliriknya sekilas, lalu berjalan lebih dahulu. "Kenapa kau tak langsung berkata jika 'kita akan pergi ke tempat di mana aku dan ekor delapan dikurung?'" balas pemuda itu datar.
Semua orang yang berada di sana langsung terkejut dengan perkataan pemuda bermata safir tersebut.
"Hentikan saja sandiwaranya untuk terus berkata jika kita akan menyelesaikan misi rank S, karena kenyataannya hanya kalianlah yang mendapat misi itu dari para Kage, bukan aku," lanjut Naruto.
"Naruto......" Yamato menoleh ke arah Aoba dan Motoi yang kehilangan kata-kata.
"Kekkai di atas tubuh kura-kura ini kuat juga, tapi sayang sekali. Hal seperti ini tidak akan bisa mengurungku. Hanya dalam sekali mengeluarkan jutsu, aku bisa menghancurkannya. Kalau perlu, sekalian pulau ini," kata Naruto seraya berjalan semakin menjauh dari mereka yang masih terkejut dengan perkataannya. "Tapi, walau begitu, aku harus tetap mengikuti sandiwara bodoh yang kalian buat, kan?" Pemuda itu bersuara lagi tanpa menoleh atau menghentikan langkahnya.
"Sepertinya seseorang yang disebut bodoh ini, tidak sebodoh dengan kenyataannya," ucap Motoi, orang pertama yang mengeluarkan suara. "Lihat, dia bisa dengan mudah menyadari jika pulau ini dipasang kekai," lanjut pria itu.
"Akupun terkejut," ujar Yamato. "Tak menyangka jika dia sudah menyadari sandiwara ini."
"Lalu, apa yang harus kita lakukan, Yamato-san?" tanya Aoba.
"Kita tetap harus mempertemukan Naruto dan juga Killer Bee-san," sahut Yamato. "Itulah awal rencana para Kage, untuk membuat Naruto berlatih dengannya."
"Kalau begitu, mari kita ke tempat Bee-san," kata Motoi yang diangguki oleh Aoba serta Yamato.
__
"Buahahahaahahahaha!"
Naruto mengernyitkan keningnya ketika tiba-tiba Kyuubi membuka komunikasi mereka, lalu langsung tertawa begitu saja. Ada apa dengan rubah itu?
"Kau kenapa, sih?" tanya Naruto malas. "Membuka komunikasi denganku, dan sudah tertawa tidak jelas." Ia melirik ke belakang dengan ekor matanya saat merasakan Yamato serta yang lain berjalan di belakang tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side(ON)
FanfictionAku akan selalu ada di sisimu dan kau akan selalu ada di sisiku. NaruSasu fanfiction. Canon, Ninja. Gaylove Boyslove.