Chapter 13

4.8K 421 68
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Cacacillya

Happy Reading!

Ps: aku sengaja singkat², ya gaess buat perangnya... Ga begitu detail, karna kita belum masuk inti ceritanya.

___________

"Uhuk! Ghkk!"

Darah mengalir keluar dari mulut Naruto ketika pemuda itu terbatuk setelah mendapat serangan cukup mematikan dari sang pemimpi dari kubu musuh. Uchiha Madara atau sekarang semua Shinobi bisa menyebutnya dengan panggilan Uchiha Obito, karena kenyataannya identitas asli dari pria bertopeng yang mendeklarasikan perang tersebut adalah sang mantan rekan team Hatake Kakashi sewaktu masih muda.

Sekarang ini, perang sudah memasuki inti. Masing-masing pemimpi dari kedua kubu telah turun ke medan perang. Semua aliansi Shinobi, kelima Kage, pemimpin negara besi, serta musuh yang tersisa tiga orang kini berkumpul di garis depan. Termasuk Uchiha Madara yang dibangkitkan kembali oleh jutsu edotensei. Jutsu tersebut belum bisa dihentikan. Pihak aliansi masih terus waspada takut jika musuh kembali membangkitkan Shinobi yang lebih mengerikan dari Madara. Semisalnya para Hokage terdahulu. Itu patut diwaspadai.

Ah, jangan lupakan para Jinchuriki dari ekor satu sampai tujuh yang dibangkitkan kembali dan masih berada dalam kondisi dikendalikan oleh kubu musuh.

Mereka saling menyerang satu sama lain, walau musuh hanya menyerang Naruto, Kakashi, Maito Guy dan kelima Kage yang berada paling depan, sedangkan Shinobi lain berdiri di belakang dengan sikap siaga.

Selama peperangan, Bunshin darah Naruto berhasil mempertahakan tubuhnya agar tidak menghilang sampai ke garis depan. Ia berhasil mengalahkan beberapa Shinobi kuat dari era sebelumnya yang dibangkitan kembali oleh musuh dengan edotensei.

Naruto melirik ke arah Kakashi yang sepertinya masih terkejut dengan kenyataan jika temannya yang ia anggap telah tiada, kini berada di hadapannya sebagai musuh.

Pandangan pemuda itu berubah pada lima Kage yang memasang kuda-kuda bertarung. Wajah mereka yang penuh dengan luka tak begitu dihiraukan sama sekali, kelimanya hanya fokus pada musuh.

Naruto berjenggit ketika merasakan pergerakkan di bahunya. Ternyata katsuyu, lintah menyembuh milih Tsunade.

"Pergi dari sini, sembuhkan yang lain," desis Naruto membuat Katsuyu memandangnya bingung. Tapi, tidak membantah ketika pandangan pemuda itu berubah sangat dingin nan menusuk.

Naruto menghilangkan pedangnya yang tergeletak di tanah akibat serangan dari Obito.  Ia bangkit berdiri secara perlahan dengan sesekali terbatuk mengeluarkan darah. Semua pergerakkannya diamati oleh musuh yang berdiri di atas kepala Juubi yang belum sempurna.

"Sepertinya kau sudah mencapai batas." Suara Obito terdengar mengalun nyaring menyebabkan semua perhatian langsung tertuju pada pemuda bermata safir itu. "Kau jadi tak perlu membuang waktuku lagi," lanjutnya.

"Padahal aku masih ingin melihat kehebatan pedangmu itu," tambah Madara. "Tapi, sepertinya pertunjukkanmu sudah selesai, ya? Apakah sekarang kau ingin menyerahkan diri?"

Naruto menyeringai samar. "Tidak juga. Mungkin aku memang sudah mencapai batas karena sejak sedari awal tadi selalu menghadapi banyak Shinobi kuat yang telah mati dan kalian hidupkan kembali," sahutnya. "Itu merepotkan. Padahal tugasku masih belum selesai di sini, tapi sayang sekali, sepertinya aku harus berakhir sekarang," lanjut pemuda itu.

Perkataannya membuat semua yang berada di medan perang bingung. Apa maksud pemuda bermata safir itu? Ah! Kecuali Kakashi tentu saja, yang sekarang memandang muridnya itu dengan pandangan tak dapat diartikan.

By My Side(ON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang