Chapter 22

2.1K 210 73
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Story by Cacacillya

Happy Reading!

.
.
.

Kriet.

Bunyi pintu yang sudah lama tidak digunakan terdengar cukup menakutkan.

Semua langsung menutup hidung begitu banyak debu yang berhembus ketika pintu terbuka.

Naruto bergerak untuk melindung Sasuke agar debunya tidak terhirup oleh sang istri.

"Ya, ampun..... Benar-benar," gumam Karin pelan. "Padahal baru dua tahun tidak dihuni, kan?" Ia bertanya seraya mengibaskan tangan di depan wajah. "Tapi debunya banyak sekali. Agak bau juga."

"Lebih dari itu," sahut Sasuke. Suaranya sedikit terendam dada bidang Naruto. "Setelah insiden menakutkan, aku tidak tinggal di sini."

"Pantas saja debunya bisa sebanyak ini," ucap Suigetsu seraya beranjak memasuki rumah Sasuke dengan menutup hidung. "Bagaimana cara kita membersihkannya? Pasti butuh waktu lama."

"Naruto, gunakan jutsu futon," celetuk Obito yang tengah menyingkirkan sarang laba-laba di pojok ruangan.

Naruto menatap sang Paman dengan sinis. "Kau gila, ya? Mana ada jutsu futon untuk mengusir debu."

Obito tersenyum polos. "Pakai rasensuriken. Anginnya sangat kuat. Mungkin bisa mengusir debu-debu di sini."

Kali ini Sasuke yang memberi tatapan sinis pada Obito. "Paman ingin merusak rumahku, huh?"

Obito tertawa tanpa dosa. "Maaf, aku becanda," sahut pria itu. "Wah, di sini banyak kotoran." Ia bergumam pelan, lalu bersin saat hidungnya menghirup aroma debu yang cukup menyengat.

"Candaanmu terdengar menakutkan," kata Karin.

Sasuke merengut ketika sang Paman kembali tertawa. Ia melepaskan diri dari pelukkan suaminya.

"Sudah tidak apa-apa?" tanya Naruto.

Sasuke mengangguk. Pemuda itu berjalan memasuki rumah. "Kita bisa menggunakan masker untuk menutupi hidung agar debunya tidak terhirup."

"Memangnya kau punya masker?" tanya Jugo yang sejak tadi menahan napas. Beruntung dia tidak kebablasan.

Sasuke menggeleng. "Mungkin di toserba ada yang jual. Semoga saja tokonya buka."

"Nanti aku yang pergi beli," ujar Suigetsu semangat.

Sasuke mendengus. Pemuda itu mengambil sebuah photo keluarga yang tergantung di dinding. Sementara Obito tengah mencari sapu.

Naruto terlihat membuat segel tangan.

"Taju: kagebunshin no jutsu!"

Seketika puluhan bunshin Naruto muncul di sekitar mereka dan langsung bersin secara bersamaan hingga menimbulkan suara yang terdengar sedikit lucu.

"Apa ini?" ucap salah satu bunshin. "Kedatangan kami disambut dengan bau debu yang menyengat."

"Tidak perlu protes. Kalian bantu kami untuk membersihkan rumah ini," kata Naruto.

"Yosh!" teriak semua bunshin Naruto bersamaan.

Suigetsu tersenyum senang. "Nah, kalau begini pekerjaan kita bisa cepat selesai," ujar pemuda itu. "Apa kita perlu membersihkan rumah-rumah yang lain juga?"

"Memangnya buat apa?" sahut Karin judes. "Cukup rumah Sasuke saja. Kalau kau mau, silahkan bersihkan sendiri."

"Ya, aku hanya bertanya, sih," ujar Suigetsu.

By My Side(ON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang