Chapter 27

1.7K 182 42
                                        

Naruto © Masashi Kishimoto

Story by Cacacillya

Happy Reading!

.
.
.

"Aku penasaran."

Gaara menggantungkan kalimatnya karena ia tengah mengunyah. Mulut pemuda itu penuh makanan sampai pipinya terlihat mengembung. Naruto dan Sasuke tampak menunggu kelanjutan perkataan sang Kazekage.

"Dari mana gurumu bisa mendapatkan makanan sebanyak ini, Naruto?" tanya Gaara setelah makanan di mulutnya tertelan. "Enak-enak lagi. Sama seperti di rumahku."

Sasuke langsung mendengus. Ia merasa percuma karena terlalu berharap Gaara akan mengucapkan sesuatu yang penting. Sementara Naruto hanya menghela napas, lalu kembali melanjutkan makannya.

"Pertanyaanmu sangat konyol sekali, Panda," ucap Sasuke dengan nada mencibir. "Jelas saja beli. Kau pikir Sennin legendaris sepertinya tak punya uang?"

"Aku hanya bertanya ya, Ayam!" sahut Gaara seraya mendelik. "Lagipula aku bertanya pada Naruto, bukan dirimu!"

"Aku punya mulut dan ingin menjawab pertanyaanmu yang sangat tidak berbobot itu!" balas Sasuke ketus. "Padahal kau bisa makan saja dengan tenang, tak perlu bertanya segala. Makanan ini juga gratis, kau tidak perlu bayar."

"Kenapa kau selalu saja memancing emosiku, sih?" tanya Gaara kesal. "Kau ada dendam padaku, ya?"

"Kalau kau tidak berulah, aku juga akan diam, Panda!" jawab Sasuke sinis.

"Siapa yang berulah? Aku hanya bertanya, Ayam!" balas Gaara seraya mendelik. "Aku punya mulut dan berhak untuk mengeluarkan pertanyaan sesuka hatiku."

"Aku juga punya mulut yang berhak menjawab sebuah pertanyaan!" kata Sasuke ikut mendelik.

Naruto terlihat asyik makan tanpa memperdulikan perdebatan antara Sasuke dan Gaara yang terus berlanjut semakin sengit, bahkan sudah mengeluarkan kata-kata kasar. Naruto tidak ingin ikut campur lagi karena sudah pasti akan kena imbasnya. Lebih baik ia mengisi perut sampai kenyang.

"Dasar kau Panda jelek!" ucap Sasuke dengan wajah memerah menahan amarah. "Akan kubunuh kau, ya!"

"Aku tidak takut padamu, Ayam jejadian!" balas Gaara sengit. "Kau yang akan mati sebelum membunuhku."

"KAU!"

Sasuke mendelik dengan tangan menunjuk-nunjuk Gaara. Pemuda itu juga mendelik tak mau mengalah. Naruto sampai beberapa kali menarik napas bosan.

"Sud---"

"DIAM KAU, RUBAH BODOH!"

Ya, seharusnya Naruto memang tidak mengeluarkan suara saat Sasuke dan Gaara sedang bertengkar. Kena lagi, kan? Padahal sudah menahan diri, tapi malah kelepasan juga.

Naruto mengangkat dua jari sebagai tanda damai. Berharap kedua temannya ini tak mengeluarkan jutsu gabungan untuk menyerangnya.

"Ampun!"

Sasuke dan Gaara tampak mendengus, lalu mereka akhirnya menghentikan perdebatan tak jelas itu. Walau harus saling memandang dengan sinis terlebih dahulu. Naruto menghela napas lega karena kali ini ia aman dari bahaya.

Kenapa sekarang mereka hobi sekali bertengkar, tapi juga kadang sangat kompak ingin menyerangku, sih?

Naruto melirik Sasuke yang sekarang fokus makan. Bibir pemuda itu tertarik membentuk sebuah senyuman kala melihat bagaimana cara Sasuke makan yang cukup menggemaskan di matanya.

By My Side(ON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang