Chapter 4

121 19 0
                                    

Author's POV

Jam menunjukkan pukul 6 pagi, namun Trevin masih bergelut dengan bantal dan selimutnya. Semalam ia terpaksa tidur larut karena harus menyelesaikan rencana pembelajaran murid-muridnya. Katanya sih, harus diserahkan pagi ini ke kepala sekolah.

Sebenarnya Trevin adalah guru yang terbilang sangat rajin, namun beberapa hari ini hari-harinya sedang tidak mengenakan sehingga untuk membuka laptop pun ia tidak memiliki energi yang cukup.

"Waduh Bapak Trevin ini tumben sekali datang siang, biasanya jam 7 sudah duduk manis." Ledek Derryl saat melihat sahabatnya itu memasuki ruang guru.

Trevin berjalan menuju mejanya dengan segelas kopi di tangan kanan dan tas berisi beberapa bahan pengajaran di bahunya. Tidak lupa dengan kantung mata yang terlihat lebih hitam dari biasanya.

"Lembur gue ngerjain rencana pembelajaran."

"Kenapa ga call gue dah, bisa gue bantuin kan." Sahut Derryl.

Derryl sendiri sudah menyelesaikan rencana pembelajaran itu dari beberapa hari lalu, sehingga semalam ia bisa bersantai.

"Ga enak lah, kan ini kerjaan gue. Nanti lo malah jadi ikutan repot hahaha"

Ya begitulah Trevin, tidak pernah mau membuat orang lain repot dengan urusannya. Ia memilih untuk menyelesaikan semuanya sendiri walau pada akhirnya harus merasakan stress yang lebih.

Derryl pun tahu bahwa sahabatnya seperti itu. Sudah berkali-kali ia sudah mencoba agar Trevin mau lebih terbuka, jika tidak mau dibantu, setidaknya cerita saja karena itu akan sedikit mengurangi bebannya. Tapi lagi-lagi Trevin menolak.

Trevin terlalu keras pada dirinya, sampai lupa bahwa kebahagiaan diri sendiri adalah hal yang paling utama.

Padahal tidak perlu setiap saat terlihat tangguh di depan orang, kita juga butuh istirahat kan?

–tbc

leave vote and comment, thanks! -agnes

The Shadow [jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang