Mereka menikmati pemandangan indah di dalam Aquarium Center, sesekali Trevin mengeluarkan ponselnya untuk mengabadikan hewan-hewan laut yang indah. Kebetulan ikan adalah salah satu hewan kesukaannya.
Derryl sesekali menengok ke arah Johnny untuk memamerkan senyum manisnya dan mata yang berbinar-binar. Serius deh, menjadi guru TK juga membuat lelah dan stress. Jadi, saat ada kesempatan untuk berlibur seperti ini, Derryl merasa sangat bahagia.
Berhubung Aquarium Center ini sedikit gelap, Trevin dengan telaten menggandeng tangan Jesslyn agar tidak hilang pandang dari kakak-kakaknya itu. Di saat Trevin menggandeng Jesslyn, di sampingnya ada Joey yang entah sejak kapan merangkul bahu Trevin erat.
Johnny yang tidak pernah lupa membawa kamera analognya kemanapun ia pergi, sedang sibuk mengabadikan teman-teman juga si adik kecil Jesslyn yang sedang menyunggingkan senyum lebarnya.
Perasaan Johnny untuk Joey sudah berubah, tidak lagi memiliki rasa ingin memiliki sahabatnya itu. Ia benar-benar telah melepas Joey dari hatinya. Johnny dapat melihat keseriusan di mata Trevin tentang Joey dan ia pun dapat melihat perubahan sikap Joey saat mulai dekat dengan Trevin. Hal itu membuat Johnny berpikir bahwa mereka berdua memang pantas untuk bersanding bersama.
"Liat tuh, temen lo udah bisa senyum lebar." Ujar Johnny sambil merangkul Derryl. Ia sudah menganggap Derryl seperti adiknya, jadi ia dengan santai merangkul dan yang dirangkul juga tidak merasa risih.
"Kampret emang, sama sahabatnya sendiri sok-sok ga mau ceritain masalahnya. Giliran sama crushnya lancar banget itu mulut." Sahut Derryl bercanda.
Johnny lantas tertawa mendengar jawaban itu, "Biarin dulu, Der. Dia butuh orang baru, ntar juga pasti dia curhat-curhatan lagi ke lo."
"Makasih ya, John." Johnny mengerutkan dahinya bingung, "For what?"
"Untuk menjadi penyembuh di sini, makasih udah kasih warna baru di tengah gue dan Trevin." Ujar Derryl serius.
"Yaelah, santai aja, Der. Semua pantes untuk bahagia kan? Termasuk lo dan Trevin. Kalo ada apa-apa, cerita ya? Jangan dipendem sendiri, ga baik. Kalian berdua beneran gue anggep sebagai adek kok."
Mendengar itu, Derryl mengangguk dan tersenyum tipis kepada Johnny, dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Johnny hanya terkekeh dan mengusap kepala adiknya itu.
Melihat Joey melepas rangkulannya pada bahu Trevin karena sedang menggendong Jesslyn, Johnny berjalan ke arah Trevin dan berbisik singkat, "Please be happy, always." Lalu, Johnny langsung mengarahkan kakinya ke depan mereka semua.
"Eh ayo dong liat sini semuanya, mau gue foto." Sambil memposisikan kamera analognya di depan mata sayunya.
"Sini lo foto juga, gantian gue yang fotoin." Derryl merebut kamera di genggaman Johnny. "Minta tolong orang aja lah, biar full team." Ujar Joey.
Lalu Trevin langsung meminta tolong kepada orang yang kebetulan sedang lewat di depannya. Mereka berfoto bersama dengan senyuman bahagia di wajah masing-masing. Kehadiran Jesslyn tentunya melengkapi keseruan empat orang dewasa pada hari itu.
–tbc
please leave comment and vote, thanks<3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow [jaeyong]
Fiksi Penggemar[END] Seorang guru TK yang menjadi fans berat dari salah satu channel radio bernama WaveRadio, mendapatkan kesempatan untuk menelfon penyiarnya saat siaran favoritenya berlangsung. Sejak saat itu ia mulai menunjukkan rasa sukanya secara jelas kepada...