Trevin's POV
Kata siapa seorang biasa tidak bisa berpacaran dengan seorang superstar? Buktinya sekarang aku sedang berbaring di pelukan seorang superstar yang sejak semalam resmi menjadi pacarku.
Kami sadar kalau ini tandanya kami baru saja membuka lembaran baru yang aku dan Joey pun tidak tahu apa isi di lembar selanjutnya.
"...Kita bagi suka duka kita setiap harinya, mau?" Joey beneran mengatakan itu di depan wajahku semalam dan tentunya membuat aku hanya bisa mengangguk sebagai jawaban.
Aku merasa sangat bersyukur bisa berada di dekatnya. Aku tidak lagi merasa sendiri untuk menghadapi segala sesuatu. Kami saling memiliki satu sama lain, Joey bisa menjadi bahuku untuk bersandar dan aku pun siap untuk menjadi sandaran Joey kapanpun itu. Juga saling berbagi peluk dan genggaman untuk selalu menguatkan.
"Joey.." Ucapku untuk membangunkan Joey masih masih terlelap, iseng aku memainkan jariku, menyusuri rambut tebalnya lalu beralih ke wajah indahnya. Aku memberanikan diri mengelus bibir ranumnya sambil terus memanggil namanya agar terbangun.
Joey perlahan membuka mata dan langsung menunjukkan senyum manisnya sampai-sampai lesung pipinya muncul, "Selamat pagi, kenapa elus-elus bibir aku, hm?" Ujarnya dengan suara khas bangun tidur.
"Biar kamu bangun."
"Ini aku udah bangun."
"Yaudah yuk kita keluar." Ucapku sembari berusaha melepas pelukannya, tapi Joey malah mempererat pelukannya pada pinggangku.
"Sebentar dulu ya?" Lalu setelah berujar seperti itu, dia dengan cepat mengecup singkat bibirku.
Astaga bangun pagi menjadi seorang kekasih si superstar dan diawali dengan kecupan singkat yang diberikan olehnya. Aku tidak pernah membayangkan ini sejak dulu.
"Seluruh dunia harus tau, idolnya manja gini!" Sambil menenggelamkan wajahku ke dada bidangnya.
"Udah tau kok–" Jawab dia lalu aku menatapnya bingung, meminta jawaban.
"–Iya kan kamu duniaku."
"HALAH JELEK GOMBALNYA!" ya, aku teriak untuk menutupi rasa maluku dan langsung beranjak dari kasur menuju dapur untuk membuat 4 cangkir susu hangat untuk mereka.
Dan ya, Joey datang menghampiriku dan langsung memeluk tubuhku dari belakang, "Bikin apa sih, duniaku?" Ledek dia.
"Aduh sumpah, Joey, geli banget ih. Mending kamu bangunin itu dua orang mabok deh." Aku melepas tangannya pada perutku dan mendorong dia agar mengecek Johnny dan Derryl di kamar.
–tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow [jaeyong]
Fiksi Penggemar[END] Seorang guru TK yang menjadi fans berat dari salah satu channel radio bernama WaveRadio, mendapatkan kesempatan untuk menelfon penyiarnya saat siaran favoritenya berlangsung. Sejak saat itu ia mulai menunjukkan rasa sukanya secara jelas kepada...