Joey's POV
Malam ini, dengan paksaanku dan Johnny akhirnya kedua tamu kami-salah satunya pacarku, menginap lagi. Berhubung sekolah juga telah libur, jadi Trevin dan Derryl akhirnya menyetujui.
Kali ini, Johnny dan Trevin sibuk di dapur untuk menyiapkan makan malam. Aku dan Derryl hanya bermain Jenga di ruang TV dengan alunan lagu yang kami play di TV.
Aku dan Derryl membuat kesepakatan, yang kalah bermain Jenga akan menyuci piring saat kami selasai makan nanti. Benar saja, Derryl kalah kali ini.
"Eh ulang dong!" Rengek Derryl, ia sangat malas untuk bertemu sabun cuci piring, ya sama aku juga gitu.
"Ga ada lah, lo udah kalah. Hahahaha selamat berjumpa dengan sabun cuci piring, ih tangannya nanti kasar!" Ledekku dan langsung berlari menghampiri Trevin dan Johnny di dapur.
Aku langsung memeluk Trevin dari belakang dan mendekatkan kepalaku pada bahunya, "Masak apa sih kok lama? Pasti gibah nih sama Johnny."
"Iya lah, ya kali kita ga gibahin lu. Ya ga, Trev?" Sahut Johnny.
"Yoi, asik banget tau gibahin kamu! Sok kece ya ternyata selama ini di depan."
Aku melepas pelukanku, karena Trevin bergerak kesana kemari untuk menyelesaikan masakannya, "Ya kan harus jaga image lah di depan fans."
Trevin memasang muka meledek, nyebelin. "Halah, udah ayo sini makan–"
"–DERRYL AYO MAKAN!" Teriaknya.
"John, gue sayang banget deh sama Trevin." Bisikku tiba-tiba.
"Lah yaudah, terus gue harus apa kalo lo sayang sama dia?" Jawab Johnny bingung. Ya aku juga bingung sih kenapa tiba-tiba berkata seperti itu.
"Gapapa hehe, gue kayak lagi seneng banget gitu!" Aku memang se-excited itu sejak semalam.
Johnny berjalan menuju kulkas untuk mengambil sebotol jus untuk kami minum nantinya, "Aneh lo." sambil memukul kepalaku. Kurang ajar.
Makan malam kami jauh dari kata hening. Celotehan Johnny dan Derryl selalu mengundang tawa kami semua. Trevin sesekali menimbrung untuk meledekku.
Melihat mereka semua dapat tertawa senang dan menunjukkan mata sabitnya saat tersenyum membuat aku ikutan bahagia. Tidak pernah terpikirkan olehku akan berada di persahabatan seperti ini, bahkan ada Trevin, kekasihku.
Setelah selesai, Johnny membantu Derryl dengan cucian piring dan alat masak di dapur. Aku dan Trevin menuju ruang TV untuk menonton film dengan Trevin yang menyender pada dadaku.
Aku selalu suka posisi ini, karena aku dapat dengan mudah menyium puncak kepalanya dengan wangi strawberry dari rambut halusnya. "Aku suka banget deh kalo kamu lagi clingy gini." Ujarku sambil mengelus lengannya.
"Kenapa?" Trevin langsung mengarahkan pandangannya padaku.
"Ngerasa kamunya sayang beneran ke aku."
Mendengar itu, Trevin bangun dari posisi nyamannya, "YA EMANG SAYANG BENERAN BODOH!" Tawaku langsung pecah.
"Bukan gitu maksudnya hahaha, udah ah sini." Aku menarik tangannya agar dia kembali ke posisi awal, sambil terus menyiumi pipi lembutnya.
"I love you, Trev." Ujarku dengan hati tulus dan tangan yang memeluk tubuh mungilnya.
"So do I." Jawabnya kecil.
–tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow [jaeyong]
Fanfiction[END] Seorang guru TK yang menjadi fans berat dari salah satu channel radio bernama WaveRadio, mendapatkan kesempatan untuk menelfon penyiarnya saat siaran favoritenya berlangsung. Sejak saat itu ia mulai menunjukkan rasa sukanya secara jelas kepada...