Author's POV
Hari sudah berganti dan sepasang sahabat itu sudah memakai baju rapi dan mengendarakan mobilnya menuju kediaman orang tua Johnny.
Mereka bertiga–papa, Johnny, dan Joey berkumpul di ruang kerja milik sang kepala keluarga di kediaman mewah itu, "Kenapa nih tumben ke sini?" Tanya papa.
"Om, Joey mau bicara. Di sini Jaehyun memposisikan diri sebagai sahabat dan keluarga untuk Johnny." Joey mengeluarkan suaranya.
"Iya, nak. Kenapa?"
"Om yakin mau pindahin Johnny ke Amerika untuk ngurus perusahaan om yang ada di sana?"
"Iya, Johnny udah dewasa. Udah sepantasnya dia pegang perusahaan yang ada di Amerika." Jawab papa dengan mata yang terus menatap laptopnya.
"Tapi om, dengan dewasanya Johnny, harusnya dia punya hak untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Dia berhak juga untuk menolak apa yang om mau kalau emang dia ga suka." Ujar Joey dengan sedikit penekanan di setiap kata dewasa.
Sang papa mengalihkan pandangannya dari laptop ke arah Johnny dan Joey di depannya, "Kok kamu yang ribet? Johnny aja diem tuh mau-mau aja. Ya kan, John?"
Johnny hanya diam sambil mengangguk tipis. Joey yang melihat itu lantas emosi dan meninggikan suaranya sedikit, "Ngomong dong, John! Omongin apa yang ada di hati lo, kayak semalem lo nangis di depan gue!"
"Ngomong, Johnny. Kenapa?" Ujar papanya penasaran.
"Pa...Selama ini, dari Johnny kecil, Johnny selalu nahan apa yang Johnny mau demi nurutin semua yang papa mau. Johnny tahan semua rasa sesek di dada tiap papa sama mama neken untuk ngelakuin hal-hal yang Johnny ga suka. Bahkan kuliah pun sekuat tenaga untuk bertahan padahal diri Johnny sama sekali ga bisa nerima itu, karena dari dulu yang Johnny mau ya kuliah di seni–"
"Johnny boleh ya sekali ini aja nolak perintah papa? Kali ini aja, tolong jangan halangin kebahagiaan Johnny lagi, pa. Siaran di radio dan terjun ke dunia entertainment udah jadi kebahagiaan Johnny beberapa tahun ini. Tolong pa.."
Joey terkesan dengan sahabatnya ini dan sedikit senang saat melihat perubahan wajah dari sang kepala keluarga itu, "Om, Johnny selalu bilang sama saya, dia ga bisa mengutarakan perasaannya karena dia tau kalo om dan tante akan nolak apapun yang dimau sama Johnny. Dan yang saya tau, itu udah terjadi dari Johnny kecil. Jadi, kali ini tolong ya om. Johnny udah dewasa, dia tau apa yang dibutuhkan untuk hidupnya."
Hati papa serasa seperti dihantam kuat. Selama ini dia tidak sadar bahwa upaya yang dilakukan untuk menyukseskan anaknya justru membuat anak semata wayangnya itu serapuh itu. Semua ini karena ambisinya yang begitu tinggi yang malah terkesan bodoh.
Tanpa mereka sadari, di balik pintu ruang kerja itu, ada sang mama yang sejak awal mendengarkan perbincangan mereka. Mama sama hancurnya dengan papa saat mendengar penuturan panjang dari sang putra kesayangannya. Ternyata ini yang dirasakan anaknya itu selama berpuluh tahun, ternyata Johnny selama ini memasang senyum manis di depan keluarga dan teman-temannya hanya untuk menutupi rasa sakit di hatinya yang terus ia pendam.
"Oke, Johnny teruskan karir kamu di sini ya. Kerjakan semuanya dengan hati, biar hasilnya selalu membuat kamu puas dan bahagia. Lanjutin kehidupan yang udah kamu bangun selama ini."
–tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow [jaeyong]
Fanfiction[END] Seorang guru TK yang menjadi fans berat dari salah satu channel radio bernama WaveRadio, mendapatkan kesempatan untuk menelfon penyiarnya saat siaran favoritenya berlangsung. Sejak saat itu ia mulai menunjukkan rasa sukanya secara jelas kepada...