Chapter 24

58 6 0
                                        

Derryl's POV

Aku senang sekali saat tahu kalau Joey dan Trevin resmi berpacaran. Akhirnya impian Trevin selama ini terwujud.

Melihat sahabatku seharian ini menghabiskan waktu bersama pacarnya membuatku ikut tersenyum, dan tentunya Johnny juga.

Iya aku masih di apartment mereka sejak kemarin. Kebetulan ini masih hari minggu dan besok pun jadwal tidak terlalu padat.

"Der.." Panggil Johnny saat kami duduk berdua di balkon.

Aku hanya menengok ke arahnya, menunggu ia melanjutkan ucapannya. "Lo tau ga, selama bertahun-tahun gue sebenernya suka sama Joey? Hahaha aneh banget ga si?"

"HAH? JADI–" Teriakan ku tertahan oleh pelototan yang ia berikan, "Santai, Der. Sejak kenal Trevin gue udah relain kok, semakin gue liat mereka deket, semakin gue lupain juga perasaan ini."

Kan, sudah aku duga orang ini banyak memendam sesuatunya sendirian. "Kenapa ga cerita sama gue? Setidaknya kan lo ga nyesek sendirian–"

Ucapanku hanya dibalas dengan senyuman sayu dari dia, "–kita hura-hura bareng, biar ga galau!" dan akhirnya dia tertawa kecil.

"Anjir hura-hura!"

"Oh iya, Der. About that night, after we went to the Aquarium Center, udah mau cerita?"

Aku mengambil napas dalam, sepertinya lebih baik aku menceritakan sekarang. Mungkin Johnny bisa membantu.

"Tentang mereka berdua sebenernya." Ujarku menatap matanya.

"Tell me if you want." Jawab Johnny meyakinkanku.

"Beberapa bulan pas mereka deket, orang tua murid di sekolah sering julid. Bilang kalo ga pantes lah seorang guru kok gay dan kata-kata kasar lainnya–"

Aku bisa melihat perubahan Johnny, sekarang dahinya berkerut dalam.

"–Gue takut, kalo Trevin denger itu yang ada dia stress lagi. Dulu dia sama bokapnya berantem besar juga karena bokapnya ga terima kalo dia gay. Kata-kata orang tua murid bisa banget jadi trigger untuk dia, John. Gue udah cukup liat Trevin sedih, ga mau lagi itu keulang."

Entah kenapa, apapun yang menyangkut Trevin selalu membuatku sensitif. Sekarang, tanpa permisi air mataku menumpuk di sudut mataku.

"Eh? Kok nangis. Kita pikirin bareng-bareng ya, pokoknya kita harus selalu ada untuk Trevin. Dia lemah, dia butuh orang untuk jadi sandaran. Jangan sampe dia ngerasa sendiri ya, Der?"

Johnny memang selalu bisa membuatku–bahkan Trevin dan Joey, merasa tenang. Semakin hari kita dekat, maka semakin terasa bahwa dia seorang kakak yang sangat baik dan dewasa untuk aku dan Trevin.

–tbc

The Shadow [jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang