"Kak Trevin!"
"Kak?"
"KAKAK!"
Teriakan murid-muridnya menyadarkan Trevin dari lamunannya. Kemudian dia bingung sendiri, bagaimana bisa ia melamun saat sedang berada di kelas. Bahkan murid-muridnya pun masih setia di kelas itu, menunggu dirinya melanjutkan pengajarannya.
"Hey! Sorry Kak Trevin bengong ya hehe. Udah pada selesai ya mewarnainya? Sini kasih ke kakak, abis itu kalian boleh main. Tapi inget ya, jangan keluar kelas dan jangan rebutan mainan sama temennya. Ngerti?"
"Ngerti kak!"
Berbeda dengan muridnya yang lain, seorang murid ini berjalan menghampiri Trevin yang baru saja terduduk di bangku guru kelas itu.
Jesslyn namanya, perempuan manis dan menggemaskan ini berjalan menghampiri Trevin dengan rambut kuncir duanya yang bergerak lucu mengikuti irama kakinya.
"Hey Jesslyn, kenapa ga main, sayang?" Tanya Trevin sambil mengelus lembut rambut muridnya.
"Kak Trevin kenapa? Kok mukanya cemberut gitu? Jelek ih." Kekehan keluar dari mulut sang guru, dengan kantung mata yang terlihat semakin tebal akibat matanya ikutan tersenyum.
"Masa sih kakak cemberut? Orang lagi senyum gini!"
"Kak Trevin jangan sedih ya? Kalo lagi sedih, ayo main sama aku. Jangan cemberut gitu, jelek tau!" Ujar Jesslyn.
Trevin yang mendengar itu langsung merasa tersentuh dan hidung serta matanya memerah karena menahan tangis. Ia kaget, bagaimana bisa muridnya yang masih TK ini sangat peka dengan perasaan hatinya.
"Jangan nangis, kak.." Jesslyn langsung memeluk Trevin yang hari itu masih sangat lemah karena masalah yang ia pendam sendiri. Diam-diam Trevin meneteskan air matanya.
Tanpa ia sadari, dari luar jendela kelas itu ada Derryl yang sedang memandang Trevin dengan perasaan iba. Derryl ditemani oleh Johnny yang tiba-tiba datang ke sekolah itu.
"Lo tau masalah Trevin?" Tanya Johnny kepada Derryl dengan mata yang masih menatap iba pada guru di dalam sana.
"Dia sahabat gue, John. Ga mungkin gue gatau. Walaupun dia jarang banget cerita, tapi gue paham betul apa permasalahannya."
Wajah Derryl sudah memerah, menahan tangis saat melihat sahabat yang paling ia sayangi sekuat tenaga berusaha terlihat tegar, apalagi di depan muridnya.
Rasanya saat ini juga, Derryl ingin memeluk Trevin dan berkata bahwa ia akan selalu ada untuk Trevin.
Ia lelah. Lelah melihat sahabatnya yang terus-terusan bertingkah sok kuat. Padahal jauh di dalam hatinya, Trevin rapuh.
-tbc
boleh aku tau ga tanggapan kalian tentang cerita aku sejauh ini? hehe boleh bantu comment atau vote yaa! hehe -agnes

KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow [jaeyong]
Fanfiction[END] Seorang guru TK yang menjadi fans berat dari salah satu channel radio bernama WaveRadio, mendapatkan kesempatan untuk menelfon penyiarnya saat siaran favoritenya berlangsung. Sejak saat itu ia mulai menunjukkan rasa sukanya secara jelas kepada...