Author's POV
Selesai nongkrong, tiga anak adam itu langsung menuju Wave Tower menggunakan dua mobil, satu mobil Johnny dan satu mobil Trevin dengan Trevin dan Derryl di dalamnya.
"Lo mau ikut turun sekarang atau nunggu Joey dateng?" Tanya Johnny lewat jendela mobil Trevin.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Trevin memutuskan untuk menunggu Joey di dalam mobilnya saja. "Nunggu Joey aja di sini, mau kasih bunga doang kok abis itu balik."
Johnny akhirnya melangkahkan kakinya ke pintu masuk gedung itu. "Langsung balik? Tumben, biasanya nunggu sampe kelar?" Tanya Derryl.
"Gatau badan gue kayak lagi cape aja gitu, mau langsung rebahan."
Tidak lama setelah Trevin bicara, tampak Joey keluar dari mobilnya dan berjalan menuju pintu masuk gedung tinggi itu.
Trevin melangkahkan kakinya sedikit cepat untuk menghampiri Joey. Ini kali pertamanya ia memberi bunga secara langsung, biasanya ia akan menitipkan bunga itu kepada resepsionis yang ada di lobby.
"Kak, gue Trevin. Gue cuma mau kasih bunga ini kok hehe, semoga suka ya!"
"Thank you, gue duluan ya udah ditungguin Johnny di atas." Trevin hanya dapat menganggukkan kepalanya sambil terus memasang senyum manisnya dan berjalan menuju mobil.
Namun di luar dugaan, saat Joey mau membuka pintu masuk, ia menuju tempat sampah di samping pintu dan membuang bunga itu.
"HAH?" Teriak Derryl begitu melihat kejadian itu, "TREV, YANG BENER AJA ITU BUNGA LO DIBUANG?"
"Eh? Yaudah biarin aja lah, ga suka kali." Jawab Trevin sambil memundurkan mobilnya kemudian pulang ke rumah.
"AH GUE BETE JIR!" Trevin cuma bisa terkekeh menutupi rasa sesak di dadanya, "Santai anjir, kok lo yang bete dah?"
"Bodo amat gue laporan ke Johnny."
"JOHNNY SIAPE LU HAH GUE TANYA?!" Teriak Trevin ke Derryl yang aneh-aneh saja mau lapor ke Johnny.
"HIS NEW BESTIE–" Teriak Derryl lagi untuk menjawabnya. "–besok beliin emas aja, Trev, biar ga dibuang."
"Goblok."
-tbc
boleh banget loh comment untuk tanggapan kalian sejauh ini sama cerita ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow [jaeyong]
Fiksi Penggemar[END] Seorang guru TK yang menjadi fans berat dari salah satu channel radio bernama WaveRadio, mendapatkan kesempatan untuk menelfon penyiarnya saat siaran favoritenya berlangsung. Sejak saat itu ia mulai menunjukkan rasa sukanya secara jelas kepada...