Happy Reading
Sorry for the typo(s)
***
Taeyong mencubit gemas pipi Jisung lalu membenarkan dasi kupu-kupu yang terpasang di kerah kemeja si kecil. "Jisung tampan sekali," pujinya.
Jisung tersenyum manis. "Terima kasih, Bubu. Bubu juga cantik." Ia memandang pantulan dirinya sendiri di depan kaca sembari menyentuh dasi kupu-kupunya yang sejujurnya ingin sekali ia lepas. "Ayah belum selesai?"
Ngomong-ngomong, mereka berempat akan pergi menuju salah satu hotel dalam rangka menghadiri pertunangan si bungsu Seo dan si sulung Wong.
"Ayo berangkat."
Senyum Jisung melebar mendengar seruan Jaehyun. "Let's go!" serunya tak kalah semangat. Ia baru saja hendak menggenggam tangan Taeyong namun Mark lebih dulu mencegahnya.
Mark menghampiri putranya yang tampak tampan dan menggemaskan dalam balutan suit hitam. "Jisung berangkat sama ayah." Ia mengerutkan dahinya tatkala Jisung menolak tawaran gendong darinya. "Kenapa nggak mau?" tanyanya seraya berjalan bersama.
"Nanti baju ayah sama Jisung kusut."
Entah apa yang membuat Mark tertawa. Enggan membuang waktu, mereka berdua bergegas masuk ke dalam mobil dan pergi ke tempat tujuan.
***
Jisung memperhatikan kursi-kursi cantik bewarna putih yang berjejer rapi. Cukup banyak para tamu yang sudah hadir. Maniknya bersinar saat menjumpai Paman Renjun yang duduk berdampingan dengan omnya. Ia pun tersenyum seraya melambaikan tangan sebelum duduk mengikuti Mark.
"Ayah?"
Mark menatap putranya penuh tanya. "Iya, Sayang?"
Alih-alih menjawabnya, Jisung justru mengatupkan bibirnya. Kira-kira kapan Mark menggelar acara sakral seperti ini? Ia mengerjapkan matanya ketika suara ayahnya menyusup ke gendang telinganya dan sukses memecah lamunannya.
"Kenapa? Jisung mau ke kamar mandi?"
Jisung menggeleng dan kedua kakinya yang dibalut sepatu hitam berayun-ayun. Seiring jarum jam yang terus bergerak, jejeran kursi semakin penuh oleh orang-orang. Selain Jeno, ia menemukan Hendery dan Xiaojun. Tiba-tiba ia menyadari suatu kemungkinan. Kalau Renjun hadir, bukankah Jaemin juga di sini?
Sepasang alis Mark menyatu mendapati kesayangannya ini senyam-senyum sendiri. "Jisung kenapa sih?" tanyanya penasaran. Entah kenapa senyumnya ikut mengembang saat Jisung juga tersenyum padanya.
"Nggak apa-apa."
Belum ada lima menit, lengkung manis di bibir Mark pudar. Sekarang ia tahu alasan jagoannya tersenyum cerah. Ia yakin Jisung melihat apa yang netranya pandang. Dengan sengaja ia menutup kelopak mata Jisung dan berakhir mendapatkan rengekan tak suka.
"Ayah, Jisung sama Om Jeno ya?"
Mark tidak bodoh dan mengerti maksud di balik pertanyaan Jisung yang sebenarnya. Ia tahu jelas Jisung ingin menghampiri Jaemin yang duduk di samping Renjun. "Beneran mau sama Om Jeno?" pancingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soon To Be Jung [MarkMin]
Fanfiction"Dokter Na cantik. Jisung suka." "Sekali lagi, terima kasih." "Ayah, Jisung mau papa." "Saya serius." "Na Jaemin, be mine?"