Lo suka sama gue?
Empat kata tersebut baru saja keluar dari celah bibir Zaidan yang agak kemerahan karena sepertinya tak pernah menghisap batang rokok. Sebab, tidak mungkin kalau lelaki itu memakai lipstik seperti halnya apa yang dilakukan para perempuan. Flora yang mendengar pertanyaan Zaidan itu sempat terdiam beberapa saat, tetapi kemudian ia malah tertawa geli yang spontan membuat Zaidan mengernyitkan kening kebingungan.
"Gue suka sama lo? Yang benar aja!" sahut Flora tak terima. Ia berniat melepaskan diri dari Zaidan. Namun sayang, lelaki itu malah semakin mengeratkan pelukannya. Bahkan, Zaidan memutar posisi mereka dan langsung memerangkap Flora ke pintu rumah wanita itu yang setengah terbuka dengan sengaja menjadikan tangannya sebagai penahan.
Flora kesulitan meneguk ludah karena aksi Zaidan itu. Ia kembali ingin melepaskan diri dengan memukul dada lelaki itu, tapi lagi-lagi gagal lantaran Zaidan menahan tangannya.
"Kalo bukan suka, lantas apa?" tanya Zaidan seraya memajukan wajahnya. Hanya tinggal beberapa senti lagi mungkin mereka akan kembali berciuman.
Sebersit senyum muncul di sudut bibir Zaidan lantaran bisa merasakan kegugupan wanita yang ada dalam kurungannya. Padahal tadi siapa yang sudah begitu berani menciumnya lebih dulu? Tapi mengapa sekarang, wanita itu malah terlihat resah? Tatapan matanya pun meliar dan tak berani membalas tatapan mata Zaidan.
"Lagian, lo bukan tipe wanita murahan yang bisa dengan mudahnya nyium sembarang cowok 'kan?" tambah Zaidan yang berhasil mengembalikan tatapan Flora padanya. "Jadi apa alasan lo nyium gue kalo bukan suka?"
Entah mengapa, Zaidan suka melihat Flora yang tak berkutik seperti ini. Ia bahkan tidak memiliki niatan untuk melonggarkan tangan dari pinggang wanita itu.
Zaidan sengaja menaikkan alisnya menunggu Flora yang tak kunjung menjawab. Cukup lama, tapi masih tak ada jawaban pasti dari Flora. Tak mungkin kalau Flora benar-benar suka padanya, bukan? Sebab, ia bertanya seperti itu tadi pun hanya asal saja.
"Ya iyalah gue bukan cewek murahan. Tapi, gue juga nggak suka sama lo," sahut Flora setelah terdiam cukup lama.
"Terus kenapa nyium gue?" tanya Zaidan lagi karena merasa tidak puas dengan jawaban Flora.
"Emangnya kenapa? Nggak boleh kalo gue nyium lo? Harusnya lo seneng dong, soalnya lo 'kan mesum," cibir Flora ketus yang kian membuat alis Zaidan terangkat.
"Gini deh. Kenapa sih lo selalu bilang kalo gue mesum? Emang kapan pernah gue mesumin? Malah kayaknya lo yang mesum, soalnya lo yang duluan nyium gue tadi," balas Zaidan seraya menaikkan alisnya menantang.
"Lo lupa kejadian pas kita masih SMP, Hah? Kalo bukan mesum, terus apa namanya?"
Oh, Zaidan terdiam beberapa saat hanya untuk mengingat kejadian beberapa tahun silam. Ketika itu sekolah tengah mengadakan kemah tahunan. Pada malam hari, mereka melakukan jurit malam seperti yang sudah lazim terjadi. Tanpa kesengajaan, kala itu Zaidan melihat Flora sendirian dan dalam keadaan jongkok di belakang pohon. Zaidan pikir telah terjadi sesuatu pada perempuan itu, tapi ternyata Flora sedang buang air kecil lantaran tidak tahan lagi. Alhasil, Flora marah kepadanya karena berpikir Zaidan sengaja mengintip. Padahal kenyataannya tak seperti itu, lagi pula Zaidan tidak sempat melihat apa pun.
"Udah berapa kali pernah gue bilang sih, Flo? Gue nggak sengaja dan nggak ngeliat apa pun."
"Basi tau nggak?"
"Terserah lo mau percaya atau nggak. Yang jelas gue udah bilang yang sebenarnya," ujar Zaidan pasrah. Lelaki itu melepaskan tangan dan melangkah mundur untuk memberi Flora jarak.
"Oke. Gue akan nganggep ini selesai dan nggak bakal ngungkit lagi. Asal lo jangan ngomong apa pun sama orang tua gue. Gimana?" tawar Flora.
"Itu artinya tetap ngebiarin mereka salah paham dengan nganggep kita pacaran? Bahkan yang lebih parah, mereka mau kita nikah secepatnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable Wife
RomanceIni cerita tentang Zaidan Willy Nugraha. Putra pertama pasangan Shanum-Andra (alm) dan Akbar (Unpredictable Wedding) *** Dulunya, Zaidan dan Flora merupakan teman sekelas yang tak pernah akur. Mereka sering bertengkar lantaran kesalahpahaman yang te...