Double up coming!!!
***
Kring kring...
Mr. Mesum calling...
Flora yang semula fokus dengan tabletnya langsung menoleh ke arah ponselnya yang berdering nyaring. Alisnya berkerut karena mendapati nama Mr. Mesum tertera di layar ponselnya. Sebutan yang sengaja ia beri untuk menamai kontak Zaidan. Untuk apa lelaki itu menelepon? pikirnya bingung.
Beberapa detik telah berlalu dengan dering ponsel Flora yang masih berlangsung. Wanita itu memang sengaja mendiamkannya sesaat dan tidak terburu-buru menerima panggilan dari sang calon suami. Ya, bisa dikatakan, kini ia sedang mencoba jual mahal terhadap Zaidan. Cukup sudah Flora mempermalukan diri sendiri dengan mencium bibir lelaki itu terlebih dahulu. Jangan sampai terulang lagi.
Setelah dirasa lumayan lama, barulah Flora meraih ponsel dan berniat menerima telepon dari Zaidan. Namun, matanya melotot kesal kala sambungan telepon sudah diakhiri tepat sebelum dirinya sempat menerima.
"Zaidaaan!!!" rutuknya tak terima.
Flora menghela napas lalu menghembuskan secara kasar. Kembali diletakkannya ponsel tadi di atas meja. Jangan harap dirinya akan balik menghubungi Zaidan. Sebab, Flora yakin kalau Zaidan akan kembali menghubunginya.
Kring kring...
Aha! Tebakannya benar-benar tepat. Kali ini Flora langsung menerimanya saja sebelum lelaki itu mematikan sambungan kembali.
"Halo," sapa Flora dibuat semalas mungkin. Padahal, dadanya mulai berdebar tak jelas.
"Lama banget sih ngangkat telponnya, Flo."
Alis Flora kembali terangkat kala mendengar protes dari calon suami menyebalkannya itu. Memangnya apa masalah Zaidan jika dirinya lama menerima telepon?
"Emang kenapa? Ponsel-ponsel gue juga," sahutnya ketus.
"Gue udah di depan butik lo, Flo. Buruan keluar dan kita pergi sekarang. Gue laper banget!"
"Kalo laper, ya makan dong. Gimana sih lo?" balas Flora masih dengan nada yang sama. Meski mendumel, nyatanya ia membereskan pekerjaannya tadi sebelum meraih tas untuk bersiap pergi.
"Apa lo lupa, kalo tadi nyokap gue nyuruh kita nyari cincin nikah?"
"Ya nggak lupa, Dan. Tapi 'kan lo bisa makan siang dulu tadi sebelum ke sini," balas Flora dengan wajah memerah karena menyadari maksud Zaidan. Secara tak langsung, lelaki itu ingin mengajaknya makan siang bersama.
"Terlalu boros waktu dong, Flora sayang, tapi boong. Udah, kita makan di luar aja sekalian nyari cincin nikah. Lo juga belum makan siang 'kan?"
Flora sudah hampir dibuat merona karena lelaki itu memanggilnya dengan embel-embel sayang. Tetapi kemudian, ia mendengus kala mendengar kalimat lanjutan Zaidan. Lelaki itu bisa sekali membuatnya kesal.
"Kata siapa, gue belum makan siang? Udah kok tadi," sahut Flora berbohong lantaran merasa gengsi, nyatanya ia memang sudah lapar.
"Oh? Ya udah, berarti lo nemenin gue makan aja. Buruan keluar! Lama banget sih lo! Kayak siput aja!"
Gitu doang? Flora merutuk dalam hati karena Zaidan tidak berusaha membujuknya untuk makan siang. Benar-benar keterlaluan lelaki itu kalau tega membiarkan Flora hanya menonton makan siangnya nanti.
"Kampret lo ya! Tunggu bentar napa," sahut Flora kesal. Wanita itu menurunkan ponselnya dari telinga lantas memberitahu pegawai butiknya kalau ia akan pergi. Setelah itu, ia melangkah menghampiri Zaidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable Wife
RomansaIni cerita tentang Zaidan Willy Nugraha. Putra pertama pasangan Shanum-Andra (alm) dan Akbar (Unpredictable Wedding) *** Dulunya, Zaidan dan Flora merupakan teman sekelas yang tak pernah akur. Mereka sering bertengkar lantaran kesalahpahaman yang te...