16 : duo kim

234 58 33
                                    

Kim Seungmin memantau keadaan koridor yang sedang hectic. Ia merasa bersalah, tetapi seseorang harus membayar semuanya, kan? Bahkan, balasannya belum setimpal. Ah, tapi Kim Seungmin bukan tipe orang yang seperti itu. Ia harus cepat bertindak-setidaknya kepada pelakunya.

Di sisi lain, Lee Felix yang baru tiba di sekolah agak sedikit terkejut karena terlihat dari kejauhan mading angkatannya diramaikan oleh kerumunan.

"Astaga ... apa ini?!" Gumam Lee Felix terkejut karena melihat nama Kim Woo-in di poster mading tersebut-terlebih lagi ada nama Hwang Yeji di sana.

He knows.

Beda halnya dengan Han Jisung yang baru tiba di sekolah ketika poster yang menampilkan soal Hwang Yeji sudah dirobek.

🥀

Tidak bersinar seperti biasanya, Hwang Yeji mengurung dirinya di toilet pagi ini selama mata pelajaran pertama. Hwang Yeji perlu memilah-milah pikirannya terhadap kejadian beberapa tahun lalu.

Semuanya begitu traumatis. Hwang Yeji mengira bahwa kejadian hari itu akan terkubur begitu saja. Kenyataannya, seseorang menggalinya lagi. Hwang Yeji yakin betul bahwa ini perbuatan Bang Chan. Namun, bagaimana caranya Bang Chan memasang poster tersebut di mading sekolah? Pasti orang itu adalah orang dalam suruhan Bang Chan.

🥀

Kim Seungmin menghampiri seseorang yang sedang membenamkan wajahnya di antara lengan di atas meja. Kim Seungmin duduk di kursi yang letaknya tepat depan orang itu. Orang itu adalah Kim Chaewon.

Benar saja, Kim Seungmin langsung angkat bicara, "Kenapa kau melakukan itu?"

"Melakukan apa?" Suara khas milik Kim Chaewon terdengar rada teredam.

"Itu .... Jangan pura-pura bodoh." Kim Seungmin mengolok Kim Chaewon.

Kim Chaewon mengangkat wajahnya, "Kau tahu dari mana?"

"It was really obvious tho ...," timpal Kim Seungmin, "di akun kedua Instagram-mu, kau curhat soal Hwang Hyunjin. Kau cemburu, kan, dengan Hwang Yeji? Motifnya sangat jelas."

Mendengar Kim Seungmin yang blak-blakan tidak seperti biasanya membuat Kim Chaewon kaget. Matanya membulat.

"Jangan keras-keras!" Kim Chaewon sedikit berbisik kepada Kim Seungmin.

"Waktu itu aku tidak sengaja bertemu dengan Bang Chan oppa. Dia bertanya apakah aku mengenal Hwang Yeji atau tidak. Kemudian, dia memberitahu aku kalau Hwang Yeji malam itu-"

"Stop. Jangan bahas itu lagi." Kim Seungmin memotong perkataan Kim Chaewon karena topik tentang malam itu sangatlah sensitif dan membuat trauma.

"Kenapa kau jadi membela Hwang Yeji, sih?!" Timpal Kim Chaewon agak sewot, nada bicaranya naik.

Untung saja, saat itu kelas sepi. Jadi, tidak ada yang menyadari pembicaraan mereka.

Kim Seungmin terkejut dengan Kim Chaewon yang tiba-tiba marah, "Kau ini kenapa, sih? Ini bukan soal Hwang Yeji. Sudah kukatakan jangan bahas soal itu lagi. Kami semua sudah sepakat tidak membahas hal itu. Kau hanya membuka luka lama kami."

"Tapi bagaimana dengan Woo-in oppa? Apakah ini adil untuknya karena Hwang Yeji bisa hidup dengan bebas dan bahagia?"

🥀

Meskipun badai sedang menerpa kehidupan, Hwang Yeji harus tetap bersikap profesional sebagai ketua kelompok projek Ibu Shin.

"Baik, persiapan kita sudah cukup baik. Ide kita sudah disetujui, proposal kita sudah berjalan setengahnya, desain pamflet dan brosur sudah bagus, tinggal satu lagi ...." Ucapan Hwang Yeji terputus ketika menyadari ketiga teman sekelompoknya menatapnya.

Pretty Bad Teenagers : Hyunjin Yeji✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang